Warga Tabanan Ditemukan Gantung Diri
Diduga Terbelit Utang-Piutang
TABANAN,NusaBali
Diduga terbelit masalah ekonomi, urusan utang-piutang, I Wayan Sudarsana Putra,29, beralamat di Banjar Umadiwang Kangin Desa Batannyuh, Kecamatan Marga nekad mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Korban ditemukan dalam keadaan tubuh tergantung di belakang rumah menggunakan tali tambang. Kejadian diketahui Selasa (15/3) sekira pukul 10.00 wita. Informasinya, pada Selasa (15/3) sekira pukul 08.30 wita korban dilihat oleh saksi Ni Luh Yuli Anggreni, duduk di depan kamar balai dangin. Yuli Anggreni sendiri merupakan sepupu dari korban. Namun setelah dia menidurkan anaknya di kamar, Yuli tidak lagi melihat korban di depan kamar balai dangin.
Selanjutnya pacar I Gusti Ayu Aspsari Darma Putri, sekitar pukul 09.00 wita memeriksa ponsel korban. Dari pemeriksaan tersebut, Gusti Ayu Apsari menemukan browsing terkait orang gantung diri. Merasa curiga, Gusti Ayu Apsari menanyakan keberadaan korban kepada I Made Adi Suadnyana, adik korban. Karena tak dilihat, kemudian dilakukan pencarian bersama-sama.
Akhirnya korban ditemukan dalam keadaan gantung diri di belakang rumahnya. Spontan hal itu membuat dia histeris. Keluarga lainnya berdatangan memberi pertolongan. Korban kemudian diturunkan dengan memotong tali tambang yang menjerat. Selanjutnya di bawa ke klinik yang berlokasi di Apitjaring Desa Batannyuh Kecamatan Marga. Dari klinik di Apitjaring, korban dirujuk ke BRSUD Tabanan dengan ambulance. Dari pemeriksaan tim medis BRSUD Tabanan korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Seizin Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra SIK MH, Kapolsek Marga AKP I Gede Budiarta SH MH, membenarkan peristiwa dugaan bunuh diri dengan korban I Wayan Sudarsana Putra. Dari pemeriksaan yang dilakukan, tidak ada tanda-tanda kekerasan atau kejanggalan lain. Sehingga kesimpulannya, kejadian murni bunuh diri.
Diduga permasalahan ekonomi atau utang piutang menjadi motif korban gantung diri. Hal itu dikuatkan dengan surat wasiat korban yang ditemukan di TKP. Pihak keluarga korban, menerima kejadian tersebut dengan ikhlas sehingga menolak untuk dilakukan otopsi, dengan membuat surat pernyataan. “Kita maunya otopsi, tetapi pihak keluarga menerima kejadian dengan ikhlas, menolak untuk dilakukan otopsi,” jelas Kapolsek AKP Gede Budiarta. *K17.
Selanjutnya pacar I Gusti Ayu Aspsari Darma Putri, sekitar pukul 09.00 wita memeriksa ponsel korban. Dari pemeriksaan tersebut, Gusti Ayu Apsari menemukan browsing terkait orang gantung diri. Merasa curiga, Gusti Ayu Apsari menanyakan keberadaan korban kepada I Made Adi Suadnyana, adik korban. Karena tak dilihat, kemudian dilakukan pencarian bersama-sama.
Akhirnya korban ditemukan dalam keadaan gantung diri di belakang rumahnya. Spontan hal itu membuat dia histeris. Keluarga lainnya berdatangan memberi pertolongan. Korban kemudian diturunkan dengan memotong tali tambang yang menjerat. Selanjutnya di bawa ke klinik yang berlokasi di Apitjaring Desa Batannyuh Kecamatan Marga. Dari klinik di Apitjaring, korban dirujuk ke BRSUD Tabanan dengan ambulance. Dari pemeriksaan tim medis BRSUD Tabanan korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Seizin Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra SIK MH, Kapolsek Marga AKP I Gede Budiarta SH MH, membenarkan peristiwa dugaan bunuh diri dengan korban I Wayan Sudarsana Putra. Dari pemeriksaan yang dilakukan, tidak ada tanda-tanda kekerasan atau kejanggalan lain. Sehingga kesimpulannya, kejadian murni bunuh diri.
Diduga permasalahan ekonomi atau utang piutang menjadi motif korban gantung diri. Hal itu dikuatkan dengan surat wasiat korban yang ditemukan di TKP. Pihak keluarga korban, menerima kejadian tersebut dengan ikhlas sehingga menolak untuk dilakukan otopsi, dengan membuat surat pernyataan. “Kita maunya otopsi, tetapi pihak keluarga menerima kejadian dengan ikhlas, menolak untuk dilakukan otopsi,” jelas Kapolsek AKP Gede Budiarta. *K17.
1
Komentar