Badung Ikuti 13 Materi di PKB 2022
MANGUPURA, NusaBali
Kabupaten Badung mengikuti 13 materi dalam perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV Tahun 2022 yang bakal dilaksanakan selama sebulan penuh mulai 11 Juni hingga 9 Juli 2022.
Khusus untuk garapan gong kebyar dewasa, wanita maupun anak-anak, akan dibuat menjadi satu rangkaian cerita tentang pemuliaan air. Adapun 13 materi yang diikuti meliputi, parade gong kebyar dewasa, gong kebyar wanita, gong kebyar anak-anak, baleganjur, lomba bapang barong, gender wayang. Ada pula parade gong semara pegulingan, pementasan topeng bondres, selonding kreatif, janger tradisi, arja klasik, gong suling inovatif, dan drama gong tradisi.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha, mengatakan tahun ini Badung cukup banyak mengikuti materi yang diberikan oleh provinsi. Berbeda dengan tahun lalu yang hanya mengikuti 6 materi saja. Disinggung soal anggaran, Sudarwitha mengaku anggaran yang disiapkan sebesar Rp 2 miliar. “Anggaran dirancang sekitar Rp 2 miliar, meningkat sedikit,” ujarnya, Selasa (22/3).
Sementara penunjukkan 13 sekaa maupun komunitas seni yang akan tampil, kata Sudarwitha, didasarkan pada kreativitas baik secara idividu maupun berkelompok. Selain itu, penunjukan sekaa maupun komunitas seni yang akan tampil juga memikirkan asas pemerataan kewilayahan. Artinya setiap kecamatan terwakili tampil di PKB.
“Kami kaji bersama tim kurator dan Listibiya Kabupaten Badung. Kami lakukan komunikasi dan pendekatan-pendekatan terhadap sekaa-sekaa seni ini. Kami lihat bagaimana kreativitasnya, personalnya, dan lain-lain. Selain itu, barulah kami tetapkan menjadi wakil Badung di PKB Tahun 2022,” kata mantan Camat Petang ini.
Uniknya, khusus untuk pementasan gong kebyar duta Kabupaten Badung nantinya akan dirangkaikan menjadi semacam cerita bersambung yang inti ceritanya berkaitan dengan tema besar PKB tahun 2022, yakni ‘Danu Kerthi Huluning Amreta; Memuliakan Air Sumber Kehidupan’. Dibuat cerita yang saling berkaitan, lantaran format baru parade gong kebyar tahun tak lagi mebarung dengan kabupaten lain. Melainkan setiap kabupaten akan langsung mementaskan gong kebyar dewasa, gong kebyar wanita, dan gong kebyar anak-anak pada hari yang sama.
“Kami di masing-masing kabupaten diberikan arahan untuk membuat pertujukan agar ketiga gong kebyar ini bisa atraktif sesuai dengan tema. Kami bersama tim kurator di Kabupaten Badung memutuskan tema besar yang akan digarap duta badung berjudul ‘Pasir Ukir’, yang merupakan perwujudan dari segara (laut) dan gunung,” jelas Sudarwitha.
Secara singkat Sudarwitha menjelaskan, gong kebyar dewasa Badung akan menggiring cerita melalui garapan tabuh Segara Wera, yang menceritakan laut mengalami proses penguapan air, sehingga menyebabkan terjadinya hujan. Kemudian, gong kebyar anak-anak akan merespon dengan menampilkan tabuh berjudul ‘Palguna Warsa’ atau menanti hujan teduh dan bermain dolanan permainan di sawah. Sedangkan gong kebyar wanita akan mempersembahkan garapan ‘Sandyagita’ yang menceritakan bagaimana Badung memuliakan air.
Sejauh ini, semua sekaa seni Badung yang akan terlibat di PKB sudah melakukan sejumlah persiapan dan latihan. Lantaran masih dalam situasi pandemi Covid-19, proses latihan masih memperhatikan prokes yang ketat. “Untuk prokes kami masih tetap perhatikan. Latihan tetap memakai masker, dan juga tempat cuci tangan. Selain itu, kami juga lakukan pendampingan selama proses latihan,” kata Sudarwitha. *ind
Komentar