Pemkot Denpasar Rancang Pelayanan Ramah Bahasa Isyarat
DENPASAR, NusaBali
Pemkot Denpasar merancang Pelayanan Ramah Bahasa Isyarat untuk memberikan layanan kepada masyarakat tuna rungu.
Rancangan tersebut sebagai gagasan Walikota Denpasar untuk mewujudkan Kota Denpasar sebagai Kota Inklusif. Hal itu terungkap dalam pertemuan audensi Ketua Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo) Cabang Bali, Ni Komang Ayu Diantari Putri bersama Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Kadis Sosial Kota Denasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati di Kantor Walikota Denpasar, Kamis (31/3).
Ketua Pusbisindo Cabang Bali, Ni Komang Ayu Diantari Putri mengatakan pertemuan ini dilakukan untuk perkenalan pengurus Pusbisindo Cabang Bali. Dimana, kedepan, Pusbisindo akan terus membangun sinergitas dengan pemerintah. Sehingga nantinya bahasa isyarat dapat digunakan diberbagai sektor kehidupan masyarakat.
Dia berharap, bahasa isyarat kedepannya bisa digunakan Pemkot Denpasar baik di dalam pelayanan publik maupun dalam ekstrakurikuler. “Pemerintah Kota Denpasar kami lihat sudah menginspirasi bahkan berkomitmen mewujudkan kota inklusif. Namun kedepan kami ingin perlu dioptimalkan lagi baik dalam pelayanan publik dan ekstra kurikuler dalam dunia pendidikan,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan akan dikaji untuk ditindaklanjuti sebagai upaya mendukung optimalisasi Denpasar menjadi kota inklusif. Menurutnya, keberadaan bahasa isyarat penting di aplikasikan dalam setiap lini kehidupan.
Hal ini dilakukan sebagai upaya pemenuhan hak-hak seluruh masyarakat atas pelayanan. Sehingga pelayanan dan pesan dapat tersampaikan dengan baik kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Ini akan segera kami realisasikan, bahkan kami punya ide untuk menggunakan penerjemah bahasa isyarat disetiap informasi atau acara pemerintahan, ini juga akan kami jadikan inovasi daerah," Ungkapannya
Oleh karena itu Jaya Negara mengatakan, perlu dukungan untuk menerapkan hal tersebut. Sehingga setiap pelayanan dan pesan-pesan penting bisa tersampaikan dengan baik kepada seluruh kapisan masyarakat, sebagai wujud Denpasar Kota Inklusif.*mis
Komentar