Gerakan Pramuka Gelar Vaksinasi Booster
Rangsang Masyarakat dengan Beras 4 Kg Per Orang
SINGARAJA, NusaBali
Kwartir Daerah (Kwarda) Bali dan Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Buleleng, membantu pemerintah berupaya menggencarkan vaksinasi booster.
Vaksinasi terpusat digelar di Gedung Kesenian Gde Manik Buleleng, Rabu (16/3). Masyarakat yang bersedia datang untuk mendapatkan vaksin booster diberikan reward beras sebanyak 4 kilogram.
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Bali I Made Rentin mengatakan, Kabupaten Buleleng yang menjadi titik sasaran. Sebab capaian vaksinasi booster masih di bawah 30 persen. Hal tersebut dikarenakan jumlah sasaran vaksinasi di Kabupaten Buleleng terbanyak di Bali.
Sekretaris Satgas Covid-19 Provinsi Bali ini juga menyampaikan, dari data yang diperoleh tanggal 11 Maret 2022, Pemerintah Provinsi Bali sudah melampaui target dengan capaian 33,50 persen. Namun hanya Kabupaten Buleleng dan Jembrana yang belum mencapai target 30 persen.
Untuk memberikan stimulan masyarakat datang ke titik vaksinasi, Gerakan Pramuka pun menyediakan 1.000 paket beras masing-masing terdiri dari 4 kilogram. Beras itu merupakan kerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), DPR RI yang disupport oleh Bank BPD Bali.
“Kami menghimbau masyarakat tidak hanya sebatas datang untuk menerima vaksin dengan melihat sumbangan yang diberikan. Tetapi lebih kepada manfaat dan dampak dari pelaksanaan vaksinasi,” ucap Rentin.
Sementara itu Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Buleleng Gede Suyasa mengatakan, capaian vaksin booster di Buleleng hingga Rabu (16/3) sudah mencapai 23,55 persen. Jumlah tersebut setara dengan 126.698 orang.
“Hari ini, mungkin dengan ada tambahan-tambahan pihak organisasi di luar dari Pemerintah Daerah yang membantu, seperti Kwarda Gerakan Pramuka Bali bersama dengan Pramuka Buleleng, OJK, BI, DPR RI dan sebagainya kemungkinan angkanya lebih besar,” ucap Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.
Capaian vaksinasi terakhir membuat Suyasa optimis dapat menyelesaikan target 30 persen dalam tiga hari ke depan. Meski demikian sesuai dengan imbauan Gubernur Bali, pelaksanaan vaksinasi booster tak boleh berhenti di 30 persen. Tetapi terus dikejar dan tidak ada potensi vaksin terbuang. *k23
1
Komentar