Lapak Tembakau dan Aksesoris Kosong
Padagang Pasar Rakyat Gianyar Tunggu Pembeli
Mungkin belum banyak yang tahu kalau di lantai atas ini ada pedagang bahan upacara. Pedagang di sini hanya menunggu saja.
GIANYAR, NusaBali
Nasib para pedagang yang punya peluang berjualan di Pasar Rakyat Gianyar (PRG), jantung Kota Gianyar, makin tak bisa dipastikan. Terbukti, sejak PRG ini dibuka pada Selasa (8/2), ratusan lapak pedagang masih kosong. Paling mencolok, Lapak Tembakau dan Aksesoris di Lantai 4, kosong.
Informasi di PRG, Jumat (8/4), para pedagang tembakau didominasi kalangan lansia (lanjut usia). Sementara itu, sejumlah pedagang komoditas lain sudah buka lapak, namun menanti mereka rindu kedatangan pembeli karena sepi.
Pantauan di lantai 4, tampak lapak di Los Tembakau berjejer di sisi barat, satu pun belum ditempati pedagang. Los Aksesoris juga belum sepenuhnya terisi. Salah satu pedagang bahan upacara, menyatakan Los Tembakau sama sekali belum dihuni oleh pedagangnya. “Los ini dari awal sampai sekarang belum ada menempati, tidak tahu kemana mereka,” ujar pedagang bahan upacara yang losnya berhadapan dengan los tembakau, Jumat (8/4).
Menurut pedagang yang enggan namanya dikorankan, pedagang tembakau bisa saja mencari lokasi yang dekat dengan pemukiman warga. Dia memperkirakan pedagang yang belum menghuni lapak maupun los mereka karena masih menghabiskan kontrak di tempat lain. “Waktu dipindah ke Samplangan (pasar relokasi, Red) kan tidak semuanya mau kesana, ada yang milih ngontrak atau nyari tempat sendiri,” jelasnya.
Sebagai pedagang bahan upacara di lantai paling atas, jelasnya, pembeli belum banyak yang mengetahui. “Mungkin belum banyak yang tahu kalau di lantai atas ini ada pedagang bahan upacara. Pedagang di sini hanya menunggu saja, karena lapak harus ditempati, karena begitu aturannya,” jelasnya. Para pedagang di PRG berharap semua pedagang eks Pasar Umum Gianyar yang masih berjualan di luar, agar cepat menempati lapaknya di PRG. Dengan itu, PRG akan bisa ramai.
Dikorfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar Luh Gede Eka Suary menyebut perlu waktu agar pembeli datang ke PRG. Dia beralasan kondisi PRG masih sepi pengunjung karena situasi ekonomi belum pulih sepenuhnya karena pandemi Covid-19. "Kalau pedagang sembako dilantai 1 dan 2, geliat transaksinya sudah normal, namun daya beli tidak sebanyak sebelum pandemi. Sementara pedagang alat upacara kayak keben, kain, pedagang baju, masih memerlukan kondisi ekonomi pulih," jelas pejabat asal Tabanan ini.
Terkait Los Tembakau kosong, Eka Suary menyebut pedagangnya masih diberikan tenggang waktu untuk segera menempati. Dia mengaku kasian pada yang masih punya sisa kontrak di lain tempat jika dipaksa berjualan di PRG. Namun dia tak punya data, berapa pedagang eks Pasar Umum Gianyar yang masih punya tenggang kontrak tempat di luar pasar umum. *nvi
Informasi di PRG, Jumat (8/4), para pedagang tembakau didominasi kalangan lansia (lanjut usia). Sementara itu, sejumlah pedagang komoditas lain sudah buka lapak, namun menanti mereka rindu kedatangan pembeli karena sepi.
Pantauan di lantai 4, tampak lapak di Los Tembakau berjejer di sisi barat, satu pun belum ditempati pedagang. Los Aksesoris juga belum sepenuhnya terisi. Salah satu pedagang bahan upacara, menyatakan Los Tembakau sama sekali belum dihuni oleh pedagangnya. “Los ini dari awal sampai sekarang belum ada menempati, tidak tahu kemana mereka,” ujar pedagang bahan upacara yang losnya berhadapan dengan los tembakau, Jumat (8/4).
Menurut pedagang yang enggan namanya dikorankan, pedagang tembakau bisa saja mencari lokasi yang dekat dengan pemukiman warga. Dia memperkirakan pedagang yang belum menghuni lapak maupun los mereka karena masih menghabiskan kontrak di tempat lain. “Waktu dipindah ke Samplangan (pasar relokasi, Red) kan tidak semuanya mau kesana, ada yang milih ngontrak atau nyari tempat sendiri,” jelasnya.
Sebagai pedagang bahan upacara di lantai paling atas, jelasnya, pembeli belum banyak yang mengetahui. “Mungkin belum banyak yang tahu kalau di lantai atas ini ada pedagang bahan upacara. Pedagang di sini hanya menunggu saja, karena lapak harus ditempati, karena begitu aturannya,” jelasnya. Para pedagang di PRG berharap semua pedagang eks Pasar Umum Gianyar yang masih berjualan di luar, agar cepat menempati lapaknya di PRG. Dengan itu, PRG akan bisa ramai.
Dikorfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar Luh Gede Eka Suary menyebut perlu waktu agar pembeli datang ke PRG. Dia beralasan kondisi PRG masih sepi pengunjung karena situasi ekonomi belum pulih sepenuhnya karena pandemi Covid-19. "Kalau pedagang sembako dilantai 1 dan 2, geliat transaksinya sudah normal, namun daya beli tidak sebanyak sebelum pandemi. Sementara pedagang alat upacara kayak keben, kain, pedagang baju, masih memerlukan kondisi ekonomi pulih," jelas pejabat asal Tabanan ini.
Terkait Los Tembakau kosong, Eka Suary menyebut pedagangnya masih diberikan tenggang waktu untuk segera menempati. Dia mengaku kasian pada yang masih punya sisa kontrak di lain tempat jika dipaksa berjualan di PRG. Namun dia tak punya data, berapa pedagang eks Pasar Umum Gianyar yang masih punya tenggang kontrak tempat di luar pasar umum. *nvi
1
Komentar