Lemhannas Gelar Pelatihan Nilai Kebangsaan Lintas Instansi
MANGUPURA, NusaBali
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI menggelar kegiatan pembinaan dan pelaksanaan pemantapan nilai-nilai kebangsaan kepada 100 orang perserta dari berbagai intansi di Hotel Patra, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung pada Selasa (22/3).
Melalui kegiatan ini diharapkan peserta mendapatkan kemampuan dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus dasar bangsa, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sesanti Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wakil Gubernur Lemhannas RI, Marsdya TNI Wieko Syofyan, mengatakan sebagai upaya untuk memantapkan nilai-nilai kebangsaan bagi masyarakat di Pulau Dewata, pihaknya melalui Kedeputian Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas RI menyelenggarakan kegiatan pembinaan dan pelaksanaan pemantapan nilai-nilai kebangsaan selama delapan hari. Kegiatan ini melibatkan peserta yang terdiri dari perwakilan birokrat, akademisi, tokoh masyarakat, organisasi profesi, TNI dan Polri. “Diharapkan peserta mengamalkan nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsensus dasar bangsa, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sesanti Bhinneka Tunggal Ika Dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkapnya.
Dikatakan, kegiatan yang diikuti oleh 100 peserta berlangsung sejak Selasa (22/3) hingga Selasa (29/3) dan mengangkat tema ‘Implementasi Nilai-nilai Kebangsaan yang Bersumber dari 4 (Empat) Konsensus Dasar Bangsa Guna Meningkatkan Kualitas Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara’.
Dengan adanya kegiatan itu, peserta diharapkan dapat menjadi pengawal dan sekaligus penunjuk arah terkait dengan upaya mewujudkan proses pembelajaran yang berkarakter kebangsaan dengan menampilkan sikap ceria, empati, terbuka, dan komunikatif. “Selain itu, peserta juga berkomitmen untuk mewujudkan nilai-nilai kebangsaan yang efektif, inovatif dan kreatif, baik di lingkungan keluarga, masyarakat dan terutama di lingkungan tempat para peserta bertugas, agar selalu selaras dengan kemajuan zaman,” harap Syofyan.
Diuraikannya pula, jika dalam kegiatan itu dilakukan dengan menggunakan metode pemantapan melalui ceramah dan diskusi, Diskusi Kelompok (DK) dan Diskusi Antar Kelompok (DAK), simulasi dalam ruangan, serta outbond. Nantinya, peserta akan mendapatkan materi terkait empat konsensus dasar bangsa. Materi dasar (wawasan nusantara, ketahanan nasional, kewaspadaan nasional dan kepemimpinan nasional) dan materi penunjang (pengantar nilai-nilai kebangsaan dan sejarah perjalanan bangsa, pembangunan karakter bangsa, dan kearifan lokal).
“Pembinaan ini bukan didasar atas kekhawatiran, namun karena kewajiban untuk mengingatkan masyarakat. Karena kami sangat menyadari kalau perkembangan global saat ini perlu untuk mengingkatkan kembali,” kata Syofyan. *dar
Komentar