Petugas Damkar Evakuasi Sarang Tawo
AMLAPURA, NusaBali
Kadis Pemadam Kebakaran (Damkar) Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, memimpin anggotanya mengevakuasi sarang tawon di Jalan Gunung Agung 99 Amlapura dan di Jalan Tunjung Bang, Banjar Timbul, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Minggu (13/3) malam.
Petugas mengevakuasi sarang tawon bermodalkan kapas, premium, dan karung plastik. Sebelumnya, petugas Damkar mengevakuasi dua ekor ular batik di Belawa Cafe Resto, Jalan Veteran Amlapura, Minggu (13/3) pagi.
Siki Ngurah bersama anggota turun melakukan evakuasi sarang tawon setelah menerima permohonan dari I Made Suartama Yasa, 34, di Jalan Gunung Agung 99 Amlapura dan Indra Mahardika, 35, di Banjar Timbul, Desa Bungaya, Bebandem. Siki Ngurah bersama 4 anggotanya hanya berbekal premium, kapas, dan karung plastik. Kapas diisi premium kemudian dimasukkan ke dalam lubang sarang tawon. Sekitar 5 menit, induk tawon mati keracunan. Setelah tidak terdengar suaranya, sarangnya dilepas. “Sangat sederhana mengevakuasi sarang tawon. Evakuasi di malam hari agar induk tawon tidak lagi lalulalang, tutup lubang sarang dengan kapas berisi premium,” jelas Siki Ngurah.
Pada Minggu pagi, petugas Damkar Karangasem mengevakuasi dua ekor ular batik di Belawa Cafe Resto, Jalan Veteran Amlapura, Minggu (13/3). Ular dengan sisik batik warna kuning masing-masing panjang 1,5 meter ditemukan di plafon cafe resto secara terpisah. Petugas dengan mudah menangkap ular batik kemudian dimasukkan ke karung plastik. Hanya saja dua ekor ular batik yang punya taring ini tidak dilepasliarkan karena sangat berbisa, masih diamankan di pos. “Ular batik dikenal sangat berbisa, masih diamankan di Pos Pemadam Kebakaran Karangasem. Jika ada warga yang meminta untuk dipelihara, kami berikan,” kata Siki Ngurah. Petugas Damkar Karangasem baru pertama kali menangkap ular batik. Diperkirakan masih ada lagi ular batik yang hidup di sekitar semak-semak dan alur sungai di Jalan Veteran. *k16
Siki Ngurah bersama anggota turun melakukan evakuasi sarang tawon setelah menerima permohonan dari I Made Suartama Yasa, 34, di Jalan Gunung Agung 99 Amlapura dan Indra Mahardika, 35, di Banjar Timbul, Desa Bungaya, Bebandem. Siki Ngurah bersama 4 anggotanya hanya berbekal premium, kapas, dan karung plastik. Kapas diisi premium kemudian dimasukkan ke dalam lubang sarang tawon. Sekitar 5 menit, induk tawon mati keracunan. Setelah tidak terdengar suaranya, sarangnya dilepas. “Sangat sederhana mengevakuasi sarang tawon. Evakuasi di malam hari agar induk tawon tidak lagi lalulalang, tutup lubang sarang dengan kapas berisi premium,” jelas Siki Ngurah.
Pada Minggu pagi, petugas Damkar Karangasem mengevakuasi dua ekor ular batik di Belawa Cafe Resto, Jalan Veteran Amlapura, Minggu (13/3). Ular dengan sisik batik warna kuning masing-masing panjang 1,5 meter ditemukan di plafon cafe resto secara terpisah. Petugas dengan mudah menangkap ular batik kemudian dimasukkan ke karung plastik. Hanya saja dua ekor ular batik yang punya taring ini tidak dilepasliarkan karena sangat berbisa, masih diamankan di pos. “Ular batik dikenal sangat berbisa, masih diamankan di Pos Pemadam Kebakaran Karangasem. Jika ada warga yang meminta untuk dipelihara, kami berikan,” kata Siki Ngurah. Petugas Damkar Karangasem baru pertama kali menangkap ular batik. Diperkirakan masih ada lagi ular batik yang hidup di sekitar semak-semak dan alur sungai di Jalan Veteran. *k16
Komentar