Berharap Perang Rusia-Ukraina Segera Berakhir
Ekspatriat dan Komunitas Gema Perdamaian Gelar Doa Bersama
DENPASAR, NusaBali
Ekspatriat dari berbagai negara bersama Komunitas Gema Perdamaian melakukan doa bersama di depan Gong Perdamaian, di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar Timur, Senin (14/3).
Doa bersama dengan tema Peace Prayer for Ukraine and Russia Stop The War, diharapkan berdampak pada perdamaian antara Rusia dan Ukraina yang saat ini sedang berperang.
Doa bersama ini diinisiasi founding father Gema Perdamaian Ida Rsi Wisesanatha. Ratusan orang yang datang ke Gong Perdamaian mengenakan pakaian adat Bali. Mereka berjejer di bawah Gong Perdamaian untuk memanjatkan doa dan memberikan pesan agar Rusia dan Ukraina mengakhiri peperangan.
Ketua Panitia dr Laksmi Duarsa mengatakan, doa bersama ini juga diisi sejumlah kegiatan, mulai dari baca puisi perdamaian, lantunan lagu perdamaian hingga doa untuk menyadarkan mereka yang berperang agar menghentikan perang tersebut demi keselamatan nyawa manusia. Sebab, jika perang diteruskan akan banyak memakan korban jiwa dan menimbulkan kesedihan bagi keluarga yang ditinggalkan.
“Kami berharap doa damai ini mampu mengetuk hati nurani mereka yang sedang melakukan serangan, agar kembali mengupayakan damai. Karena perang tersebut telah menelan banyak korban. Semoga Tuhan mengabulkan doa ini sehingga dunia kembali damai dan aman sebagaimana harapan semua orang,” kata Laksmi Duarsa.
Laksmi Duarsa berharap suara dari mereka yang melakukan doa perdamaian bisa didengar oleh perwakilan negara mereka. Sehingga gencatan senjata segera dapat dilakukan. “Kami sangat menginginkan segera stop peperangan itu. Jadi, kami dari ratusan Komunitas Gema Perdamaian dan WNA dari berbagai negara berdoa untuk perdamaian itu,” imbuhnya.
Ida Rsi Wisesanatha menambahkan, doa menjadi sebuah aksi yang mesti dilakukan untuk memohon kepada Tuhan agar perang yang telah menimbulkan banyak korban jiwa dan harta benda di Ukraina itu segera diakhiri.
“Kami yakin, jika kita berdoa dengan tulus, maka Tuhan akan memberikan jalan terbaik sehingga kedua belah pihak bisa mengakhiri perang tersebut. Aksi ini lebih baik ketimbang kita hanya diam, cuek menyikapi perang itu,” ujar Ida Rsi Wisesanatha yang juga Pembina Umum Paiketan Krama Bali.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara berdaulat wajib menyerukan dan turut menjaga perdamaian dunia sesuai dengan spirit UUD 1945. Kewajiban tersebut sejalan dengan spirit Pancasila terutama sila pertama karena kehidupan berbangsa dan bernegara ini dilandasi kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Menurutnya, Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, warganya sangat membutuhkan kehidupan damai, aman, dan nyaman. Kebutuhan akan rasa dan suasana damai ini perlu terus digaungkan ke seluruh penjuru dunia.
“Karena itulah para aktivis damai yang tergabung di dalam Komunitas Pengayah Gema Perdamaian ini secara rutin menggelar doa damai setiap Oktober. Namun, doa dan seruan damai kali ini khusus digelar untuk menyikapi perang di Ukraina,” tutur Ida Rsi Wisesanatha. *mis
Komentar