Wakil Mendes PDTT Apresiasi Pencanangan Jembrana Satu Data dari Desa
NEGARA, NusaBali
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi mengapresiasi Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang telah mencanangkan program satu data dari desa.
Budi Arie Setiadi pun berharap program satu data dari desa itu, dijadikan contoh daerah lainnya di Indonesia dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik ke depannya.
Hal tersebut dikemukakan Budi Arie Setiadi saat menerima kunjungan Bupati Tamba terkait koordinasi program Jembrana Satu Data dari Desa, di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Selasa (12/4). Hadir dalam kunjungan tersebut, Plt Kadis Komunikasi dan Informatika Jembrana I Made Gede Budhiarta, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Jembrana I Made Sudantra.
"Kabupaten Jembrana adalah kabupaten pertama yang mencanangkan sistem satu data. Saya harap inovasi ini bisa dicontoh guna mewujudkan data yang berkualitas, terukur sekaligus membantu akselerasi pembangunan berbasis desa,” ujar Budi Arie Setiadi.
Secara prinsip, Budi Arie Setiadi menyatakan program satu data ini juga sejalan dengan apa yang menjadi fokus Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Yakni ada data yang terpadu sebagai kunci untuk mengambil kebijakan yang tepat dan terukur.
“Pijakan yang tepat tentunya akan sangat membantu akselerasi pembangunan desa dalam penyusunan kegiatan. Mengetahui permasalahan termasuk potensi masing-masing desa. Bisa mengetahui plus minusnya apa yang ada di tiap desa. Desa yang surplus bisa membantu yang kurang. Jadi tidak perlu mencari barang jauh-jauh, bahkan impor,” ucap Budi Arie Setiadi.
Usai pertemuan tersebut, Bupati Tamba berterima kasih atas dukungan serta sambutan hangat dari Wamendes PDTT. Dirinya pun berharap program Jembrana Satu Data dari Desa yang dicanangkannya ini bisa segera terwujud dan bisa menjadi inspirasi untuk kabupaten seluruh Indonesia. “Kami juga serahkan proposal kepada Kementerian Desa. Program satu data ini penting diwujudkan, sehingga berbagai kebijakan yang diambil baik oleh Kementerian maupun pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota dapat tepat sasaran,” ucap Bupati Tamba.
Secara teknis, Bupati Tamba mengatakan, melalui program Jembrana Satu Data dari Desa, itu akan disinergikan dengan pihak terkait. Data yang didapatkan sebagai big data, juga akan terkoneksi dengan data yang didapat Kemendes termasuk Badan Pusat Statistik (BPS). “Kita sudah lakukan MoU dengan BPS, sehingga program ini sudah menjadi isu nasional. Jadi saya hadir langsung ke Kemendes untuk memastikan dukungan infrastruktur pendukung termasuk tenaga survey lapangan,” ucap Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Melalui implementasi Jembrana Satu Data dari Desa, Bupati Tamba berharap ke depan tidak ada lagi kesimpangsiuran data. Dengan satu data itu, akan mewujudkan transparansi serta efisiensi dari masing-masing OPD dalam membuat program. Termasuk dalam upaya mewujudkan program Jembrana Emas 2026.
“Kita bekerja akan lebih transparan, tepat, karena seluruhnya tercatat. Baik itu potensi, data penduduk, hasil bumi, dan lainnya. Jadi masyarakat juga akan dimudahkan karena data yang didapat sifatnya faktual,” tutur Bupati Tamba yang mantan Ketua Komisi III DPRD Bali periode 2014–2019. *ode
Komentar