Atap 9 Rumah di Budeng Rusak Diterjang Angin Ngelinus
Saat terjadi angin ngelinus, atap rumah warga porak-poranda, sedangkan warga buru-buru berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.
NEGARA, NusaBali
Bencana angin ngelinus (puting beliung) terjadi di Desa Budeng, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Kamis (10/3) sore. Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam bencana itu. Namun bencana angin ngelinus itu, menyebabkan kerusakan pada atap sembilan rumah warga.
Dari informasi, bencana angin ngelinus itu terjadi saat masih berlangsung hujan pada sekitar pukul 15.00 Wita. Saat terjadi angin ngelinus itu, sejumlah genting maupun abses atap rumah warga langsung diterbangkan dan para warga berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana, mengatakan tidak ada korban luka maupun jiwa dalam musibah angin ngelinus di Budeng itu. Namun bencana tersebut, merusak atap sejumlah rumah warga di dua wilayah banjar, yakni Banjar Dauh Pangkung dan Banjar Budeng. "Dari pendataan tadi, ada sembilan rumah warga yang atapnya rusak. Beberapa genting dan abses jatuh," ujarnya.
Dari sembilan rumah warga itu, kerusakan atap yang cukup parah terjadi di rumah milik I Ketut Sonder yang mengalami kerugian materi sekitar Rp 1 juta. Selain menerbangkan sejumlah genting, sebagian plafon rumah milik Sonder juga ambruk. Sementara delapan korban lainnya, diperkirakan mengalami kerugian materi antara Rp 200.000 hingga Rp 750.000.
Pasca kejadian angin ngelinus pada Kamis sore itu, sejumlah korban langsung berusaha memperbaiki atap rumah mereka bersama petugas BPBD dan pihak kepolisian. Namun ada juga yang sementara diberikan bantuan terpal. "Ada yang sudah langsung memperbaiki genting rumahnya. Tetapi beberapa juga belum diperbaiki dan kami bantu kebutuhan terpal," ucap Agus Artana. *ode
Dari informasi, bencana angin ngelinus itu terjadi saat masih berlangsung hujan pada sekitar pukul 15.00 Wita. Saat terjadi angin ngelinus itu, sejumlah genting maupun abses atap rumah warga langsung diterbangkan dan para warga berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana, mengatakan tidak ada korban luka maupun jiwa dalam musibah angin ngelinus di Budeng itu. Namun bencana tersebut, merusak atap sejumlah rumah warga di dua wilayah banjar, yakni Banjar Dauh Pangkung dan Banjar Budeng. "Dari pendataan tadi, ada sembilan rumah warga yang atapnya rusak. Beberapa genting dan abses jatuh," ujarnya.
Dari sembilan rumah warga itu, kerusakan atap yang cukup parah terjadi di rumah milik I Ketut Sonder yang mengalami kerugian materi sekitar Rp 1 juta. Selain menerbangkan sejumlah genting, sebagian plafon rumah milik Sonder juga ambruk. Sementara delapan korban lainnya, diperkirakan mengalami kerugian materi antara Rp 200.000 hingga Rp 750.000.
Pasca kejadian angin ngelinus pada Kamis sore itu, sejumlah korban langsung berusaha memperbaiki atap rumah mereka bersama petugas BPBD dan pihak kepolisian. Namun ada juga yang sementara diberikan bantuan terpal. "Ada yang sudah langsung memperbaiki genting rumahnya. Tetapi beberapa juga belum diperbaiki dan kami bantu kebutuhan terpal," ucap Agus Artana. *ode
1
Komentar