Bali DigiFest 2022 Gelar Kompetisi VR Rindik
DENPASAR, NusaBali
Ada yang menarik pada hari kedua gelaran Bali Digital Festival (Bali DigiFest) 2022 di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu (9/4).
Sebanyak 50 orang, sebagian besar anak muda, secara bergiliran memainkan alat musik tradisional Bali, Rindik, dengan menggunakan teknologi virtual reality (VR). Mereka terlihat mengenakan kacamata VR dan tangan mereka menggenggam alat. Alat di genggaman tersebut digerakkan seolah sedang memainkan rindik. Tiap peserta ‘tampil’ selama sekitar 10 menit.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kompetisi VR Rindik pada gelaran Bali DigiFest 2022. Koordinator Kompetisi Bali Digifest 2022 I Gusti Ngurah Puspa Udiyana, menuturkan kompetisi VR Rindik bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa memainkan alat musik tradisional pun bisa dilakukan pada dunia virtual, dunia metaverse.
“Kita coba menghadirkan permainan yang berbasis budaya tapi dalam dunia yang berbeda, dunia metaverse,” ucap Udiyana yang juga Kasub Aplikasi Informatika Diskominfo Pemprov Bali.
Para peserta yang sudah terbiasa memainkan rindik secara nyata, akan diuji kemampuannya beradaptasi memainkan rindik pada dunia virtual.
“Kita menantang mereka bagaimana ketika mereka bermain di dunia metaverse, mereka bermain sebaik di dunia nyata,” kata Udiyana.
Udiyana menyampaikan, selain rindik, alat musik tradisional Bali lainnya juga dapat dimainkan menggunakan VR, misalnya kendang, tawa-tawa, hingga ceng-ceng.
Dengan begitu, lanjutnya, pada dunia virtual (metaverse) nantinya beberapa orang dapat memainkan instrumen musik secara bersama-sama, layaknya bermain musik gamelan pada dunia nyata.
“Metaverse selalu bayangannya pada hal-hal yang tinggi, sebenarnya hal-hal yang dekat dengan kita pun bisa,” imbuh Udiyana.
Dia mengakui teknologi VR masih belum banyak dikenal oleh masyarakat di Bali. Bali DigiFest 2022, sebut Udiyana, diharapkan menjadi jalan memperkenalkan teknologi VR kepada khalayak.
Sementara itu, salah seorang peserta tampak gembira setelah berhasil memainkan rindik menggunakan VR. Anindya Pramadevi,17, siswi SMK TI Bali Global Denpasar mengaku ikut lomba lantaran penasaran bagaimana rasanya bermain rindik secara virtual.
“Penasaran, karena biasanya kalau lomba kan langsung memainkan rindik,” ujar Anindya yang mengaku cukup sering mengikuti lomba rindik secara nyata.
Dia menyambut baik adanya cara baru bermain rindik. Namun menurutnya tidak semua alat musik akan cocok menggunakan VR. “Dengan adanya VR ini bagus, jadi kita selain bisa melestarikan tradisi juga bisa mengenal teknologi,” ucapnya.
Pemenang kompetisi VR Rindik akan mendapatkan uang tunai dengan total hadiah sebesar Rp 10 juta. Juara I mendapat hadiah Rp 5 juta, juara II Rp 2,5 juta, juara III Rp 1,5 juta, dan juara favorit sebesar Rp 1 juta.
Menurut Udiyana, pada event yang digelar pertama kalinya ini, bisa menjadi media jejaring para pelaku digital khususnya teknologi VR seperti start up.
Untuk selanjutnya mereka dapat membangun sinergi dan kolaborasi membangun ekosistem digital di Bali, sesuai dengan tema Bali DigiFest 2022, Digital Kerthi Bali: Enabling Bali as Digital Creative Paradise atau Spirit Menumbuhkembangkan Kreativitas Digital sehingga Bali menjadi Surganya Komunitas Digital.
Untuk diketahui metaverse dapat digambarkan sebagai sebuah seperangkat ruang virtual, tempat seseorang dapat membuat dan menjelajah dengan pengguna internet lainnya yang tidak berada pada ruang fisik yang sama dengan orang tersebut.
Bali DigiFest 2022 dihelat oleh Pemerintah Provinsi Bali pada 8 – 10 April 2022. Ajang yang diselenggarakan untuk pertama kalinya ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan atmosfer ekonomi kreatif dan digital di Bali. *cr78
1
Komentar