Wi-Fi di 6 Ruang Publik Kembali Dihidupkan
Dari 8 ruang publik di Denpasar, ada 2 yang akses Wi-Fi gratis belum diaktifkan kembali, yakni Lapangan Puputan Badung dan Taman Janggan.
DENPASAR, NusaBali
Wi-Fi gratis di 6 ruang publik dari 8 ruang publik di Denpasar kembali dihidupkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfos) Kota Denpasar. Pengaktifan kembali Wi-Fi tersebut setelah Kota Denpasar turun level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dari level 3 ke level 2 pada Selasa (22/3).
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kota Denpasar Ida Bagus Alit Adhi Merta yang biasa dipanggil Gus Alit, Rabu (23/3). Gus Alit menyebut, Pemkot Denpasar memasang Wi-Fi di 54 titik di antaranya di 35 desa pakraman, 11 puskesmas, dan 8 ruang publik sejak 2019 lalu.
Khusus ruang publik, kendati masih dalam kondisi ditutup untuk umum, namun ada dua tempat yang belum dihidupkan Wi-Fi-nya. Kedua tempat itu yakni Lapangan Puputan Badung dan Taman Janggan. Sebab, keduanya dianggap tempat yang dijadikan lokasi berkumpul oleh masyarakat. Sehingga, masyarakat cenderung tidak memperhatikan protokol kesehatan khususnya jaga jarak.
“Kalau untuk dua tempat itu (Lapangan Puputan Badung dan Taman Janggan) belum dihidupkan, karena di sana potensi warga berkerumun cukup tinggi. Sementara untuk enam ruang publik lainnya yakni Pasar Badung dan Tukad Badung, Tukad Bindu, Taman Kota dan Youth Park Lumintang, Museum Bali, dan Pasar Sindu Sanur, itu cenderung digunakan untuk aktivitas yang tidak padat,” kata Gus Alit.
Gus Alit menyatakan kendati ruang publik masih dalam kondisi ditutup, dengan diturunkannya level PPKM Kota Denpasar, namun secara lisan ruang publik di 6 lokasi tersebut sudah bisa digunakan untuk tempat beraktivitas oleh warga dan tidak akan ada larangan. “Tidak diumumkan karena jika diumumkan bisa-bisa terjadi kerumunan,” imbuh Gus Alit.
Dia berharap dengan dihidupkan kembali akses Wi-Fi gratis ini, masyarakat dapat menggunakannya untuk kebutuhan produktif, semisal untuk sekolah online, berjualan online, mengikuti webinar pelatihan dan keterampilan, dan wirausaha serta mencari keterampilan dan pengetahuan lainnya.
”Termasuk untuk mengakses beragam layanan publik Pemerintah Kota Denpasar yang telah banyak disiapkan dalam format online,” ucap alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) ini.
Menurutnya di era transformasi digital seperti sekarang, berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat telah banyak tersedia secara digital atau online, sehingga membutuhkan akses internet yang memadai. Apalagi di tengah berbagai pembatasan selama pandemi Covid-19 yang melanda selama 2 tahun lebih, berbagai aktivitas di dunia maya makin meningkat.
“Karena beragam kebutuhan warga Kota Denpasar dilakukan melalui dunia digital, sehingga pemerintah memfasilitasi dengan menyediakan akses Wi-Fi gratis,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dinas Kominfos Sri Ayu Sutrisna, menambahkan bahwa Wi-Fi gratis ini dapat diakses dengan mudah. “Cukup menghubungkan perangkat dengan koneksi Wi-Fi Bali Smart Island, jika muncul landing page silakan klik, lanjutkan untuk menggunakan akses internet secara gratis,” jelas Sri Sutrisna.
Wi-Fi ini mempunyai kapasitas bandwidht 20 mbps dan dapat dipergunakan selama 24 jam. Dengan begitu, Sri Sutrisna berharap masyarakat dapat menggunakan layanan ini secara baik, termasuk dengan menjaga keamanan dan memelihara perangkat dan jaringan yang ada di area publik tersebut.
