Pemotor Bugil Viral Ternyata Anggota Polisi
Diduga Alami Gangguan Kejiwaan
SINGARAJA, NusaBali
Identitas seorang pria yang berkendara sepeda motor dengan kondisi telanjang di jalan raya di Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, akhirnya terungkap.
Pria tersebut ternyata adalah anggota polisi yang bertugas di Polres Buleleng berinisial Aipda IGS, 43. Pria tersebut diduga mengalami gangguan kejiwaan dan kini tengah dirawat di RSJ Bangli. Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya mengatakan, pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan laporan video yang memperlihatkan pria bugil berkendara di jalan raya Penarukan. Setelah diselidiki, identitas pemotor tersebut adalah Aipda IGS, anggota Polri yang tinggal di wilayah Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
"Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata yang bersangkutan adalah personel (anggota Polri)," jelas ungkap AKP Gede Sumarjaya, saat dikonfirmasi awak media di Mapolres Buleleng, Jumat (25/3).
Menurut AKP Sumarjaya, Aipda IGS yang terekam di video tersebut hendak berangkat ngantor ke Mapolres Buleleng. Aipda IGS mengendarai Vario bernopol DK 3002 UAN dengan kondisi tidak mengenakan pakaian sehelai pun. Saat berada di perempatan jalan raya Penarukan, seorang pengendara mobil pun merekam aksi IGS.
Video berdurasi sekitar 46 detik tersebut, kemudian tersebar hingga viral di media sosial. "Dalam video itu, yang bersangkutan (Aipda IGS) memang dalam perjalanan mau bekerja. Yang bersangkutan membawa sepeda motor. Sampai di Mapolres, langsung diamankan oleh anggota dan dipakaikan baju. Sekarang sudah dibawa ke RSJ Bangli," lanjutnya.
AKP Sumarjaya mengungkapkan, Aipda IGS merupakan anggota Polri yang tugas di bagian Dokes Polres Buleleng. Pria dengan pangkat Aipda itu diketahui mengalami gangguan jiwa sejak 2012 lalu. "Yang bersangkutan sudah dua kali keluar-masuk RSJ Bangli. Tahun 2016 dan terakhir 2021 lalu. Dia dirawat di RSJ hanya beberapa bulan," ungkapnya.
Menurut AKP Sumarjaya, pasca keluar dari RSJ pada 2021 lalu, Aipda IGS kembali bertugas seperti biasa. "Bisa diajak berkomunikasi. Kerja juga masih bisa. Mungkin kejadian kemarin itu kambuh lagi," terangnya.
Dengan adanya kejadian ini, menurut AKP Sumarjaya, keputusan apakah IGS masih tetap akan bertugas di kepolisian, bergantung pada kebijakan pimpinan. *mz
1
Komentar