Mantan Bupati Karangasem Gede Sumantara Berpulang
Hingga Kini Masih Menjabat Ketua DPC Demokrat Karangasem
AMLAPURA, NusaBali
Mantan Bupati Karangasem periode 2000-2005, I Gede Sumantara AP, 67, yang bergelar Jro Mangku Gede Sumantara selaku pamangku pangayah di Pura Dalem Desa Adat Datah, Kecamatan Abang, Karangasem meninggal dunia di RSUP Sanglah Denpasar, Sabtu (12/3) pukul 22.45 Wita.
Almarhum Sumantara sebelumnya dirawat di RS Sanglah akibat menderita komplikasi penyakit asam urat dan penurunan fungsi ginjal.
Jenazah almarhum tiba di rumah duka di Lingkungan Juuk Manis, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, Minggu (13/3) pukul 13.00 Wita.
Putra sulung almarhum Sumantara, yakni Putu Karca Sumanjaya menuturkan sebenarnya ayahnya telah lama menderita sakit asam urat, menyusul sakit ginjal. Hanya saja selama ini menjalani perawatan di rumah dan terus mengonsumsi obat.
“Awalnya menderita sakit asam urat, setelah cukup lama mengonsumsi obat sejak tiga tahun terakhir diduga berpengaruh terhadap fungsi ginjal,” ujar Putu Karca Sumanjaya ditemui di rumah duka, Minggu kemarin. Kondisi almarhum Sumantara drop dan diantar ke RS Surya Husadha Denpasar pada, Sabtu (5/3), selanjutnya dirujuk ke RSUP Sanglah Jumat (10/3) dan meninggal dunia Sabtu malam.
Selama di RSUP Sanglah, almarhum Sumantara masuk ruang isolasi dan sempat tes Covid-19, namun hasilnya negatif. Sumantara ketahuan menderita sakit ginjal setelah cek lab. Ternyata fungsi ginjal masih berfungsi sekitar 10 persen, sehingga selama menjalani rawat inap di RSUP Sanglah tercatat 5 kali cuci darah. Kondisinya sempat membaik kemudian drop lagi.
Sebenarnya menurut Karca Sumanjaya, ayahnya selama ini menolak menjalani opname, sehingga memilih berobat di rumah. Bahkan saat menjalani rawat inap di RSUD Sanglah pada hari pertama, Kamis (10/3) kondisinya membaik dan almarhum ingin segera pulang. Ternyata kondisi memburuk, dan nyawanya tidak bisa tertolong.
Pantauan NusaBali sejak tahun 2020, Sumantara berjalan dibantu tongkat. Namun dia masih tetap aktif dan bersemangat, salah satunya saat kampanye mendukung Calon Bupati-Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan I Made Sukerana saat Pilkada Karangasem 2020 lalu.
Sumantara yang masih aktif sebagai Ketua DPC Demokrat Karangasem ini meninggalkan seorang istri Ni Nyoman Candrawati, 4 anak, dan 4 cucu. Selama jadi Bupati Karangasem periode 2000-2005 banyak kenangan dibuatnya, seperti membangun GOR Gunung Agung Amlapura, membangun kolam renang, lapangan basket, lapangan voli, memajukan olahraga karena yang bersangkutan penggemar olahraga selaku pemegang sabuk Dan IV Lemkari.
Sumantara juga sempat jadi Ketua Forki (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) Karangasem kemudian jadi Penasihat Forki. Selama jadi Bupati Karangasem beberapa kali menggelar kejuaraan karate terbuka. Sedangkan karier politiknya diawali sebagai Ketua DPC PDI Karangasem 1996-1998 dan Ketua DPC PDIP Karangasem 1998-2000. Saat itu dia mampu menciptakan rekor selama kepemimpinannya sebagai Ketua DPC PDIP Karangasem mengantarkan 24 kursi ke DPRD Karangasem dari 35 kursi merupakan hasil Pemilu Legislatif (Pileg)1999.
Setelah tidak aktif di PDIP, Sumantara lalu pindah haluan ke Partai Demokrat. Dia bahkan menjadi Ketua DPC Demokrat Karangasem tahun 2018-2022 atau masih disandangnya hingga dirinya meninggal dunia. Selama kepemimpinannya di DPC Demokrat Karangasem, Sumantara hanya mampu mengantarkan 2 kursi DPRD Karangasem, masing-masing I Gede Agung Puspada dari Dapil III (Kecamatan Manggis) dan I Wayan Suparta dari Dapil Karangasem IV (Kecamatan Selat, Rendang dan Sidemen) di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019.
Almarhum Sumantara yang asal Banjar Lebah, Desa Datah, Kecamatan Abang ini merupakan putra ketiga dari lima bersaudara pasangan almarhum Jro Mangku Gede Candra dan Ni Nengah Mangku. Sejak menjabat Bupati Karangasem, Sumantara tinggal di Lingkungan Juuk Manis, Kelurahan/Kecamatan Karangasem.
Kemarin terlihat para pelayat berdatangan ke rumah duka. Seperti I Putu Arnawa, Staf Ahli Bupati Karangasem, disusul mantan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Wakil Ketua DPRD Karangasem I Gusti Ngurah Gede Subagiartha, dan pelayat lainnya.
Nampak istri Sumantara Ni Nyoman Candrawati, sibuk menyapa pelayat yang datang untuk mengucapkan duka cita atas meninggalnya mantan Bupati Karangasem ini. Sedangkan jenazah Sumantara ditidurkan di bale daja, bale sekanem.
Terlihat juga di rumah duka anak almarhum yakni Kadek Dewi Semarawati dan Komang Tri Sumandiarta. Sedangkan terkait pengabenan akan digelar kremasi di Banjar Punduk Dawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung pada Saniscara Wage Dukut, Sabtu (19/3) nanti.
Sejumlah kolega almarhum pun menyatakan kehilangan atas kepergian Sumantara yang merupakan tokoh politik senior di Karangasem. Seperti yang disampaikan anggota DPRD Bali dari NasDem asal Dapil Karangasem, I Wayan Kari Subali. Mantan Ketua PAC PDIP Abang di masa Sumantara jadi Ketua DPC PDIP Karangasem ini mengaku kehilangan seorang tokoh politik dan olahraga.
"Selama menjabat Bupati Karangasem banyak kemajuan diciptakan, terutama membangun GOR Gunung Agung, memajukan olahraga," kata Kari Subali. Sementara I Ketut Denes, mantan Ketua DPC PDI Karangasem mengatakan mersama almarhum Sumantara merasakan beratnya memimpin PDI di zaman orda baru, setiap saat mengalami tekanan. “Tetapi mampu bertahan dari PDI berubah jadi PDIP hingga menjadi partai besar sekarang ini," kata mantan anggota DPRD Karangasem periode 1997-1999 dari PDI ini. *k16
Komentar