Gudang Percetakan di Kaliuntu Terbakar
Ribuan Naskah Ujian dan Buku Pelajaran Ludes
Naskah ujian itu dipesan oleh ratusan sekolah mulai dari SD dan SMP di Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Sebuah bangunan gudang percetakan milik UD Tiga Seruni di Jalan Seruni Nomor 3, Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, terbakar, Senin (4/4) sore. Kebakaran tersebut diduga dipicu api percikan pembakaran sampah. Akibat peristiwa itu, ribuan eksemplar naskah ujian sekolah dan buku pelajaran yang tersimpan di gudang ludes terbakar.
Pemilik percetakan, Setyo Adi Wibowo,55, mengatakan, kebakaran terjadi Senin sekitar pukul 15.00 Wita. Api diduga dipicu pembakaran sampah di halaman sebelah bangunan gedung. Percikan api diperkirakan masuk gudang melalui jendela ventilasi. Api menyambar kayu bagian atap kemudian membesar dan melalap tumpukan kertas yang mudah terbakar di dalam gudang.
Kata Setyo, saat kejadian itu terjadi, sebanyak tujuh orang karyawan di gudang percetakan sedang bekerja untuk melakukan pengemasan naskah ujian sekolah yang sudah selesai dicetak. Tiba-tiba mereka mendengar kaca ventilasi gudang percetakan pecah disertai percikan api. Panik, para karyawan itu pun langsung berlari untuk menyelamatkan diri.
Api semakin membesar menghanguskan ribuan eksemplar naskah ujian sekolah hingga buku mata pelajaran yang tersimpan di gudang. "Naskah ujian itu dipesan oleh ratusan sekolah mulai dari SD dan SMP di Buleleng. Kemudian ada juga buku-buku bahan ajar yang kami simpan ikut terbakar. Ada stok ribuan buku mata pelajaran," ujarnya, ditemui Selasa (5/4) pagi.
Setyo menambah ribuan naskah soal ujian sekolah memang disimpan di gudang untuk dikemas sebelum diserahkan ke pihak sekolah. Progres pencetakan naskah ujian sekolah itu sejatinya sudah mencapai 40 persen. Naskah ujian SMP akan dirampungkan sebelum jadwal ujian pada 25 April mendatang, sementara soal ujian SD ditargetkan rampung pada Mei.
Usaha percetakannya memang biasa mencetak ujian sekolah hingga buku mata pelajaran. Pihaknya sudah lama bekerja sama dengan pihak sekolah. "Naskah ujian itu pesanan dari sekolah untuk ujian tanggal 25 April dan Mei nanti. Proses cetak sedang berjalan. Di gudang tinggal pengepakan saja. Kami sudah lama bekerja sama dengan sekolah," ujar Setyo.
Kendati musibah menimpanya, Setyo mengaku akan bertanggung jawab atas ribuan naskah ujian sekolah yang terbakar di gudangnya. Pihak percetakan sendiri masih menyimpan salinan digital naskah ujian dan akan dicetak kembali dalam waktu dekat. "Kami masih menyimpan salinan digital naskahnya. Saya akan mencetaknya lagi, itu memang tanggung jawab kami," tambahnya.
Setyo mengaku, akibat peristiwa itu, dia mengalami kerugian hingga Rp 500 juta. Selain melalap ribuan naskah ujian dan buku mata pelajaran, kebakaran juga menghanguskan satu buah mesin cetak dan handphone serta uang tunai Rp 1 juta.
Sementara itu, pasca menerima laporan ribuan naskah ujian sekolah dan buku mata pelajaran terbakar, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng, Made Astika langsung mengecek lokasi gudang pada Selasa kemarin. Pihak2 memastikan, naskah ujian sekolah yang terbakar di gudah percetakan tersebut bukan milik Disdikpora Buleleng.
Kata Astika, ribuan naskah ujian sekolah itu milik masing-masing satuan pendidikan. Naskah itu disusun oleh Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S). Kemudian dicetak di percetakan tersebut untuk digunakan nanti ketika ujian sekolah.
Setelah selesai dicetak, ribuan naskah itu disimpan milik percetakan. Rencananya, naskah itu akan diserahkan ke sekolah sebelum ujian pada 25 April mendatang. "Ada beberapa sekolah yang memilih mencetak naskah ujiannya di percetakan tersebut. Yang memilih itu masing-masing satuan pendidikan, bukan dari Dinas," kata Astika.
