Jumlah Kebakaran Menurun di Masa Pandemi
Dinas Damkar Bentuk Kepala Pos di Tiap Kecamatan
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Buleleng mengklaim kejadian kebakaran pada masa pandemi menurun cukup signifikan.
Pemicu kebakaran yang disebabkan kelalaian manusia pun dapat ditekan karena dampak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kabid Pemadam Penyelamatan dan Sarana Prasarana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Ketut Cantyana Minggu (27/3) mengatakan, peristiwa kebakaran sebelum pandemi sangat fluktuatif. Dia mencontohkan pada tahun 2018 lalu kebakaran hanya tercatat di bawah 100 kasus. Lalu pada tahun 2019 melonjak menjadi 278 kasus. Namun pada tahun 2020 menurun menjadi 232 kasus. Sedangkan pada tahun 2021 lalu 128 kejadian.
“Evaluasi kami, PPKM mempengaruhi penurunan kasus kebakaran. Masyarakat yang dirumahkan memiliki peluang lebih banyak mengawasi keamanan rumahnya dari potensi kebakaran,” ucap Cantyana seizin Kadis Damkar dan Penyelamatan I Made Subur.
Data hasil evaluasi yang dimiliki Dinas Damkar, penyebab kebakaran di setiap wilayah Buleleng berbeda-beda. Dia menjelaskan peristiwa kebakaran lebih cenderung terjadi di wilayah kering seperti Kecamatan Kubutambahan dan Gerokgak. Khusus di Kecamatan Kubutambahan kebakaran yang terjadi didominasi kebakaran lahan, yang dipicu pembakaran semak belukar dan pembersihan lahan yang tak diawasi. Sedangkan di Kecamatan Gerokgak peristiwa kebakaran lebih banyak melalap rumah, karena kelalain mematikan api di dapur, mematikan dupa di dalam rumah.
“Setiap wilayah beda karakteristiknya, kalau di wilayah kota Kecamatan Buleleng penyebab terbanyak karena arus pendek. Banyak rumah yang menggunakan kabel tidak sesuai standar SNI, termasuk api dupa juga jadi pemicu,” kata Cantyana.
Sementara itu untuk menekan potensi kebakaran, Dinas Damkar dan Penyelamatan sejak tahun 2020 lalu telah membentuk Kepala Pos (Kapos) Damkar di masing-masing Kecamatan. Kapos akan didukung oleh relawan kebakaran yang disebut Redkar (relawan damkar).
Keberadaan Kapos ini akan membantu Dinas Damkar lebih cepat dalam penanganan. Mereka yang standby di masing-masing kantor camat, membentuk WA Group yang beranggotakan pemerintah desa. Selanjutnya info yang masuk ke Kapos akan diteruskan langsung ke Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalop) Damkar Buleleng.
“Kapos dan Redkar ini juga bertugas tidak hanya penyelamatan jiwa dan harta benda. Mereka juga membantu kami mensosialisasikan potensi kebakaran. Salah satunya menyasar toko, warung dan juga usaha masyarakat yang rawan terjadi kebakaran, untuk menyediakan alat pemadam api ringan,” ungkap dia. *k23
Komentar