Ulat Bulu Serang Rumah Warga di Abianbase
Kemunculan ulat bulu tersebut diduga berasal dari salah satu pohon di tanah kosong yang letaknya tepat di belakang rumah warga.
MANGUPURA, NusaBali
Kemunculan ulat bulu dalam jumlah banyak mengagetkan beberapa warga di Banjar Cica, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, pada Senin (21/3) pagi. Berdasarkan laporan salah satu warga, ada sekitar empat rumah warga diserang ulat bulu yang kemunculannya sangat mendadak. Warga cukup kewalahan hingga meminta bantuan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung.
Salah satu rumah warga, I Nyoman Oka Dana, 50, termasuk yang paling parah terkena serangan ulat bulu. Bahkan ulat bulu menyebar hingga memasuki ruangan rumahnya. Kemunculan ulat bulu tersebut diduga berasal dari salah satu pohon di tanah kosong yang letaknya tepat di belakang rumah Oka Dana. Alhasil, tembok rumahnya yang berlantai 3 dipenuhi dengan ulat bulu. Bahkan juga masuk ke ruangan melalui celah-celah jendela.
“Yang tinggal di rumah ini sebenarnya anak saya, sedangkan saya tinggalnya di Kapal (Mengwi). Jadi saya pagi-pagi di telepon, dibilang banyak ulat di rumah. Pas saya ke sini, ulatnya banyak sekali. Ngeri saya melihatnya,” ceritanya ditemui di lokasi, Senin kemarin.
Oka Dana pun berupaya untuk cepat menyemprotkan obat yang bisa membunuh ulat bulu tersebut. Saking banyaknya, Oka Dana bahkan mengaku sudah menghabiskan 8 tangki obat, namun itu pun belum menghilang. “Saya langsung lakukan penyemprotan di rumah, karena ada anak cucu, biar aman. Untuk mencari obat penyemprotan sangat susah karena ulatnya tidak mau mati,” katanya.
Setelah penyemprotan itu kondisi rumahnya sudah lebih baik. Namun masih terdapat ulat bulu yang masih menempel di tembok, sisi jendela, maupun rooftop rumahnya. Sejauh ini, Oka Dana baru membersihkan rumahnya saja. Sedangkan untuk rumah yang lain belum mendapat penanganan, bahkan ada satu penghuni rumah memilih pulang kampung lantaran merasa takut.
“Ada tetangga saya, seorang ibu dan anak kecil, lebih memilih pulang kampung karena takut. Jadi yang saya semprot baru di rumah saya saja. Sedangkan ada rumah kos dan rumah lainnya belum ditangani, karena pemiliknya bukan dari sini,” ungkapnya.
Oka Dana, begitu juga warga lain menduga, ulat bulu muncul dari pohon besar yang berada di sebelah rumahnya. Pohon yang disebut-sebut namanya pohon Base itu mendadak kering dan dikerumuni ulat bulu. Bahkan daunnya habis tak bersisa, karena sudah dimakan ulat bulu. Padahal dua hari lalu, kata dia, daun pohon tersebut masih hijau. “Dua hari yang lalu, masih hijau pohon itu. Tapi sekarang sudah kering dan banyak ulatnya,” beber Oka Dana.
Dia dan warga sekitar akhirnya sepakat untuk membakar bagian bawah pohon tersebut dengan harapan asap panas dari pembakaran tersebut dapat membunuh ulat bulu yang masih bersarang di pohon tersebut. Warga juga meminta bantuan ke dinas terkait agar dibantu. Sebab warga di sekitar sudah sangat resah dengan kemunculan ulat bulu tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Wayan Wijana, menegaskan sudah menerjunkan tim ke lokasi untuk membantu masyarakat mengatasi hama ulat bulu. Petugas Dinas Pertanian dan Pangan serta POPT BPP Mengwi diterjunkan untuk melakukan pengendalian terhadap hama ulat bulu yang menyerang rumah warga di Kelurahan Abianbase, dengan penyemprotan obat hama.
Wijana menjelaskan, berdasarkan hasil pengamatan petugas yang diterjunkan ke lapangan, ulat bulu yang menyerang merupakan jenis thaumetopoea pityocampa yang biasanya sering menyerang tanaman perkebunan. Munculnya hama ini akibat cuaca yang mendukung untuk berkembang biak. “Kebetulan ada pohon yang menjadi sarangnya,” kata Wijana.
