Bupati dan Wabup Karangasem Dapat Hadiah Sebilah Keris Luk Lima
Pameran Keris Pusaka Serangkaian Perayaan Tumpek Landep
AMLAPURA, NusaBali
Bupati Karangasem, I Gede Dana, membuka pameran Keris Pusaka 2022 di wantilan Kantor Bupati Karangasem, Jalan Ngurah Rai, Amlapura, Minggu (10/3).
Pameran keris serangkaian perayaan Tumpek Landep ini menghadirkan para perajin keris. Bupati Gede Dana berikan penghargaan kepada perajin sebagai bentuk apresiasi atas karya-karyanya. Sementara Kadis Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar), I Wayan Astika, menyerahkan sebilah keris luk lima sepanjang 30 cm kepada Bupati Gede Dana dan Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa.
Bupati Gede Dana menghadiri pameran keris di wantilan Kantor Bupati Karangasem didampingi Ketua DPRD Karangasem I Wayan Suastika, Wabup Artha Dipa, dan Sekda Karangasem I Ketut Sedana Mertha. “Kami mengapresiasi hasil karya para perajin keris, itulah sebabnya kami memberikan penghargaan agar mereka terus berkarya. Membuat keris pusaka sama artinya menjaga taksu Bali,” ungkap Bupati Gede Dana. Keris sebagai senjata utama menjaga Bali di zaman penjajahan. “Warisan budaya adi luhung perlu dijaga dengan cara menggelar upacara setiap Tumpek Landep. Mengupacarai keris pusaka agar kekuatannya lebih tajam, juga bermakna lebih menajamkan pikiran untuk masa depan Karangasem,” tegas bupati asal Banjar Lebah, Desa Datah, Kecamatan Karangasem ini.
Bupati Gede Dana bersama jajaran memantau setiap stand yang dijaga para perajin keris. Bupati menanyakan identitas keris yang dipamerkan, lama pembuatannya, bahan-bahan digunakan, dan tuah dari keris itu. Bupati Gede Dana memberikan penghargaan kepada tiga perajin keris yang konsisten melestarikan kebudayaan Bali. Ketiga perajin itu yakni I Wayan Kota dari Banjar Gede, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Jro Mangku Made Wardita dari Banjar Pande Tunggak, Desa/Kecamatan Bebandem, dan I Ketut Ruma dari Lingkungan Jasri, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem.
Wabup Wayan Artha Dipa juga turut memamerkan satu keris bernama Keris Sudhamala. “Cara menikmati keris pusaka dengan memegang keris itu, mampu merasakan aura atau kekuatan supranatural dari keris itu. Tetapi tuahnya untuk apa, sulit membahasakan, itu menyangkut perasaan,” ungkap Wabup Artha Dipa. Salah seorang perajin keris, I Ketut Kota mengatakan, membuat keris pusaka menggunakan hari baik, tergantung jenis keris, dan untuk apa keris itu. “Setiap keris yang dibuat sesuai nama dan kegunaannya, hari baik pembuatannya juga menyesuaikan. Lama pembuatannya relatif antara 2 bulan hingga 3 bulan. Keris akan bertuah setelah diupacarai berulang-ulang melalui ritual pasupati,” jelas perajin keris berusia 70 tahun itu. *k16
1
Komentar