Giliran Guru Bahasa Arab Diamankan, Ingin Tawarkan Giok ke Raja Salman
Polda Bali menyiagakan kendaraan jenis Z Backscatter Vans (ZBV) dengan empat detektor dan layar monitor ini dapat memindai seluruh tubuh manusia dari kepala hingga kaki, termasuk juga pakaian dan isi kendaraan.
DENPASAR, NusaBali
Sehari pasca penangkapan pria gondrong bernama Presli Simon Situmeang, 30, Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud kembali kedatangan tamu tak diundang pada Jumat (10/3). Kali ini giliran guru bahasa Arab asal Situbondo, Jawa Timur bernama Habib Haliq Basbat, 55, yang diamankan saat akan masuk ke Hotel St Regis, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung untuk menemui Raja Salman.
Habis Haliq diamankan sekitar pukul 11.30 Wita didepan pintu masuk Hotel St Regis yang dikawal puluhan aparat keamanan. Pria yang menggunakan baju terusan dan sorban mirip busana arab ini datang ke hotel dengan jalan kaki. Saat ditanya, Habib Haliq asal Jalan Sucipto, Dawuhan, Sitobondo ini mengaku ingin bertemu Raja Salman. “Dia mau ketemu untuk silaturahmi dan menawarkan batu giok,” ujar Kabid Humas Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja.
Habib Haliq yang menginap di Hotel Amaris, Nusa Dua ini pun akhirnya digelandang ke Mapolsek Kuta Selatan untuk menjalani pemeriksaan. Dari keterangannya diketahui jika selain mengajar Guru Bahasa Arab, Habib Haliq juga pedagang giok dan sarang urung walet. “Dari hasil pemeriksaan mendalam dan dicek data inafisnya, yang bersangkutan terdata tidak pernah melakukan tindakan kriminal. Setelah sholat Jumat yang bersangkutan dilepaskan,” ujar AKBP Hengky.
Sebelumnya, petugas pengamanan VVIP di St Regis telah mengamankan 3 orang yang hendak menemui Raja Salman sejak Senin (6/3) lalu. Pertama adalah warga Sumatera Utara Dewi Palapa, lalu warga Jawa Tengah Mariana dan warga Jakarta Timur Presli Simon Situmeang. "Jadi bukan ancaman berarti tetapi mungkin karena masuk media, sehingga banyak yang berkeinginan untuk datang dan melihat Raja Salman di St Regis," kata Kapolda Bali Irjen Pol Petrus R Golose, Rabu (7/3) lalu, seperti dilansir detikcom.
Sementara itu, kenyamanan Raja Salman selama menjalani masa liburannya di Bali terus mendapat pengamanan ekstra ketat dari Polda Bali. Selain di darat, laut serta pengawalan khusus dari Dit Lantas Polda Bali, pintu masuk ke hotel tempat Raja Salman dan keluarga menginap juga menjadi atensi.
Seperti terlihat di pintu masuk kawasan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) Nusa Dua. Polda Bali menyiagakan alat X-ray disetiap pintu masuk kawasan BTDC. Khusus di pintu masuk utama, Polda Bali menyiagakan kendaraan jenis Z Backscatter Vans (ZBV) yang berisi alat x-ray untuk mengamankan kunjungan wisata Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud dan rombongan selama liburan di Bali.
Disela-sela pelaksanaan tugasnya, Anggota Subden III Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Bali, Brigadir Joko Santoso mengatakan ada delapan personel yang dilibatkan dalam pengamanan Raja Salman untuk mengawasi pintu masuk utama. Dalam pelaksanaanya, kedelapan personel tersebut langsung mengawaki sekaligus sebagai operator.
Keberadaan dari alat ini adalah untuk menscanning kendaraan dan mengawasi orang maupun barang bawaan penumpang yang masuk melalui pintu utama. “Semua kendaraan di-scanning, namun kami lebih fokus pada mobil box,” ujarnya saat ditemui di pintu masuk utama BTDC Nusa Dua.
Brigadir Joko Santoso menambahkan, ZBV dengan empat detektor dan layar monitor ini dapat memindai seluruh tubuh manusia dari kepala hingga kaki, termasuk juga pakaian dan isi kendaraan. Selain dapat menembus baja, alat ini juga mampu mendeteksi material organik dan bukan organik, material bukan organik seperti bahan peledak dan obat-obatan. Dengan kemampuan yang super canggih tersebut alat ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan sistem keamanan. “Alat ini sangat tepat digunakan untuk mengamankan kunjungan Raja Salman dan rombongan di Bali,” imbuh bapak dengan satu anak ini.
