Raskin Belum Dibagi, Warga Resah
Distribusi beras miskin (Raskin) yang kini berubah nama menjadi beras sejahtera (Rastra) mulai dipertanyakan.
SINGARAJA, NusaBali
Warga yang biasanya sudah menerima jatah, namun hingga memasuki pekan kedua di bulan Maret, jatah mereka belum sampai.Warga pun berharap Rastra segara didistribusikan menyusul situasi ekonomi yang seret.
Data dihimpun Jumat (3/3), Rastra diberikan kepada rumah tangga sasaran (RTS). Di Buleleng, jumlah RTS penerima Rastra tahun ini sebanyak 38.232 RTS. Jumlah itu turun dibanding tahun lalu yang mencapai 42.421 RTS. Masing-masing RTS mendapat jatah Rastra sebanyak 15 kilogram per bulan, dengan harga pengganti Rp 1.600 per kilogram.
“Biasanya bulan Februari sudah terima, sekarang tumben belum ada pembagian. Ini sudah bulan tiga (Maret),” ungkap warga yang mengaku Ni Nengah Karsinih.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Buleleng Putu Artawan mengaku ada keterlambatan distribusi Restra tahun ini. Namun Artawa mengaku telah mensosialisasikan keterlambatan itu ke masing-masing kecamatan.
Dijelaskan, keterlambatan itu lantaran belum ada pedoman umum tentang pendistribusian tersebut. Sehingga, pihaknya pun belum berani mendistribusikan Rastra kepada masyarakat. Sedangkan stok beras di Bulog sudah tersedia sesuai dengan kebutuhan. “Saya sudah sosialisasikan tentang tertundanya distribusi beras sejahtera di masing-masing kecamatan. Karena sampai sekarang kami belum menerima pedoman umum tentang pendistribusian rastra tersebut,” terang Artawa didampingi Kasubag Perekonomian Wayan Darmida
Kabag Artawan menambahkan jika pedeman umum telah turun maka RTS yang berhak menerima rastra akan menerimanya secara rapel. Soal pembayaran rapel atas distribusi rastra tersebut akan dibicarakan lebih lanjut dengan stekholder tekait, baik kepada kepala desa maupun pihak bulog. *k19
Warga yang biasanya sudah menerima jatah, namun hingga memasuki pekan kedua di bulan Maret, jatah mereka belum sampai.Warga pun berharap Rastra segara didistribusikan menyusul situasi ekonomi yang seret.
Data dihimpun Jumat (3/3), Rastra diberikan kepada rumah tangga sasaran (RTS). Di Buleleng, jumlah RTS penerima Rastra tahun ini sebanyak 38.232 RTS. Jumlah itu turun dibanding tahun lalu yang mencapai 42.421 RTS. Masing-masing RTS mendapat jatah Rastra sebanyak 15 kilogram per bulan, dengan harga pengganti Rp 1.600 per kilogram.
“Biasanya bulan Februari sudah terima, sekarang tumben belum ada pembagian. Ini sudah bulan tiga (Maret),” ungkap warga yang mengaku Ni Nengah Karsinih.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Buleleng Putu Artawan mengaku ada keterlambatan distribusi Restra tahun ini. Namun Artawa mengaku telah mensosialisasikan keterlambatan itu ke masing-masing kecamatan.
Dijelaskan, keterlambatan itu lantaran belum ada pedoman umum tentang pendistribusian tersebut. Sehingga, pihaknya pun belum berani mendistribusikan Rastra kepada masyarakat. Sedangkan stok beras di Bulog sudah tersedia sesuai dengan kebutuhan. “Saya sudah sosialisasikan tentang tertundanya distribusi beras sejahtera di masing-masing kecamatan. Karena sampai sekarang kami belum menerima pedoman umum tentang pendistribusian rastra tersebut,” terang Artawa didampingi Kasubag Perekonomian Wayan Darmida
Kabag Artawan menambahkan jika pedeman umum telah turun maka RTS yang berhak menerima rastra akan menerimanya secara rapel. Soal pembayaran rapel atas distribusi rastra tersebut akan dibicarakan lebih lanjut dengan stekholder tekait, baik kepada kepala desa maupun pihak bulog. *k19
Komentar