Tujuh Kursi Kosong Masih Misteri
Pengisian kursi kosong eselon II akan dituntaskan sebelum akhir Maret 2017
Kursi Badan Pendapatan Daerah Paling Jadi Rebutan
MANGUPURA, NusaBali
Teka-teki siapa yang akan duduk di tujuh kursi kosong jabatan eselon II masih misteri. Paling jadi sorotan adalah kursi Badan Pendapatan Daerah/Pasedahan Kabupaten Badung yang ditinggalkan I Wayan Adi Arnawa, setelah dilantik menjadi Sekda. Pasalnya posisi tersebut dinilai cukup strategi, mengingat bisa dibilang merupakan ‘mesin keuangan’ Badung.
Tak heran berembus kabar kursi Badan Pendapatan Daerah/Pasedahan Kabupaten Badung itu kini jadi rebutan, dibandingkan enam kursi jabatan eselon II yang juga kosong, yakni Kepala Badan Perencanaan Perencanaan Daerah (Bappeda), Kadis Perhubungan, Kadis Pemadam Kebakaran, Kadis Arsip dan Perpustakaan, Kepala Badan Pendapatan Daerah dan Pasedahan Agung, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Asisten III Setda Badung
Pemerintah kini tengah menyiapkan panitia seleksi (pansel) untuk pengisian jabatan yang kosong itu. Karena sesuai aturan, kursi eselon II akan dilelang, layaknya lelang jabatan pemilihan Sekda Badung.
Menurut salah seorang sumber, Kamis (9/3) kemarin, pengisian kursi kosong eselon II akan dituntaskan sebelum akhir Maret 2017. “Yang jelas sebelum akhir Maret. Tapi siapa-siapa terpilih, bupati yang tahu,” kata sumber tadi.
Beredar kabar banyak pegawai melakukan lobi-lobi untuk bisa duduk di kursi Badan Pendapatan Daerah/Pasedahan Kabupaten Badung. Hanya kabar itu disangkal oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kabupaten Badung I Gede Wijaya. Pihaknya bahkan menegaskan pansel yang akan dibentuk atas rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN) nanti akan berkeja secara profesional. Bebas dari intervensi siapapun.
Dia menjelaskan, pihaknya masih mempersiapkan lelang jabatan yang lowong. “Kita masih menunggu pimpinan, masih dipersiapkan. Mekanisme harus kita ikuti, rekomendasi dan sebagainya,” terang Wijaya. Pejabat asal Kerobokan, Kuta Utara itu pun juga menyatakan akan cepat bekerja sesuai dengan petunjuk bupati. “Kami juga menginginkan secepatnya jabatan lowong ini sudah terisi, sesuai dengan perintah Bupati Badung,” tegas Wijaya.
Mengenai siapa yang akan mengisi tujuh kusri kosong jabatan eselon II, pihaknya mengaku tak tahu menahu, telebih proses seleksi juga masih dipersiapkan. “Belum berani (memastikan Maret) kan masih proses. Itu juga kewenangan pimpinan,” tukasnya. * asa
Komentar