“Jika menemukan kendala tentang akses internet atau perawatan terhadap perangkat dan Jaringannya, Dinas Kominfos Kota Denpasar siap membantu dan bisa dilaporkan melalui aplikasi dan saluran prodenpasar,” ujar pejabat asal Kesiman, Denpasar Timur ini. *mis
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kota Denpasar Ida Bagus Alit Adhi Merta yang biasa dipanggil Gus Alit, Rabu (23/3). Gus Alit menyebut, Pemkot Denpasar memasang Wi-Fi di 54 titik di antaranya di 35 desa pakraman, 11 puskesmas, dan 8 ruang publik sejak 2019 lalu.
Khusus ruang publik, kendati masih dalam kondisi ditutup untuk umum, namun ada dua tempat yang belum dihidupkan Wi-Fi-nya. Kedua tempat itu yakni Lapangan Puputan Badung dan Taman Janggan. Sebab, keduanya dianggap tempat yang dijadikan lokasi berkumpul oleh masyarakat. Sehingga, masyarakat cenderung tidak memperhatikan protokol kesehatan khususnya jaga jarak.
“Kalau untuk dua tempat itu (Lapangan Puputan Badung dan Taman Janggan) belum dihidupkan, karena di sana potensi warga berkerumun cukup tinggi. Sementara untuk enam ruang publik lainnya yakni Pasar Badung dan Tukad Badung, Tukad Bindu, Taman Kota dan Youth Park Lumintang, Museum Bali, dan Pasar Sindu Sanur, itu cenderung digunakan untuk aktivitas yang tidak padat,” kata Gus Alit.
Gus Alit menyatakan kendati ruang publik masih dalam kondisi ditutup, dengan diturunkannya level PPKM Kota Denpasar, namun secara lisan ruang publik di 6 lokasi tersebut sudah bisa digunakan untuk tempat beraktivitas oleh warga dan tidak akan ada larangan. “Tidak diumumkan karena jika diumumkan bisa-bisa terjadi kerumunan,” imbuh Gus Alit.
Dia berharap dengan dihidupkan kembali akses Wi-Fi gratis ini, masyarakat dapat menggunakannya untuk kebutuhan produktif, semisal untuk sekolah online, berjualan online, mengikuti webinar pelatihan dan keterampilan, dan wirausaha serta mencari keterampilan dan pengetahuan lainnya.
”Termasuk untuk mengakses beragam layanan publik Pemerintah Kota Denpasar yang telah banyak disiapkan dalam format online,” ucap alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) ini.
Menurutnya di era transformasi digital seperti sekarang, berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat telah banyak tersedia secara digital atau online, sehingga membutuhkan akses internet yang memadai. Apalagi di tengah berbagai pembatasan selama pandemi Covid-19 yang melanda selama 2 tahun lebih, berbagai aktivitas di dunia maya makin meningkat.
“Karena beragam kebutuhan warga Kota Denpasar dilakukan melalui dunia digital, sehingga pemerintah memfasilitasi dengan menyediakan akses Wi-Fi gratis,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dinas Kominfos Sri Ayu Sutrisna, menambahkan bahwa Wi-Fi gratis ini dapat diakses dengan mudah. “Cukup menghubungkan perangkat dengan koneksi Wi-Fi Bali Smart Island, jika muncul landing page silakan klik, lanjutkan untuk menggunakan akses internet secara gratis,” jelas Sri Sutrisna.
Wi-Fi ini mempunyai kapasitas bandwidht 20 mbps dan dapat dipergunakan selama 24 jam. Dengan begitu, Sri Sutrisna berharap masyarakat dapat menggunakan layanan ini secara baik, termasuk dengan menjaga keamanan dan memelihara perangkat dan jaringan yang ada di area publik tersebut.
“Jika menemukan kendala tentang akses internet atau perawatan terhadap perangkat dan Jaringannya, Dinas Kominfos Kota Denpasar siap membantu dan bisa dilaporkan melalui aplikasi dan saluran prodenpasar,” ujar pejabat asal Kesiman, Denpasar Timur ini. *mis
1
Komentar