nusabali

Digelar Malam Hari, Palebon Pedanda Sebali Tianyar Dipuput Empat Sulinggih

  • www.nusabali.com-digelar-malam-hari-palebon-pedanda-sebali-tianyar-dipuput-empat-sulinggih

Prosesi upacara palebon Ida Pedanda Gede Ketut Sebali Tianyar Arimbawa, 74, telah dilaksanakan di Pantai Banjar Adat Jasri Kelod, Desa Pakraman Jasri, Kecamatan Karangasem pada Sukra Wage Wariga, Jumat (10/3) malam.

AMLAPURA, NusaBali

Upacara palebon sulinggih yang mantan Ketua Sabha Pandita PHDI Pusat ini dipuput tiga pedanda, termasuk kakak almarhum yakni Ida Pedanda Istri Nyoman Jelantik Kania.

Prosesi palebon Ida Pedanda Sebali Tianyar di Pantai Banjar Adat Jasri Kelod tadi malam dilaksanakan mulai pukul 20.30 Wita. Tiga jam sebelumnya, prosesi diawali dari rumah duka di Griya Teges Tukad Pati, Banjar Adat Gede, Desa Pakraman Subagan, Kecamatan Karangasem, dengan pamuspaan yang diikuti segenap kerabat almarhum. Disusul keberangkatan layon Ida Pedanda Sebali Tianyar entuk abu menuju Pantai Banjar Adat Jasri Kelod, sekitar pukul 18.00 Wita.

Arak-arakan menuju Pantai Jasri Kelod yang ditingkahi hujan gerimis, diiringi puluhan pedanda dan lanutnan nyanyian rohani dari Sai Baba Denpasar, yang dikoordinasikan Permadi. Turut mengiringi prosesi adalah komunitas dari Pasraman Kayu Manis Banjar Tegal Mengkel, Desa Tegal Mengkel, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan yang dikoordinasikan Ida Sri Maha Prabu Patni didampingi Ida Pandita Agni Bhulokapala, serta segenap pedanda dari Yayasan Veda Posana Yadnya.

Iring-iringan layon almarhum dari Griya Teges Tukad Pati menunu Pantai Jasri Kelod menarik perhatian masyarakat, hingga memacetkan arus lalulintas sepanjang jalur 3,5 kilometer. Sepanjang perjalanan, bergema nyanyian rohani dari beberapa perkumpulan spiritual dan ini berlangsung sampai di lokasi palebon, Pantai Jasri Kelod.

Kemudian, sekitar pukul 20.30 Wita, dilaksanakanlah upacara palebon di Pantai Jasri Kelod, dengan dipuput tiga sulinggih. Termasuk di antaranya kakak almarhum, yakni Ida Pedanda Istri Nyoman Jelantik Kania, dari Griya Teges Tukad Pati. Sedangkan dua sulinggih lainnya masing-masing Ida Pedanda Gede Made Sidemen (dari Griya Taman Asri, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem) dan Ida Pedanda Istri Oka Keniten (dari Griya Layahomba, Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem).

Pantauan NusaBali, setibanya di Pantai Jasri Kelod, abu almarhum langsung munggah ke pamuhunan (tempat pembakaran). Kemudian, belasan pedanda yang dikoordinasikan Ida Pedanda Istri Nyoman Jelantik Kania (kakak almarhum) niwakang tirtha (memercikkan tirtha) ke layon. Ida Pedanda Gede Ketut Pinatih Pasuruan (sulinggih dari Griya Tengah, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem) juga turut niwakang tirtha yang bertujuan membersihkan layon.

Selanjutnya, dilakukan prosesi pralina (memusnahkan) layon dengan cara membakar. Usai pralina, falih (tulang) almarhum kembali diambil, kemudian direka dan kalinggihang (distanakan) di pangiriman. Setelah seluruh banten tertata rapi dan galih yang direka kalinggihang, maka ketiga pedanda muput upacara bersamaan. Disusul muspa bersama, dan diakhiri dengan ritual nganyut ke segara (laut).

“Ini memang permintaan almarhum, setelah lebar (meninggal) agar digelar palebon di pantai malam hari. Tujuannya, agar upacara berlangsung khusyuk,” jelas kakak almarhum, Ida Pedanda Istri Nyoman Jelantik Kania, di sela upacara poalebon yang dihadiri pula Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Plh Sekda Karangasem I Made Sujana Erawan, dan Kadis Sosial karangasem Ni Ketut Puspa Kumari.

Ida Pedanda Gede Ketut Sebali Tianyar Arimbawa sendiri sebelumnya lebar (meninggal) dalam perawatan di ICU Burn Unit RS Sanglah, Denpasar, Senin (27/2) pagi pukul 06.00 Wita, akibat penyakit komplikasi. Mantan Ketua Sabha Pandita PHDI Pusat tiga periode (2001-2006, 2006-2011, 2011-2016) ini masuk RS Sanglah sejak 22 Februari 2017 lalu. Ida Pedanda Sebali Tianyar yang notabene pendiri Yayasan Weda Posana Yadnya berpulang buat selamanya dengan meninggalkan seorang istri, 4 anak, 10 cucu, dan 1 cicit.

Sehari pasca lebar, dilakukan prosesi kremasi jenazah almarhum di Krematorium Kerta Semadhi Taman Mumbul, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Anggara Wage Gumbreg, Selasa (28/2) pagi. Malamnya, dilaksanakan upacara ‘maca mana’ di kediaman almarhum, Griya Teges Tukad Pati, Banjar Gede, Desa Pakraman Subagan, Kecamatan Karangasem.

Upacara ‘maca mana’---istilah walaka disebut upacara munggah tumpang salu---Ida Pedanda Sebali Tianyar dilaksanakan di Griya Teges Tukad Pati malam sekitar pukul 19.00 Wita. Upacara maca mana kala itu diantarkan Ida Pedanda Istri Nyoman Jelantik Kania.  *k16

Komentar