Tidak kalah penting, Polda Bali juga menyiagakan kendaraan yang dilengkapi dengan parcel X-ray inspection systems / X-ray bag di pintu masuk selatan kawasan BTDC. X-ray bag mobile buatan Amerika ini merupakan tipe terbaru, sehingga gambar yang dihasilkan lebih bagus. Kendaraan yang diawaki empat personel ini, untuk memback up dan mengantisipasi jika alat X-ray bag milik hotel yang ditempati raja mengalami kendala. Diharapkan melalui X-ray bag, tidak ada barang berbahaya seperti bom, senjata, dan cairan berbahaya yang bisa masuk hotel sehingga keamanan dan kenyamanan dapat dirasakan Raja Salman beserta rombongannya saat berlibur di Pulau Dewata. * rez
Habis Haliq diamankan sekitar pukul 11.30 Wita didepan pintu masuk Hotel St Regis yang dikawal puluhan aparat keamanan. Pria yang menggunakan baju terusan dan sorban mirip busana arab ini datang ke hotel dengan jalan kaki. Saat ditanya, Habib Haliq asal Jalan Sucipto, Dawuhan, Sitobondo ini mengaku ingin bertemu Raja Salman. “Dia mau ketemu untuk silaturahmi dan menawarkan batu giok,” ujar Kabid Humas Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja.
Habib Haliq yang menginap di Hotel Amaris, Nusa Dua ini pun akhirnya digelandang ke Mapolsek Kuta Selatan untuk menjalani pemeriksaan. Dari keterangannya diketahui jika selain mengajar Guru Bahasa Arab, Habib Haliq juga pedagang giok dan sarang urung walet. “Dari hasil pemeriksaan mendalam dan dicek data inafisnya, yang bersangkutan terdata tidak pernah melakukan tindakan kriminal. Setelah sholat Jumat yang bersangkutan dilepaskan,” ujar AKBP Hengky.
Sebelumnya, petugas pengamanan VVIP di St Regis telah mengamankan 3 orang yang hendak menemui Raja Salman sejak Senin (6/3) lalu. Pertama adalah warga Sumatera Utara Dewi Palapa, lalu warga Jawa Tengah Mariana dan warga Jakarta Timur Presli Simon Situmeang. "Jadi bukan ancaman berarti tetapi mungkin karena masuk media, sehingga banyak yang berkeinginan untuk datang dan melihat Raja Salman di St Regis," kata Kapolda Bali Irjen Pol Petrus R Golose, Rabu (7/3) lalu, seperti dilansir detikcom.
Sementara itu, kenyamanan Raja Salman selama menjalani masa liburannya di Bali terus mendapat pengamanan ekstra ketat dari Polda Bali. Selain di darat, laut serta pengawalan khusus dari Dit Lantas Polda Bali, pintu masuk ke hotel tempat Raja Salman dan keluarga menginap juga menjadi atensi.
Seperti terlihat di pintu masuk kawasan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) Nusa Dua. Polda Bali menyiagakan alat X-ray disetiap pintu masuk kawasan BTDC. Khusus di pintu masuk utama, Polda Bali menyiagakan kendaraan jenis Z Backscatter Vans (ZBV) yang berisi alat x-ray untuk mengamankan kunjungan wisata Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud dan rombongan selama liburan di Bali.
Disela-sela pelaksanaan tugasnya, Anggota Subden III Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Bali, Brigadir Joko Santoso mengatakan ada delapan personel yang dilibatkan dalam pengamanan Raja Salman untuk mengawasi pintu masuk utama. Dalam pelaksanaanya, kedelapan personel tersebut langsung mengawaki sekaligus sebagai operator.
Keberadaan dari alat ini adalah untuk menscanning kendaraan dan mengawasi orang maupun barang bawaan penumpang yang masuk melalui pintu utama. “Semua kendaraan di-scanning, namun kami lebih fokus pada mobil box,” ujarnya saat ditemui di pintu masuk utama BTDC Nusa Dua.
Brigadir Joko Santoso menambahkan, ZBV dengan empat detektor dan layar monitor ini dapat memindai seluruh tubuh manusia dari kepala hingga kaki, termasuk juga pakaian dan isi kendaraan. Selain dapat menembus baja, alat ini juga mampu mendeteksi material organik dan bukan organik, material bukan organik seperti bahan peledak dan obat-obatan. Dengan kemampuan yang super canggih tersebut alat ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan sistem keamanan. “Alat ini sangat tepat digunakan untuk mengamankan kunjungan Raja Salman dan rombongan di Bali,” imbuh bapak dengan satu anak ini.
Tidak kalah penting, Polda Bali juga menyiagakan kendaraan yang dilengkapi dengan parcel X-ray inspection systems / X-ray bag di pintu masuk selatan kawasan BTDC. X-ray bag mobile buatan Amerika ini merupakan tipe terbaru, sehingga gambar yang dihasilkan lebih bagus. Kendaraan yang diawaki empat personel ini, untuk memback up dan mengantisipasi jika alat X-ray bag milik hotel yang ditempati raja mengalami kendala. Diharapkan melalui X-ray bag, tidak ada barang berbahaya seperti bom, senjata, dan cairan berbahaya yang bisa masuk hotel sehingga keamanan dan kenyamanan dapat dirasakan Raja Salman beserta rombongannya saat berlibur di Pulau Dewata. * rez
Komentar