Dengan kejadian ini, pihaknya memastikan jadwal ujian sekolah tidak akan tertunda. Sebab pemilik percetakan berkomitmen mencetak kembali ribuan naskah sebelum ujian dimulai. "Pemilik percetakan sudah berkomitmen akan bertanggung jawab menyetak ulang naskah sebelum ujian dimulai. Jadi saya rasa tidak memengaruhi jadwal ujian sekolah," katanya.*mz
Sebuah bangunan gudang percetakan milik UD Tiga Seruni di Jalan Seruni Nomor 3, Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, terbakar, Senin (4/4) sore. Kebakaran tersebut diduga dipicu api percikan pembakaran sampah. Akibat peristiwa itu, ribuan eksemplar naskah ujian sekolah dan buku pelajaran yang tersimpan di gudang ludes terbakar.
Pemilik percetakan, Setyo Adi Wibowo,55, mengatakan, kebakaran terjadi Senin sekitar pukul 15.00 Wita. Api diduga dipicu pembakaran sampah di halaman sebelah bangunan gedung. Percikan api diperkirakan masuk gudang melalui jendela ventilasi. Api menyambar kayu bagian atap kemudian membesar dan melalap tumpukan kertas yang mudah terbakar di dalam gudang.
Kata Setyo, saat kejadian itu terjadi, sebanyak tujuh orang karyawan di gudang percetakan sedang bekerja untuk melakukan pengemasan naskah ujian sekolah yang sudah selesai dicetak. Tiba-tiba mereka mendengar kaca ventilasi gudang percetakan pecah disertai percikan api. Panik, para karyawan itu pun langsung berlari untuk menyelamatkan diri.
Api semakin membesar menghanguskan ribuan eksemplar naskah ujian sekolah hingga buku mata pelajaran yang tersimpan di gudang. "Naskah ujian itu dipesan oleh ratusan sekolah mulai dari SD dan SMP di Buleleng. Kemudian ada juga buku-buku bahan ajar yang kami simpan ikut terbakar. Ada stok ribuan buku mata pelajaran," ujarnya, ditemui Selasa (5/4) pagi.
Setyo menambah ribuan naskah soal ujian sekolah memang disimpan di gudang untuk dikemas sebelum diserahkan ke pihak sekolah. Progres pencetakan naskah ujian sekolah itu sejatinya sudah mencapai 40 persen. Naskah ujian SMP akan dirampungkan sebelum jadwal ujian pada 25 April mendatang, sementara soal ujian SD ditargetkan rampung pada Mei.
Usaha percetakannya memang biasa mencetak ujian sekolah hingga buku mata pelajaran. Pihaknya sudah lama bekerja sama dengan pihak sekolah. "Naskah ujian itu pesanan dari sekolah untuk ujian tanggal 25 April dan Mei nanti. Proses cetak sedang berjalan. Di gudang tinggal pengepakan saja. Kami sudah lama bekerja sama dengan sekolah," ujar Setyo.
Kendati musibah menimpanya, Setyo mengaku akan bertanggung jawab atas ribuan naskah ujian sekolah yang terbakar di gudangnya. Pihak percetakan sendiri masih menyimpan salinan digital naskah ujian dan akan dicetak kembali dalam waktu dekat. "Kami masih menyimpan salinan digital naskahnya. Saya akan mencetaknya lagi, itu memang tanggung jawab kami," tambahnya.
Setyo mengaku, akibat peristiwa itu, dia mengalami kerugian hingga Rp 500 juta. Selain melalap ribuan naskah ujian dan buku mata pelajaran, kebakaran juga menghanguskan satu buah mesin cetak dan handphone serta uang tunai Rp 1 juta.
Sementara itu, pasca menerima laporan ribuan naskah ujian sekolah dan buku mata pelajaran terbakar, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng, Made Astika langsung mengecek lokasi gudang pada Selasa kemarin. Pihak2 memastikan, naskah ujian sekolah yang terbakar di gudah percetakan tersebut bukan milik Disdikpora Buleleng.
Kata Astika, ribuan naskah ujian sekolah itu milik masing-masing satuan pendidikan. Naskah itu disusun oleh Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S). Kemudian dicetak di percetakan tersebut untuk digunakan nanti ketika ujian sekolah.
Setelah selesai dicetak, ribuan naskah itu disimpan milik percetakan. Rencananya, naskah itu akan diserahkan ke sekolah sebelum ujian pada 25 April mendatang. "Ada beberapa sekolah yang memilih mencetak naskah ujiannya di percetakan tersebut. Yang memilih itu masing-masing satuan pendidikan, bukan dari Dinas," kata Astika.
Dengan kejadian ini, pihaknya memastikan jadwal ujian sekolah tidak akan tertunda. Sebab pemilik percetakan berkomitmen mencetak kembali ribuan naskah sebelum ujian dimulai. "Pemilik percetakan sudah berkomitmen akan bertanggung jawab menyetak ulang naskah sebelum ujian dimulai. Jadi saya rasa tidak memengaruhi jadwal ujian sekolah," katanya.*mz
Komentar