nusabali

Iintoa Diminta di Garda Depan Datangkan Wisatawan ke Bali

  • www.nusabali.com-iintoa-diminta-di-garda-depan-datangkan-wisatawan-ke-bali

DENPASAR, NusaBali
Ketika pemerintah telah memberi peluang dengan membuat kebijakan yang mempermudah wisatawan untuk datang ke Bali, yaitu pemberlakuan visa on arrival (VoA) yang saat ini sudah mencakup 42 negara sesuai SE KemenkumHAM, dan kebijakan tanpa karantina hotel, membuat wisatawan lebih leluasa untuk berlibur di Bali.

Untuk itu semua pelaku pariwisata diharapkan bisa bekerjasama, bahu membahu memanfaatkan peluang yang ada untuk melakukan yang terbaik buat Bali. Lakukan promosi bersama-sama sebaik-baiknya, dengan tetap menjaga citra pariwisata budaya Bali sesuai komitmen kita bersama.

Indonesia Inbound Tourism Association (Iintoa) sebagai asosiasi biro perjalanan yang khusus menangani wisatawan yang masuk ke Bali harus bertanggung jawab dan di garda depan untuk mendatangkan wisatawan ke Bali, karena itu memang sudah sesuai tugas dan keahliannya.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun saat menerima audiensi pengurus DPD Iintoa Bali, di kantornya, Senin (21/3).

Tjok Bagus menyampaikan bahwa saat ini kondisi Covid-19 di Bali sudah bisa dibilang sangat landai, karena angka terkonfirmasi positif harian saat ini sudah sangat rendah, hanya dua digit. Selain itu masyarakat Bali juga sudah memiliki herd immunity yang cukup tinggi, yang dibuktikan dengan angka vaksinasi saat ini sudah mencapai 105 persen untuk vaksin pertama, 95 persen untuk vaksin kedua, dan vaksin ketiga sudah mencapai 41,92 persen. Untuk usaha pariwisata juga sudah tersertifikasi CHSE, ada tercatat 1.384 akomodasi sudah bersertifikat CHSE. Jadi Bali saat ini sudah bisa dikatakan aman.  

Ketua DPP Iintoa Paul Edmundus Tallo menyatakan bahwa Indonesia Inbound Tourism Association (Iintoa) didirikan pada 21 Januari 2020 secara nasional, dirinya selaku ketua. Tujuan dibentuknya Iintoa agar biro perjalanan wisata yang menangani wisatawan inbound bisa berada dalam satu wadah khusus, sehingga asosiasi ini akan lebih fokus. Keberadaan biro perjalanan inbound inilah yang sebenarnya banyak mendatangkan sekaligus menangani wisatawan yang masuk ke Indonesia atau ke Bali.

Ketua DPD Iintoa Bali Wisnu Arimbawa, saat ini DPD Iintoa Bali beranggota 104 biro perjalanan, sedangkan di tingkat nasional jumlahnya sudah mencapai 248 biro perjalanan. Dia juga menyampaikan bahwa untuk event G-20 nanti Iintoa merupakan asosiasi yang secara resmi ditugaskan menangani para tamu peserta G-20.

Dia meminta agar selalu ada komunikasi yang intensif antara pemerintah dengan pelaku pariwisata khususnya biro perjalanan wisata (BPW), karena yang pertama berhadapan di lapangan baik dengan wisatawan maupun dengan pemerintah adalah BPW. “Contohnya ketika ada perubahan harga tiket masuk DTW, yang pertama merasakan adalah BPW. Maka dari itu dimohon komunikasi selalu dilakukan sebelum terjadi perubahan kebijakan atau peraturan yang berkaitan dengan pariwisata,” kata Arimbawa.

Anggota Kelompok Ahli Pembangunan Bidang Pariwisata IGAN Rai Surya Wijaya, yang mendampingi Kadispar Bali saat audiensi, menyampaikan untuk memberi peluang semua pelaku usaha pariwisata bisa ikut menikmati kue pariwisata setelah tutup 2 tahun, maka pasca pandemi ini pemerintah akan membuka verifikasi CHSE seluas-luasnya. Bagi yang belum memiliki sertifikat CHSE atau yang masa berlaku sertifikatnya habis, Pemerintah Provinsi Bali bersama-sama pemkab/pemkot se-Bali akan segera melakukan  verifikasi lagi,  agar semua pelaku pariwisata bisa bergerak dan bangkit kembali. Semua sertifikat CHSE akan dikonversi menjadi Sertifikat Tatanan Kehidupan Era Baru sesuai Edaran Gubernur Bali Nomor 3355 Tahun 2020. *nat

Komentar