Gelar Bhumi Suda di Putra Klotok
Sebagaimana direncanakan, Upacara Bhumi Suda pada Tilem Kanem, Kamis (10/12), digelar di Pura Watu Klotok, Desa Tojan, Desa Pakraman Gelgel, Klungkung.
Antisipasi Bencana dan Cuaca Esktrem
SEMARAPURA, NusaBali
Upacara untuk penyucian alam secara sakala – niskala ini, berlangsung di utama mandala Pura Watu Klotok. Upacara dipuput Ida Pedanda Gede Putra Tembau dari Griya Gede Aan, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.
Prosesi upacara diawali kedatangan tirta atau pakuluh dari Pura Ulun Danu Batur dan pakuluh dari Pura Pangubengan Besakih. Dewa Ketut Soma, pangenter upacara menjelaskan, Upacara Bhumi Suda dilaksanakan rutin setiap tahun, tepatnya Tilem Sasih Kanem. ‘’Upacara ini dari hasil paruman sulinggih mengantisipasi bencana alam, seperti cuaca ekstrem,’’ jelas Dewa Soma.
Dari pantauan, prosesi berlangsung khidmat. Tiba di utama mandala Pura Watu Klotok, kedua pakuluh/tirta dari Pura Ulun Danu Batur dan Pura Pangubengan Besakih dicampur dengan tirta paica dari Pura Watu Klotok. Lanjut dibagikan kepada krama pamedek dan para bendesa. Tirta tersebut dipercikan di pekarangan rumah, satwa peliharaan dan tumbuh-tumbuhan. Selain itu, warga juga nunas nasi tawur.
Upacara dipuncaki persembahyangan bersama. Selain Bupati Klungkjung I Nyoman Suwirta, dari Pemprov Bali hadir I Ketut Wija (Asisten III Provinsi), Plt Karo Kesra Provinsi Bali I Nengah Laba dan yang lainnya.
Sementara di areal terpisah di pinggir pantai Watu Klotok- sebelah tenggara Pura Watu Klotok, dilaksanakan Upacara Pakelem hasil bumi atau Panca Pala yakni pala bungkah (umbi-umbian), pala gantung (buah-buahan), pala rambat ( buah tanaman yang merambat), pala wija bijian- bijian, diantaranya padi dan pala daun. ‘’Kita mohon kepada Ida Batara Baruna dan Batara Ganesa menganugerahkan keselamatan,’’ ujar Ida Pedanda Sebali Tianyar Arimbawa, yang juga Ketua Paruman Sulinggih PHDI Pusat. ‘’Karena kita persembahkan juga Panca Merta (susu, gee, gula merah dan madu), lewat Agni Hotra,» jelaanya.
Selain itu, juga dipersembahkan Panca Datu ; emas, perak,tembaga, besi dan nawa ratna. Panca Datu ini dijelaskan Ida Pedanda Sebali Tianyar Arimbawa, sebagai medium atau mediator, antara alam mikro kosmos dengan makro kosmos. «Yadnya itu kan keikhlasan. Tak mampu yadnya yang besar, yadnya kecil pun tak apa,» ujar Ida Pedanda Sebali Tianyar Arimbawa.
Upacara Mulang Pakelem di pantai Watu Klotok dipimpin Ida Pedanda Sebali Tianyar Arimbawa dilaksanakan kalangan warga dari Yayasan Wedaposana Yadnya, Sunda Wiwitan, Hare Krisna, dan komunitas lainnya. 7
1
Komentar