“Dari hasil pendataan, ada empat rumah yang terdampak. Kami menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan demi menghindari ulat bulu berkembang biak,” kata mantan Kabag Organisasi Setda Badung ini. *ind
Salah satu rumah warga, I Nyoman Oka Dana, 50, termasuk yang paling parah terkena serangan ulat bulu. Bahkan ulat bulu menyebar hingga memasuki ruangan rumahnya. Kemunculan ulat bulu tersebut diduga berasal dari salah satu pohon di tanah kosong yang letaknya tepat di belakang rumah Oka Dana. Alhasil, tembok rumahnya yang berlantai 3 dipenuhi dengan ulat bulu. Bahkan juga masuk ke ruangan melalui celah-celah jendela.
“Yang tinggal di rumah ini sebenarnya anak saya, sedangkan saya tinggalnya di Kapal (Mengwi). Jadi saya pagi-pagi di telepon, dibilang banyak ulat di rumah. Pas saya ke sini, ulatnya banyak sekali. Ngeri saya melihatnya,” ceritanya ditemui di lokasi, Senin kemarin.
Oka Dana pun berupaya untuk cepat menyemprotkan obat yang bisa membunuh ulat bulu tersebut. Saking banyaknya, Oka Dana bahkan mengaku sudah menghabiskan 8 tangki obat, namun itu pun belum menghilang. “Saya langsung lakukan penyemprotan di rumah, karena ada anak cucu, biar aman. Untuk mencari obat penyemprotan sangat susah karena ulatnya tidak mau mati,” katanya.
Setelah penyemprotan itu kondisi rumahnya sudah lebih baik. Namun masih terdapat ulat bulu yang masih menempel di tembok, sisi jendela, maupun rooftop rumahnya. Sejauh ini, Oka Dana baru membersihkan rumahnya saja. Sedangkan untuk rumah yang lain belum mendapat penanganan, bahkan ada satu penghuni rumah memilih pulang kampung lantaran merasa takut.
“Ada tetangga saya, seorang ibu dan anak kecil, lebih memilih pulang kampung karena takut. Jadi yang saya semprot baru di rumah saya saja. Sedangkan ada rumah kos dan rumah lainnya belum ditangani, karena pemiliknya bukan dari sini,” ungkapnya.
Oka Dana, begitu juga warga lain menduga, ulat bulu muncul dari pohon besar yang berada di sebelah rumahnya. Pohon yang disebut-sebut namanya pohon Base itu mendadak kering dan dikerumuni ulat bulu. Bahkan daunnya habis tak bersisa, karena sudah dimakan ulat bulu. Padahal dua hari lalu, kata dia, daun pohon tersebut masih hijau. “Dua hari yang lalu, masih hijau pohon itu. Tapi sekarang sudah kering dan banyak ulatnya,” beber Oka Dana.
Dia dan warga sekitar akhirnya sepakat untuk membakar bagian bawah pohon tersebut dengan harapan asap panas dari pembakaran tersebut dapat membunuh ulat bulu yang masih bersarang di pohon tersebut. Warga juga meminta bantuan ke dinas terkait agar dibantu. Sebab warga di sekitar sudah sangat resah dengan kemunculan ulat bulu tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Wayan Wijana, menegaskan sudah menerjunkan tim ke lokasi untuk membantu masyarakat mengatasi hama ulat bulu. Petugas Dinas Pertanian dan Pangan serta POPT BPP Mengwi diterjunkan untuk melakukan pengendalian terhadap hama ulat bulu yang menyerang rumah warga di Kelurahan Abianbase, dengan penyemprotan obat hama.
Wijana menjelaskan, berdasarkan hasil pengamatan petugas yang diterjunkan ke lapangan, ulat bulu yang menyerang merupakan jenis thaumetopoea pityocampa yang biasanya sering menyerang tanaman perkebunan. Munculnya hama ini akibat cuaca yang mendukung untuk berkembang biak. “Kebetulan ada pohon yang menjadi sarangnya,” kata Wijana.
“Dari hasil pendataan, ada empat rumah yang terdampak. Kami menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan demi menghindari ulat bulu berkembang biak,” kata mantan Kabag Organisasi Setda Badung ini. *ind
1
Komentar