Krama Subak Harapkan Jalan Menuju Pura Bukit Jati Diaspal
BANGLI, NusaBali
Krama subak di Kabupaten Bangli menggelar karya Ngusaba Nini di Pura Ulun Subak Bukit Jati, Banjar Adat Guliang Kawan, Desa Bunutin, Bangli pada Purnama Desta, Saniscara Paing Ukir, Sabtu (16/4).
Jelang karya Ngusaba Nini, jalan menuju Pura Ulun Subak Bukit Jati masih rusak. Saat turun hujan, jalan yang licin dikhawatirkan membahayakan pamedek. Pamangku Pura Bukit Jati, Jro Gede Mangku Sudana mengatakan jalan menuju pura perlu diaspal. Semula jalan tersebut berupa anak tangga, cukup menyulitkan ketika membawa sarana upacara. Maka tangga diratakan dan membuat pelebaran badan jalan. “Pembongkaran dan pelebaran badan jalan agar kendaraan roda empat bisa sampai di depan pura. Pelebaran jalan kami lakukan mulai tahun lalu,” ungkap Jro Gede Mangku Sudana, Rabu (6/4).
Pacsa pembongkaran, krama pangempon pura baru bisa menutup dengan kerikil untuk pemadatan. Terbentur dana, pangempon belum bisa melakukan pengaspalan. Krama pengempon mohon bantuan ke Pemkab Bangli untuk pengaspalan jalan. “Pengaspalan sepanjang sekitar 100 meter,” ungkap Jro Gede Mangku Sudana. Harapannya, pemerintah segera mengaspal jalan agar pamedek lebih nyaman saat tangkil. Saat hujan, jalan licin dan sulit dilalui kendaraan.
Jro Gede Mangku Sudana mengungkapkan, karya Ngusaba Nini dilaksanakan pada Purnama Desta. Pujawali setiap Saniscara Kliwon Kuningan. Pura Bukit Jati merupakan pusat dari seluruh pura subak di Bangli. Karya Ngusaba Nini diawali dengan matur piuning, negtegang, mapepada alit, taur agung/malik sumpah, melasti ring palinggih, dan mapepada agung.
Pura Bukit Jati diempon 800 krama subak yakni krama Subak Gede Bunutin, Subak Gede Tamanbali, Subak Tampa Dehe Bebalang, dan Subak Tanggahan Tengah, Desa Demulih. “Empat subak selaku pangarep, mereka ngayah secara bergiliran setiap berlangsung karya atau pujawali. Subak yang lainnya menghaturkan suinih atau hasil pertanian di wilayah subak tersebut,” jelas Jro Gede Mangku Sudana. *esa
1
Komentar