Bupati Tamba Mulang Pakelem Kebo Suci

Rangkaian piodalan dan pamelaspasan ini, sudah dimulai sejak Minggu (13/3). Sementara untuk puncak karya dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Kadasa, Kamis kemarin.

Adapun rangkaian upacara yang berlangsung dari pagi hari, diawali dengan upacara pacaruan manca sanak, makuh, malaspas, nyuang ajengan jawa, ngabeji, mendak kanca. Prosesi karya dipuput oleh Ida Lingsir dari Griya Carik, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo.

Rentetan upakara kemarin, juga diisi ritual matur pakelem kebo suci (yus merana atau anak kerbau yang lahir dari induk berwarna putih) ke laut dengan ngaturan banten ancak bingin dan ngaturan piodalan dengan banten bebangkit.

Setelah ngaturang prosesi piodalan, Bupati beserta pejabat beserta krama Desa Adat Gilimanuk serta pemedek yang hadir mengikuti persembahyangan bersama. Rangkaian upacara puncak piodalan kemarin, diakhiri pementasan Topeng Sidakarya dan ritual  makincang kincung. Selama rangkaian prosesi piodalan dan malaspas itu, turut dipentaskan berbagai kesenian tari-tarian. Seperti tari pendet, tari rejang dewa, tari baris gede, tari topeng, serta pementasan wayang lemah.

Usai pelaksanaan karya tersebut, Bupati Tamba mengucapkan terimakasih atas dukungan dari seluruh pejabat termasuk seluruh krama desa adat yang ikut terlibat. Menurutnya, serentetan upacara yang juga diisi matur pakelem kebo suci ini, tidak lain memohon perlindungan kepada sang pencipta. "Maknanya adalah untuk memohon keselamatan agar masyarakat Jembrana terhindar dari segala marabahaya. Terhindar dari mrana (kesengsaraan, red) sehingga akhirnya semua masyarakat sehat dan bahagia," ujarnya.

Usai rangkaian piodalan kemarin, Bupati Tamba juga meresmikan bangunan Istana Ibu Ratu Pantai Selatan yang baru di dalam areal Pura Kanjeng Ratu. Persemian itu pun ditandai dengan penandatanganan prasasti langsung oleh Bupati Tamba. *ode