Senyum Raja Salman Saksikan Tari Pendet
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al–Saud dan rombongan tiba di Bali, Sabtu (4/3).
Turun Pesawat Gunakan Lift Portable
MANGUPURA, NusaBali
Mereka akan berlibur di Bali hingga Jumat (9/3), setelah melakukan lawatan kenegaraan di Jakarta dan Bogor. Setelah pesawat landing, sekitar pukul 17.53 Wita, Raja Salman terlihat keluar dari pesawat dengan wajah semringah. Di tangga, Raja Salman menyaksikan penari pendet yang tengah beraksi. Senyumnya merekah.
Perlahan, Raja Salman turun dari pesawat disambut Menpar Arief Yahya, Wakapolri Komjen Syafruddin, Pangdam Udayana Mayjen TNI Kustanto, dan Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Golose, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Jero Gede Suwena Putus Upadesa, serta sejumlah pejabat. Sedianya, Raja Salman turun dari pesawat menggunakan eskalator khusus yang didatangkan dari Arab. Namun, mendadak eskalator tersebut macet.
“Mendadak macet begitu saja,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat dan Hukum Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim, Sabtu kemarin. Belum diketahui penyebab macetnya eskalator khusus bagi Raja Salman tersebut. Menurut Arie, eskalator tersebut macet pada 5 menit sebelum pesawat parkir.
Melihat kondisi ini, petugas dari PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) menyediakan invalid passenger lift (IPL). Adapun IPL adalah lift portabel yang umum disiapkan di bandara bertaraf international.
Dengan demikian, walaupun eskalator milik Raja Salman macet, sang raja tetap bisa turun dari pesawat dengan lancar karena menggunakan lift portabel tersebut. “Petugas langsung bergerak menyiapkan IPL dan selanjutnya semua berjalan lancar,” kata Arie.
Untuk kelancaran lalu lintas, petugas gabungan menutup akses beberapa titik Jalan Bypass Ngurah Rai dari bandara hingga Nusa Dua. Penutupan yang berlangsung 30 menit tersebut membuat beberapa titik mengalami kemacetan total.
Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menerangkan penutupan tersebut bagian dari SOP pengamanan terhadap tamu-tamu negara. Pemberlakuan penutupan itu berlaku sementara saja, sebelum tamu VVIP tersebut tiba di tempat tujuan yakni di beberapa titik di kawasan Nusa Dua. Adapun rentang waktunya tidak kurang dari 10 menit.
Dikatakannya, titik yang macet terlihat di perempatan dan lokasi pertemuan arus kendaraan dari jalan kecil menuju jalan besar dan sebaliknya. Adapun lokasi yang ditutup saat rombongan Raja Salman tiba di antaranya Pintu Tol Benoa, Bundaran Bandara, Patung Kuda, Jimbaran, dan di traffic light Nusa Dua.
Sebelum Raja Salman tiba di Bali, aktivitas penerbangan di Bandara Ngurah Rai dihentikan selama 45 menit. Penghentian sementara itu diberlakukan dari pukul 17.30 sampai 18.15 Wita dengan Notice to Airmen (Notam).
“Aktivitas penerbangan selama waktu yang telah ditentukan ini adalah tutup total. Itu sesuai dengan notam yang telah diterbitkan. Setelah itu pihak airline boleh mengatur kembali aktivitasnya,” tutur Kepala Bidang Hubungan Masyarakat dan Hukum Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim.
Akibat penutupan itu sebanyak 39 penerbangan dari dan ke Bali baik internasional maupun domestik mengalami penundaan. Sebanyak 22 jadwal penerbangan domestik yang tiba dan berangkat dari Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Labuan Bajo, Kupang, Malang, Lombok, dan Surabaya harus tertunda.
Sedangkan untuk penerbangan internasional sebanyak 17 jadwal tertunda keberangkatan dan kedatangannya dari Hong Kong, Perth, Bangkok, Sydney, Doha, Kansai, Tokyo, Kuala Lumpur, Incheon, dan Singapura. Total penumpang yang terimbas penundaan penerbangan diperkirakan sekitar 6.552 orang.
“Jumlah penerbangan yang terdampak akibat flight VVIP ini sebanyak 39 penerbangan. Jumlah ini mengalami perubahan dari jumlah yang sebelumnya dirilis oleh otoritas bandara wilayah IV yakni sebanyak 42 penerbangan,” imbuh Arie. * cr64, dar
Komentar