2021, Klungkung Punya 653 Anak Stunting
SEMARAPURA, NusaBali
653 orang atau 6,20 persen anak di Kabupaten Klungkung pada tahun 2021 tercatat mengalami kelainan berupa stunting atau anak pendek.
Pemkab setempat telah melakukan pelbagai upaya untuk menurunkan kasus stanting. Antara lain, dengan memberikan bantuan asupan gizi dan edukasi. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni, mengatakan anak stunting itu tersebar di seluruh wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Klungkung. Sebagian besar dari mereka adalah balita yang status sosialnya merupakan keluarga miskin. "Untuk itu kami melakukan Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stanting (TPPS)," kata Swapatni, Minggu (10/4).
Terkait itu, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta meminta kepada semua guru di sekolah agar mengisi pelajaran dengan pendidikan karakter. Selain itu, pemahaman terhadap pasangan yang sudah menikah perlu juga diedukasi. Karena pengetahuan tentang ibu hamil, asupan gizi, hingga kecukupan nutrisi usai melahirkan, sangat penting bagi keluarga. "Maka dari itu pengetahuan tentang hidup sehat sangat penting dipahami sejak dini sehingga bisa mencegah terjadinya stunting pada balita, " ujar Bupati Suwirta.
Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Klungkung, membagikan bantuan 2.708 ekor Ikan Nila dengan bobot 216 kg kepada ibu hamil yang mengalami kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK), beberapa waktu lalu. Hal ini merupakan komitmen pemerintah untuk pemenuhan gizi anak bangsa dengan konsumsi ikan. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein berkualitas tinggi. Dengan mengkonsumsi ikan akan dapat meningkatkan gizi pada ibu hamil guna mencegah bayi stunting sejak dini atau dari dalam kandungan.
Kepala DKPP Klungkung I Dewa Ketut Sueta Negara mengatakan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Klungkung, jumlah ibu hamil di Kabupaten Klungkung mencapai 2.690 orang, sedangkan yang mengalami kondisi KEK 166 orang. "Kami berharap lewat program ini dapat mendorong terutama untuk ibu hamil agar selalu menjaga gizi, salah satunya rutin mengkonsumsi ikan yang kaya akan protein dan omega 3," ujar Dewa Sueta. *wan
1
Komentar