BPN Berupaya Jaga Inflasi Pangan Nasional
JAKARTA, NusaBali
Badan Pangan Nasional / National Food Agency (NFA) berupaya terus menjaga inflasi pangan Indonesia sebagai langkah konkrit dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Inflasi di dalam negeri masih relatif terjaga yaitu di angka 2,6 persen, masih relatif normal jika dibandingkan beberapa negara lain seperti Amerika Serikat 7,9 persen, Uni Eropa 7,5 persen, Turki 54,4 persen yang kian merangkak naik," ujar Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu (9/4).
Arief menambahkan bahwa invasi Rusia - Ukraina memang berdampak pada komoditas pangan global, namun demikian Inflasi Indonesia masih terjaga dengan baik.
“Pemerintah berkomitmen untuk menjaga inflasi di kisaran 2-5 persen agar tidak memberatkan masyarakat. Hal ini pun sebagaimana yang diamanahkan Presiden Joko Widodo untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. ” katanya.
Kenaikan harga pangan secara global memang sudah terjadi sebelum satu bulan belakangan ini. “Seperti hari ini memang kondisi di global demikian, kemudian solusinya apa? Solusinya ini tidak bisa parsial, harus komprehensif dari seluruh pemangku kepentingan pangan. Kondisi ini tentu menjadi perhatian pemerintah, kebijakan subsidi kepada produsen pangan untuk beberapa komoditas sudah dilakukan seperti subsidi jagung dan kedelai,” ujar Arief.
Kondisi global ini merupakan kesempatan Indonesia untuk berdaulat mengoptimalkan produksi di dalam negeri, sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk menciptakan ketahanan ekonomi dengan menjaga ketahanan pangan, importasi sebagai alternatif dan pelengkap stok pangan jika produksi dalam negeri belum mencukupi.
Badan Pangan Nasional telah melakukan early warning system jika ketersediaan dan stabilisasi harga pangan pada 9 komoditas pangan yang dikelola NFA berada di bawah batas normal melalui prognosa neraca pangan.
“Seperti pada komoditas bawang merah yang sejak bulan lalu ketersediaan berada di bawah normal dengan harga tinggi hingga kenaikan 3,39 persen per minggu atau mencapai Rp35.395/kg. Badan Pangan Nasional lakukan pengamanan ketersediaan bawang merah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, sehingga per 6 April 2022 kemarin pasokan ketersediaan sudah di atas normal hingga surplus mencapai 151 ton, stabilitas harga bawang merah sebesar Rp24.000/kg atau turun 11,11 persen dari hari – hari sebelumnya,” kata Arief. *
Komentar