Ada Pedagang Tak Dapat Undian
Pasar Senggol Pindah ke Basement PRG
GIANYAR, NusaBali
Sejumlah pedagang mengeluhkan tidak diikutsertakan dalam undian tempat di basement Pasar Rakyat Gianyar (PRG).
Padahal mereka termasuk pedagang lama yang terdaftar. Salah satunya diungkapkan Dewa Nyoman Gede Putrawan,42, asal Banjar Sengguan Kawan, Kelurahan/Kecamatan Gianyar. Kepada wartawan, Dewa Putrawan mengatakan sebelum Pasar Umum Gianyar direvitalisasi dan berubah nama menjadi Pasar Rakyat Gianyar, dia secara turun-temurun berjualan di pasar senggol. Dia pedagang babi guling. Berdagang itu diawali ibunya tahun 1985 dan setelah tahun 2000, digantikan istri. Karena ada revitalisasi, Dewa Putrawan bersama pedagang senggol lainnya pindah ke GOR Kebo Iwa Gianyar.
"Dari dulu di sana jualan nasi babi guling. Terdaftar di sana atas nama Babi Guling Desak Nyoman Ratni. Saya pindah ke GOR Kebo Iwa sesuai arahan desa adat, selaku pengelola Pasar Senggol," ujarnya, Senin (14/3).
Dewa Putrawan mengaku berjualan di GOR Kebo Iwa tak sesuai harapan, karene ada kebijakan PPKM akibat Covid-19. Dia hanya memiliki waktu berjualan dari pukul 16.00 Wita - 20.00 Wita. Pendapatannya per hari terbanyak Rp 600.000, sangat jauh dari modal per hari Rp 2,5 juta.
Akibat sering rugi, dia pindah berjualan di dekat Kuburan Beng. "Saya pindah dari GOR karena sering rugi. Di GOR hanya jualan lima hari saja," ujarnya.
Dewa Putrawan pun tak pernah menduga, saat pengundian tempat di PRG, Minggu (13/3), dirinya tidak terdaftar. "Saat pengundian dihadiri oleh pengurus sama bendesa. Pengundian itu jam 8 pagi. Saya tunggu kurang lebih 2 jam. Tahu-tahunya saya tidak terdaftar. Saya tanya, alasan bendesa dan pengurus karena saya tidak pernah berjualan. Alasan yang saya sampaikan tidak diterima," ujarnya.
Dewa Putrawan mengaku, yang dicoret dari daftar pedagang senggol bukan hanya dirinya, namun juga pedagang lain. Namun pedagang lain tidak mau memperpanjang karena alasan takut. "Tapi saya akan terus memperjuangkan. Karena jawaban yang saya dapatkan tidak bisa diterima. Kalau alasannya tak pernah jualan. Kok saat mau mencoret tidak koordinasi dulu. Makanya, begitu nanti pasar senggol dibuka di Pasar Rakyat Gianyar tanggal 17 Maret nanti, saya akan tetap jualan ke sana," ujarnya. Bendesa Adat Gianyar Dewa Suardana belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini. Salah satu Prajuru Desa Adat Gianyar mengatakan Bendesa sedang ada kegiatan keagamaan ke Pura Besakih, Karangasem.
Terkait Pasar Senggol, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar Luh Gede Eka Suary mengatakan, pasar itu sepenuhnya dikelola Desa Adat Gianyar. "Disperindag hanya sebatas diberi pemberitahuan bahwa pedagang Pasar senggol akan segera memasuki basement,’’ ujarnya. Terkait itu, dia sudah perintahkan staf untuk koordinasi dan mendampingi persiapan masuknya pedagang senggol ke Rasar Rakyat Gianyar. *nvi
Komentar