90 Kamar Kos Semi Permanen Ludes Terbakar
Pemicu Kebakaran Diduga dari Pembakaran Sampah
Api cepat menjalar, karena bangunan tersebut semi permanen. Apalagi kondisi tiupan angin juga cukup kencang yang membuat api cepat menjalar.
MANGUPURA, NusaBali
Sebuah kos-kosan semi permanen milik Samsul Arifin di Jalan Kartika Plaza, Gang Pudak Sari, Kuta, ludes dilalap api, Selasa (12/4) sore. Syukurnya, musibah kebakaran yang terjadi sekitar 15.15 Wita itu tidak mengakibatkan korban jiwa. Penyebab kebakaran hingga saat ini masih diselidiki oleh aparat kepolisian. Namun, diduga pemicu kebakaran berasal dari aktivitas pembakaran sampah.
Total ada 90 kamar yang dihuni sekitar 360 jiwa ludes terbakar. Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung memperkirakan total kerugian mencapai Rp 750 juta.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung, I Wayan Wirya, mengatakan musibah kebakaran pertama kali diketahui seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Sri Dewi, 32. Saat itu, wanita yang tinggal di sekitar lokasi melihat kepulan asap dari salah satu kamar pada Selasa pukul 15.15 Wita. Oleh IRT itu langsung dilaporkan ke sejumlah penghuni dan meneruskan ke petugas. “Setelah mendapat laporan itu, tim langsung dikerahkan ke lokasi untuk penanganan,” katanya.
Saat penanganan, dikerahkan sedikitnya 10 unit mobil pemadam ke lokasi. Pengerahan mobil sebanyak itu, karena kondisi rumah yang terbakar itu terbuat dari bahan bangunan yang mudah terbakar, sehingga dikhawatirkan akan menjalar ke bangunan yang ada di sekitar. “Saat tim tiba di lokasi, bangunan itu sudah terbakar hebat. Api cepat menjalar, karena bangunan tersebut semi permanen. Apalagi kondisi tiupan angin juga cukup kencang yang membuat api cepat menjalar,” jelas Wirya.
Meski demikian, tim yang diterjunkan ke lokasi berjibaku menjinakkan api dengan cepat. Api berhasil dijinakkan sekitar pukul 17.15 Wita atau dua jam pasca kejadian. Dalam kebakaran itu, tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian diperkirakan mencapai Rp 750 juta.
Terkait penyebab kebakaran, mantan Camat Kuta Selatan itu mengaku saat ini masih dalam penyelidikan petugas kepolisian. Namun, dari sejumlah keterangan di lapangan, api diduga berasal dari pembakaran sampah yang ada di sekitar lokasi. *dar, asa
Total ada 90 kamar yang dihuni sekitar 360 jiwa ludes terbakar. Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung memperkirakan total kerugian mencapai Rp 750 juta.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung, I Wayan Wirya, mengatakan musibah kebakaran pertama kali diketahui seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Sri Dewi, 32. Saat itu, wanita yang tinggal di sekitar lokasi melihat kepulan asap dari salah satu kamar pada Selasa pukul 15.15 Wita. Oleh IRT itu langsung dilaporkan ke sejumlah penghuni dan meneruskan ke petugas. “Setelah mendapat laporan itu, tim langsung dikerahkan ke lokasi untuk penanganan,” katanya.
Saat penanganan, dikerahkan sedikitnya 10 unit mobil pemadam ke lokasi. Pengerahan mobil sebanyak itu, karena kondisi rumah yang terbakar itu terbuat dari bahan bangunan yang mudah terbakar, sehingga dikhawatirkan akan menjalar ke bangunan yang ada di sekitar. “Saat tim tiba di lokasi, bangunan itu sudah terbakar hebat. Api cepat menjalar, karena bangunan tersebut semi permanen. Apalagi kondisi tiupan angin juga cukup kencang yang membuat api cepat menjalar,” jelas Wirya.
Meski demikian, tim yang diterjunkan ke lokasi berjibaku menjinakkan api dengan cepat. Api berhasil dijinakkan sekitar pukul 17.15 Wita atau dua jam pasca kejadian. Dalam kebakaran itu, tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian diperkirakan mencapai Rp 750 juta.
Terkait penyebab kebakaran, mantan Camat Kuta Selatan itu mengaku saat ini masih dalam penyelidikan petugas kepolisian. Namun, dari sejumlah keterangan di lapangan, api diduga berasal dari pembakaran sampah yang ada di sekitar lokasi. *dar, asa
Komentar