Ketua DPRD Harap Gunakan Naker Lokal
Proyek Penataan Ulapan Bernilai Rp 34 Triliun
Jangan sampai proyek besar ini yang bisa dikerjakan oleh tenaga kerja lokal, malah diambil oleh tenaga kerja dari luar.
GIANYAR, NusaBali
Penataan kawasan wisata Ulapan (Ubud, Tegallalang, Payangan) Gianyar, akan menelan anggaran Rp 34 triliun dari APBN. Terkait itu, Ketua DPRD Gianyar I Wayan Tagel Winarta berharap agar pelaksana mega proyek ini tidak mengesampingkan tenaga kerja lokal.
‘’Proyek ini mesti bisa menjadi multiplayer efek dan memberdayakan produk lokal. Tentu harapan kami, dalam proyek yang nilainya sangat besar ada multiplayer efek kepada tenaga kerja lokal maupun material yang ada. Tidak hanya fokus pada hasil proyek tersebut, namun bagaimana masyarakat sekitar," ujarnya, Rabu (23/3).
Tagel menyampaukan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memberikan bantuan proyek penataan kawasan Ulapan ini. "Kami sangat positif mendukung, mudahan-mudahan dengan diberikan bantuan ini mampu membenahi objek wisata maupun fasilitas umum penunjang pariwisata di wilayah ini," ujarnya.
Kendatipun yang menjadi prioritas adalah tiga kecamatan yakni Ubud, Tegallalang, Payangan, dia berharap kecamatan yang lain tidak dikesampingkan. Untuk itu perlu Pemkab Gianyar menyosialisasikan secara terbuka terkait proyek ini. Agar tidak terjadi misinformasi dan miskomunikasi. "Namun biar tidak ada misinformasi dan komunikasi di masyarakat, pemerintah perlu terbuka, bisa disampaikan baru tiga kecamatan ini yang diprioritaskan, yang lain kemungkinan akan menyusul," ujarnya.
Dengan itu, Tagel berharap proyek seperti ini bermanfaat pada kabupaten secara keseluruhan. "Tidak sebaliknya, nanti jika hanya tiga kecamatan ini ditata, yang lainnya tidak, masyarakat bisa berspekulasi liar dan menanggapi secara negatif, kenapa hanya tiga kecamatan ini, yang lain tidak. Jika disosialisasikan secara positif pasti didukung," terangnya.
Tagel juga menyampaikan agar tokoh masyarakat dilibatkan. Apa lagi Gianyar sangat banyak memiliki tokoh. Jangan sampai pembangunan ini keluar dari agem-ageman Bali. Begitu juga memanfaatkan tenaga kerja lokal menjadi hal yang penting diperhatikan. "Jangan sampai proyek besar ini yang bisa dikerjakan oleh tenaga kerja lokal, malah diambil oleh tenaga kerja dari luar," ujarnya.
Kerkaitan dengan potensi yang ada di kabupaten menyangkut meterial agar digunakan seluas-luasnya dan menyeluruh, jangan datangkan dari luar dulu. "Di Gianyar ini banyak perajin batu paras, bata Tulikup, material lain. Sehingga mampu memperdayakan produk lokal, dan membantu masyarakat Bali utamanya Gianyar secara menyeluruh," tegasnya. *nvi
‘’Proyek ini mesti bisa menjadi multiplayer efek dan memberdayakan produk lokal. Tentu harapan kami, dalam proyek yang nilainya sangat besar ada multiplayer efek kepada tenaga kerja lokal maupun material yang ada. Tidak hanya fokus pada hasil proyek tersebut, namun bagaimana masyarakat sekitar," ujarnya, Rabu (23/3).
Tagel menyampaukan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memberikan bantuan proyek penataan kawasan Ulapan ini. "Kami sangat positif mendukung, mudahan-mudahan dengan diberikan bantuan ini mampu membenahi objek wisata maupun fasilitas umum penunjang pariwisata di wilayah ini," ujarnya.
Kendatipun yang menjadi prioritas adalah tiga kecamatan yakni Ubud, Tegallalang, Payangan, dia berharap kecamatan yang lain tidak dikesampingkan. Untuk itu perlu Pemkab Gianyar menyosialisasikan secara terbuka terkait proyek ini. Agar tidak terjadi misinformasi dan miskomunikasi. "Namun biar tidak ada misinformasi dan komunikasi di masyarakat, pemerintah perlu terbuka, bisa disampaikan baru tiga kecamatan ini yang diprioritaskan, yang lain kemungkinan akan menyusul," ujarnya.
Dengan itu, Tagel berharap proyek seperti ini bermanfaat pada kabupaten secara keseluruhan. "Tidak sebaliknya, nanti jika hanya tiga kecamatan ini ditata, yang lainnya tidak, masyarakat bisa berspekulasi liar dan menanggapi secara negatif, kenapa hanya tiga kecamatan ini, yang lain tidak. Jika disosialisasikan secara positif pasti didukung," terangnya.
Tagel juga menyampaikan agar tokoh masyarakat dilibatkan. Apa lagi Gianyar sangat banyak memiliki tokoh. Jangan sampai pembangunan ini keluar dari agem-ageman Bali. Begitu juga memanfaatkan tenaga kerja lokal menjadi hal yang penting diperhatikan. "Jangan sampai proyek besar ini yang bisa dikerjakan oleh tenaga kerja lokal, malah diambil oleh tenaga kerja dari luar," ujarnya.
Kerkaitan dengan potensi yang ada di kabupaten menyangkut meterial agar digunakan seluas-luasnya dan menyeluruh, jangan datangkan dari luar dulu. "Di Gianyar ini banyak perajin batu paras, bata Tulikup, material lain. Sehingga mampu memperdayakan produk lokal, dan membantu masyarakat Bali utamanya Gianyar secara menyeluruh," tegasnya. *nvi
1
Komentar