nusabali

Pelaku Pariwisata Tunggu Dampak Kebijakan Tanpa Karantina dan VOA

  • www.nusabali.com-pelaku-pariwisata-tunggu-dampak-kebijakan-tanpa-karantina-dan-voa

TABANAN, NusaBali
Kalangan pengelola daya tarik wisata (DTW) di Tabanan mengaku lega dengan kebijakan pemerintah yang tidak lagi memberlakukan karantina bagi wisman yang datang ke Bali. Serta penerapan visa on arival (VOA).

Kebijakan  yang akan berdampak pada pariwisata Bali, termasuk pariwisata di Kabupaten Tabanan. “Kami astungkara, sudah ada pelongggaran wisman masuk ke Bali,” ujar I Wayan Sudiantara, seorang pengelola wisata di Desa Baru, Kecamatan Marga, Kamis (10/3).

Sudiantara  berharap kebijakan tersebut cepat memulihkan pariwisata di Tabanan.Apalagi belakangan sudah mulai ada geliat kunjungan wisatawan  ke Tabanan. “ Kami di sini sejak  25 Februari sudah mulai ada  kunjungan,” ucap Sudiantara menyebut ‘ Rumah  Desa’ usaha wisata yang dia kelola di Desa Baru.

Walau belum banyak, namun sudah mulai ada pengunjung, yakni pengunjung lokal. “ Sebelumnya tidak ada sama sekali,” ucap Sudiantara.

Dalam sepekan, sekitar 50 orang wisatawan yang datang. Ada yang menikmati kopi, melihat-melihat suasana pedesaan. Dulu sebelum pandemi Covid-19, wisman Eropa dan Australia  diantara wisman yang banyak berkunjung.“Kawasan di sini cocok untuk healing, juga adventure,” terangnya.

Terpisah, I Wayan Mustika  Pengelola DTW Ulun Danu Beratan di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti menyatakan berterimakasih kepada Pemerintah  dengan kebijakan tidak ada karantina bagi wisman  yang datang ke Bali. Serta penerapan  VOA. “Mudah-mudahan dalam dua bulan  ke depan sudah mulai meningkat kunjungannnya,” ujar Mustika.

Sekarang ini sudah mulai ada kunjungan. Namun hanya 5 -10 orang, rupanya para pemegang KITAS (kartu izin tinggal terbatas). Sedangkan sebelum pandemi, wisman yang datang DTW Ulun Danu Beratan bisa mencapai 1.000 orang per hari. “Itu lumayan pemasukannya,”  ungkapnya sambil menyebut  harga tiket masuk Rp 75.000 (dewasa) dan Rp 50.000(untuk anak-anak) bagi wisman. Sedang untuk wisatawan domestik, Rp 50.000 untuk orang dewasa dan Rp 20.000 untuk anak-anak.

Kata Mustika DTW Ulun Danu Beratan, sudah pasti siap menyongsong kehadiran wisatawan, baik wisman maupun wisdom. “Dari dulu kami sudah siap. Mulai dari prokes, CHSE hingga aplikasi PeduliLindungi,” ujar Mustika.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Agung Suryana, juga mengaku bersyukur dengan kebijakan Pemerintah, dengan tidak lagi memberlakukan karantina wisman ke Bali. Dengan demikian juga dengan pemberian VOA. “Kami pemerintah, bersama seluruh DTW  yang ada tentu menyambut baik dan mengapresiasi usaha Pemprov,” ujar Ngurah Agung Suryana.

Terkait hal itu, dia menyatakan tak mau buru-buru. “Kita masih tunggu kelanjutannya,” ujar dia. Untuk sementara, wisman belum ada yang datang ke Tabanan. “Mungkin karena masih baru (kebijakannya bebas karantina dan VOA),” kata Ngurah Agung Suryana. Kalau ada 1- 2 wisman di Tabanan, dikatakan Ngurah Agung Suryana adalah wisman yang memang menetap di Bali. *k17

Komentar