Komunitas Teras Tamiya: Hobi Lama Muncul Lagi di Masa Pandemi
DENPASAR, NusaBali.com - Berbagai hobi bermunculan di masa pandemi untuk mengisi waktu luang yang berlebih. Salah satu hobi yang marak lagi di saat pandemi adalah hobi mobil Tamiya.
Bermain Tamiya memang punya keseruan tersendiri. Selain pada saat race, utak-atik mobil tamiya supaya larinya kencang dan stabil juga membuat waktu terasa mengalir begitu cepat. Karena keseruannya, tidak heran hobi ini dilakukan oleh beragam usia.
Teras Tamiya merupakan salah satu komunitas Tamiya di Kota Denpasar yang terbentuk pada masa pandemi Covid-19, tepatnya di bulan Juli 2021.
Awalnya para anggota komunitas ini hanya kumpul bareng, mencari cara untuk mengisi waktu luang, dan mulai terpikir dengan hobi masa kecil mereka, mobil Tamiya. Ida Bagus Anom Satya Prabawa, 36, ketua komunitas ini bersama teman-temannya kemudian sepakat membuat komunitas yang diberi nama Teras Tamiya.
"Waktu itu kan PPKM, jadi waktu itu (waktu luang) banyak sekali, akhirnya kita beli track, dan ternyata teman-teman datang, akhirnya berkelanjutan sampai sekarang," terang Gus Anom sapaan akrab Ida Bagus Anom Satya Prabawa, Selasa (15/3/2022).
Anggota Teras Tamiya pun berasal dari beragam kalangan, mulai dari pengusaha, dokter, jaksa, mahasiswa, dan mulai usia anak-anak hingga dewasa.
Belum genap setahun, berbagai kegiatan sudah dilakukan oleh komunitas yang sekarang beranggotakan 50 orang tersebut. Selain membuat kompetisi internal, mereka juga mengikuti kompetisi yang diadakan pihak luar.
"Event di Bali hampir setiap minggu ada, biasanya Sabtu dan Minggu," ujar Gus Anom.
Selain berkompetisi mereka juga saling sharing soal teknik-teknik terbaru modifikasi mobil Tamiya.
Gus Anom mengungkapkan, salah satu anggota Teras Tamiya sebelumnya ada yang memiliki prestasi mentereng, karena pernah bertanding di level internasional di Jepang dan berhasil meraih juara ketiga.
Harapan Gus Anom prestasi tersebut dapat diulang kembali dengan membina racer-racer muda di Teras Tamiya.
"Harapannya kita bisa menghasilkan racer-racer yang bisa bertanding di tingkat nasional bahkan internasional. Kita ingin menciptakan bibit-bibit baru," ungkap Gus Anom.
Bukan sekadar hobi, menurut Gus Anom nantinya para pencinta Tamiya dapat memanfaatkan potensi ekonomi di balik mobil mainan yang dibuat sejak 1949 di negeri Sakura Jepang.
Teras Tamiya sendiri juga telah melayani pembelian spareparts mobil Tamiya dan jasa modifikasi mobil Tamiya.
"Untuk spareparts kita ada toko, ada mekanik juga. Misal ada race, mereka harus prepare, jadi ada penjualan juga di sana, dari spareparts, mereka bangun mobil untuk di race-nya," sebut Gus Anom yang sejak kecil sudah menggemari Tamiya.
Gus Anom mengatakan, harga mobil Tamiya yang sudah dimodifikasi berkisar Rp 1,5 juta hingga Rp 8 juta.
Sementara itu salah seorang builder mobil tamiya di Teras Tamiya, Luhur Boedi Windu, menyebut pekerjaan seorang builder dan mekanik Tamiya cukup beragam.
Selain membangun sebuah mobil Tamiya (modifikasi) ia pastinya harus bersiap pada saat lomba jika terjadi masalah pada mobil yang sedang berlomba.
"Kalau pada saat nge-build mulai membuat dinamo, pembuatan ban, penyiapan chasis, baru kemudian setting. Kalau pada saat race harus prepare baterai, spareparts," ungkap Windu soal pekerjaannya.
Untuk bergabung dengan Komunitas Teras Tamiya, Gus Anom menyebut tidak ada persyaratan khusus. Para penghobi Tamiya bisa langsung datang ke base camp Teras Tamiya di Jalan Tukad Alas Arum Gang Melati Nomor 4, Sesetan, Denpasar Selatan, ikut bermain sambil sharing terkait Tamiya.
Komentar