Tarif Air di Buleleng 'Disesuaikan'
Dari harga Rp 2.340 per meter kubik. Disesuaikan menjadi Rp 2.550 per meter kubik dikarenakan kondisi peningkatan biaya operasional.
SINGARAJA, NusaBali
Setelah diundur pada Januari lalu, penyesuaian tarif dasar air minum Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng akan diberlakukan per Maret ini.
Hasil analisis Perumda Tirta Hita Buleleng, kenaikan tarif dasar air minum sebesar 5-6 persen dari tarif sebelumnya. Pada tahun 2021 lalu, tarif dasar air sebesar Rp 2.340 per meter kubik. Lalu pada tahun ini naik menjadi Rp 2.550 per meter kubik. Penyesuaian tarif ini pun dilakukan karena kondisi peningkatan biaya operasional.
Dirut Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng I Made Lestariana mengatakan pemberlakuan penyesuaian tarif mundur dari rencana awal karena baru ditetapkan oleh Bupati Buleleng pada bulan Februari lalu. Sehingga baru bisa diterapkan pada tagihan bulan Maret.
“Proses penyesuaian tarif ini memang sedikit lambat kami lakukan. Pembahasan kenaikan tarif dengan pelanggan baru Desember 2021, kemudian konsultasi publik dengan DPR Januari, sehingga baru ditetapkan Februari kemarin,” ucap Lestariana.
Menurutnya dengan pemberlakukan tarif air baru, Perumda Tirta Hita Buleleng mengestimasi bisa mendapatkan kenaikan pendapatan sebesar 5 persen per bulannya. Namun kemunduran penerapan tarif baru ini disiasati dengan melakukan efisiensi beberapa program. Termasuk meningkatkan pendapatan dari usaha non air.
Sementara itu data terakhir Perumda Tirta Hita Buleleng saat ini mengelola debit air sebesar 825 liter per detik, dari sumber mata air permukaan maupun sumur bor. Debit air ini pun disebut masih surplus untuk melayani 57.478 pelanggan. *k23
Hasil analisis Perumda Tirta Hita Buleleng, kenaikan tarif dasar air minum sebesar 5-6 persen dari tarif sebelumnya. Pada tahun 2021 lalu, tarif dasar air sebesar Rp 2.340 per meter kubik. Lalu pada tahun ini naik menjadi Rp 2.550 per meter kubik. Penyesuaian tarif ini pun dilakukan karena kondisi peningkatan biaya operasional.
Dirut Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng I Made Lestariana mengatakan pemberlakuan penyesuaian tarif mundur dari rencana awal karena baru ditetapkan oleh Bupati Buleleng pada bulan Februari lalu. Sehingga baru bisa diterapkan pada tagihan bulan Maret.
“Proses penyesuaian tarif ini memang sedikit lambat kami lakukan. Pembahasan kenaikan tarif dengan pelanggan baru Desember 2021, kemudian konsultasi publik dengan DPR Januari, sehingga baru ditetapkan Februari kemarin,” ucap Lestariana.
Menurutnya dengan pemberlakukan tarif air baru, Perumda Tirta Hita Buleleng mengestimasi bisa mendapatkan kenaikan pendapatan sebesar 5 persen per bulannya. Namun kemunduran penerapan tarif baru ini disiasati dengan melakukan efisiensi beberapa program. Termasuk meningkatkan pendapatan dari usaha non air.
Sementara itu data terakhir Perumda Tirta Hita Buleleng saat ini mengelola debit air sebesar 825 liter per detik, dari sumber mata air permukaan maupun sumur bor. Debit air ini pun disebut masih surplus untuk melayani 57.478 pelanggan. *k23
Komentar