PD Swatantra Siapkan Skema Pengelolaan
Terkait Pengelolaan Singaraja City Tour
PD Swatantra akan meminta pertimbangan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan juga Pemkab Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Perusahaan Daerah (PD) Swatantra segera bersiap setelah ditunjuk Dinas Pariwisata Buleleng untuk mengelola Singaraja City Tour (SCT). Dalam waktu dekat, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini menyusun skema pengelolaan termasuk menyiapkan sarana prasarana yang diperlukan.
Direktur Utama PD Swatantra Buleleng I Gede Bobi Suryanto, Rabu (30/3), mengatakan model skema dan rencana bisnis yang diterapkan dalam SCT akan didiskusikan kembali. Dia mengaku PD Swatantra akan meminta pertimbangan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan juga Pemkab Buleleng.
“Kalau sudah ditunjuk kami selalu siap. Nanti akan dimatangkan dulu hal-hal pendukungnya. Target kami, Juni sudah siap beroperasi sepenuhnya,” kata Bobi
Menurutnya, hal terpenting yang perlu dimatangkan tentang SCT ini yakni soal rencana bisnis dan skema pengelolaan. Dengan itu, SCT dapat berkesan dan memberikan kenyamanan kepada wisatawan.
Sedangkan hal lain yang juga mendesak yakni soal penyiapan sarana dan Sumber Daya Manusia (SDM). Sarana fisik dirinci, Bobi Suryanto, mulai dari mobil angkutan yang nyaman, kantor pemasaran dan pos pembelian tiket. Sedangkan SDM juga penting meliputi pengemudi yang berpengalaman, pemandu wisata yang mumpumi bercerita dan menguasai kasanah objek-objek SCT.
‘’Kami harus perhitungkan juga SDM pemasaran yang berperan penting menjual SCT ini. Nanti kami cari yang paham digital marketing. Pemandu wisata juga akan siapkan khusus,” imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pariwisata merilis paket Singaraja City Tour yang terdiri dari sejumlah titik destinasi wisata sejarah dan budaya di seputaran Kota Singaraja, Selasa (29/3) lalu. Pengelolaan paket wisata yang menjadi daya tarik khusus bagi Buleleng ini diharapkan dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dalam paket SCT, Dispar Buleleng mencoba mengemas wisata sejarah Kota Singaraja dari zaman ke zaman. Mulai dari zaman kerajaan dengan keberadaan Puri Kanginan, zaman kolonial dengan beberapa peninggalan bangunan tua dan zaman kemerdekaan dengan heritage Bung Karno. Selain itu juga SCT juga menyajikan pluralisme budaya dan agama yang berkembang di Buleleng kawasan Eks Pelabuhan Buleleng. *k23
Direktur Utama PD Swatantra Buleleng I Gede Bobi Suryanto, Rabu (30/3), mengatakan model skema dan rencana bisnis yang diterapkan dalam SCT akan didiskusikan kembali. Dia mengaku PD Swatantra akan meminta pertimbangan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan juga Pemkab Buleleng.
“Kalau sudah ditunjuk kami selalu siap. Nanti akan dimatangkan dulu hal-hal pendukungnya. Target kami, Juni sudah siap beroperasi sepenuhnya,” kata Bobi
Menurutnya, hal terpenting yang perlu dimatangkan tentang SCT ini yakni soal rencana bisnis dan skema pengelolaan. Dengan itu, SCT dapat berkesan dan memberikan kenyamanan kepada wisatawan.
Sedangkan hal lain yang juga mendesak yakni soal penyiapan sarana dan Sumber Daya Manusia (SDM). Sarana fisik dirinci, Bobi Suryanto, mulai dari mobil angkutan yang nyaman, kantor pemasaran dan pos pembelian tiket. Sedangkan SDM juga penting meliputi pengemudi yang berpengalaman, pemandu wisata yang mumpumi bercerita dan menguasai kasanah objek-objek SCT.
‘’Kami harus perhitungkan juga SDM pemasaran yang berperan penting menjual SCT ini. Nanti kami cari yang paham digital marketing. Pemandu wisata juga akan siapkan khusus,” imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pariwisata merilis paket Singaraja City Tour yang terdiri dari sejumlah titik destinasi wisata sejarah dan budaya di seputaran Kota Singaraja, Selasa (29/3) lalu. Pengelolaan paket wisata yang menjadi daya tarik khusus bagi Buleleng ini diharapkan dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dalam paket SCT, Dispar Buleleng mencoba mengemas wisata sejarah Kota Singaraja dari zaman ke zaman. Mulai dari zaman kerajaan dengan keberadaan Puri Kanginan, zaman kolonial dengan beberapa peninggalan bangunan tua dan zaman kemerdekaan dengan heritage Bung Karno. Selain itu juga SCT juga menyajikan pluralisme budaya dan agama yang berkembang di Buleleng kawasan Eks Pelabuhan Buleleng. *k23
Komentar