Pemkab Gandeng Banjar Adat Kelola Parkir Alun-alun
BANGLI, NusaBali
Pemkab Bangli bekerja sama dengan Banjar Adat Blungbang, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli untuk kelola parkir di alun-alun kota Bangli.
Banjar Adat Blungbang diberikan mengelola parkir untuk menekan angka kebocoran dan meningkatkan kesejahteraan krama adat setempat. Kasi Perparkiran Dinas Perhubungan Bangli, I Nengah Serita mengatakan, sebelumnya pengelolaan parkir alun-alun kota Bangli oleh petugas parkir Pasar Kidul.
Kasi Perparkiran Dishub Bangli, Nengah Serita menuturkan, petugas parkir di areal Pasar Kidul dialihkan ke alun-alun kota Bangli pada siang hari. Mengoptimalkan pendapatan parkir maka pengelolaan melibatkan Banjar Adat Blungbang. “Sebelumnya ada pertemuan antara pihak banjar adat dengan dinas terkait teknis pemungutan termasuk bagi hasil,” beber Nengah Serita, Selasa (15/3). Menurut Nengah Serita, pengelolaan parkir dengan menggandeng banjar adat dapat dukungan penuh dari Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta.
Bupati Sedana Arta menginginkan berdayakan masyarakat dalam membangun Bangli. Alun-alun kota Bangli di wilayah Banjar Adat Blungbang. Dengan melibatkan banjar adat, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan adat setempat. Prosentase hasil pungutan yakni 60 persen untuk banjar adat dan 40 persen untuk Pemkab Bangli. “Pungutan parkir dilakukan dengan berbagai cara, baik manual, menggunakan POS, dan scan barcode,” beber Nengah Serita. Areal parkir sebelah barat, petugas parkir dilengkapi alat POS dan titik lainnya disiapkan petugas dengan menggunakan kalung berisi barcode.
Nengah Serita menuturkan, saat ini masih uji coba sehingga belum menyentuh target. Penetapan target mengacu kondisi riil di lapangan. Titik parkir di sebelah barat, timur, dan selatan alun-alun. Sedangkan bagian utara steril. Parkir mampu tampung 400 sepeda motor, namun areal sebelah utara alun-alun streril dari kendaraan maka daya tampung hanya 361 sepeda motor. Parkir kendaraan roda empat rencananya memanfatkan bahu jalan depan kantor Dinas PMD dengan kapasitas hanya 40 kendaraan roda empat. “Saat ini parkir kendaraan roda empat belum optimal,” beber Nengah Serita. *esa
Komentar