Polisi Siagakan Anjing Pelacak di Padang Bai

Anjing pelacak ini akan digunakan memantau setiap barang bawaan penumpang, terutama mobil box, kendaraan truk dan kendaraan lainnya yang di parkir di sekitar Pelabuhan Padangbai. Pemeriksaan barang-barang penumpang yang dikhususkan untuk mencegah terjadinya penyelundupan bahan peledak.

Hanya saja, anjing pelacak yang dimanfaatkan, tidak mampu bekerja berlama-lama dan maksimal bekerja sekitar 2 jam. "Gunakan anjing pelacak secara khusus untuk mendeteksi bahan peledak, narkoba atau zat adiktif," kata Kapolsek Kawasan Pelabuhan Padangbai Kompol Made Suadnyana.

Polda Bali dari Detasemen K-19 selama ini membantu melakukan pengawasan di Pelabuhan Padangbai, agar tidak kecolongan penyelundupan bahan peledak dan sejenisnya. Sebab, Pelabuhan Padangbai merupakan pintu timur Bali dan perlu dijaga 24 jam. "Sementara hasilnya nihil, mesti demikian tetap diperketat pengamanannya," kami tidak mau lengah," katanya.

Petugas selama ini katanya lebih mudah melakukan pengamanan mengingat arus penumpang baik yang baru turun dari kapal maupun yang hendak menyeberang, relatif sepi. Sebab, telah ada tol laut dari Surabaya langsung menuju Pelabuhan Lembar, dengan lama perjalanan 20 jam. Itu yang menyebabkan, arus penumpang dari Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar, menurun drastis.

Begitu juga berdasarkan informasi dari Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan  Penyeberangan Padangbai BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat) Wilayah XII Bali-NTB I Nyoman Agus Sugiarta, jumlah kapal dioperasikan berkurang. Sebelumnya tercatat 40 kapal, kali ini menjadi 26 kapal. Dari jumlah itu, hanya 22 kapal yang dioperasikan di Selat Lombok melayani penumpang Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar, atau sebaliknya. Tiap 24 jam, terbagi dua shift, shift I pukul 08.00 Wita-20.00 Wita sebanyak 7 kapal, dan shift II pukul 20.00 Wita-08.00 Wita sebanyak 6 kapal.

Sebab, sebanyak 4 kapal masuk dok: KMP Swarna Kartika, KMP Marina Primera, KMP Dharma Kencana IX dan KMP PBK Muryati. *k16