Unud Resmi Cabut Kebijakan Wajib Asrama
Belum Ada Aktivitas Pembangunan di Lokasi Proyek Asrama
Calon mahasiswa baru Unud angkatan 2022 dapat melakukan pendaftaran ulang tanpa harus mendaftarkan diri bertempat tinggal di UISD dan tidak diwajibkan.
MANGUPURA, Nusa Bali
Mencermati sejumlah masukan dan aspirasi dari orangtua calon mahasiswa baru soal wajib biaya sewa asrama atau Udayana Integrated Student Dormitory (UISD) bagi mahasiswa baru, Universitas Udayana (Unud) akhirnya resmi mengeluarkan Surat Edaran (SE) berisi pembatalan wajib biaya asrama tersebut pada, Rabu (13/4).
Dalam Surat Edaran Nomor 6/UN14/SE/2022 tentang Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Udayana Tahun Akademik 2022/2023 yang ditandatangani Rektor Unud Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara MSc IPU
disebutkan setiap calon mahasiswa baru Unud angkatan tahun 2022 dapat melakukan pendaftaran ulang tanpa harus mendaftarkan diri untuk bertempat tinggal di UISD dan tidak diwajibkan untuk tinggal di UISD.
"Keputusan ini merupakan pilihan yang terbaik untuk kepentingan publik di tengah gempuran isu ekonomi pasca pandemi Covid-19," sebut Rektor Prof Antara.
Lebih jauh disebutkan dalam surat edaran, bagi calon mahasiswa baru yang tetap memilih untuk tinggal di UISD masih diberikan kesempatan untuk mendaftar melalui sistem. Apabila calon mahasiswa baru Unud telah melakukan pembayaran untuk keperluan bertempat tinggal di UISD dan selanjutnya membatalkan pilihannya untuk tinggal di UISD maka pembayaran tersebut pun akan dikembalikan secara utuh oleh pihak Unud. Disampaikan pula bagi setiap calon mahasiswa baru Unud yang dinyatakan lulus melalui jalur SNMPTN diberikan perpanjangan waktu pembayaran UKT (Uang Kuliah Tunggal) sampai dengan Senin, 18 April 2022. Selanjutnya, bagi setiap calon mahasiswa baru Universitas Udayana, diharapkan hadir dalam pelaksanaan verifikasi berkas asli, tes kesehatan, dan tes bebas narkoba, di tempat dan waktu yang telah ditentukan oleh pihak Unud.
Tetapi, bagi calon mahasiswa baru Unud yang dinyatakan lulus melalui jalur SNMPTN, namun tengah mengikuti Ujian Sekolah dan telah mengajukan permohonan penjadwalan ulang verifikasi berkas asli tes kesehatan dan tes bebas narkoba akan dilayani secara khusus pada hari Kamis, 28 April 2022, dari pukul 09.00-15.00 Wita.
Sementara itu, BEM Unud menanggapi dingin Surat Edaran yang dikeluarkan Rektor Unud. Presiden BEM Unud, Darryl Dwi Putra menuturkan pihaknya sejak awal menolak kebijakan pembayaran biaya sewa asrama bagi mahasiswa baru. Menurut Derryl adanya surat edaran juga tidak banyak mengubah situasi. "Kemarin ada pengumuman, sekarang surat edaran, tapi SK-nya masih tetap sama masih mewajibkan itu yang harus diubah," serunya.
Dia pun mengkritik isi surat edaran yang ternyata masih mewajibkan mahasiswa baru melakukan verifikasi dokumen secara langsung di kampus Unud. "Bayangkan kalau mahasiswa baru berasal dari luar Bali seperti Sumatera, berapa harga tiket yang harus dikeluarkan hanya untuk keperluan verifikasi dokumen?," ujar Darryl. "Udayana pernah kok melaksanakan itu secara hybrid, tetapi kenapa sekarang harus dilakukan secara offline," sambungnya.
Sementara asrama mahasiswa baru Unud yang hendak dibangun menuai polemik. Pasalnya biaya sewa per kamar cukup memberatkan bagi orangtua mahasiswa yang harganya bervariasi mulai Rp 700.000-Rp 3,5 juta per bulannya.
Juru bicara Rektor Universitas Udayana, Putu Ayu Asty Senja Pratiwi, Rabu kemarin menuturkan bahwa asrama Unud atau Udayana Integrated Student Dormitory (UISD) rencananya dibangun di atas tanah seluas 4,5 hektare, terletak di Jalan Raya Kampus Unud, Jimbaran, Badung, persisnya di depan Kampus Politeknik Negeri Bali.
Namun pantauan NusaBali di lokasi belum tampak ada aktivitas pembangunan. Padahal menurut Senja, pihak pengembang berjanji pada 1 September 2022 asrama siap dihuni mahasiswa baru angkatan 2022.
"Proses peletakan batu pertama telah dilaksanakan pada 22 Februari 2022," terang Senja Pratiwi.
Senja Pratiwi menjelaskan, bangunan UISD rencananya akan dibangun 4 lantai dengan total luas bangunan 19.800 meter persegi dilengkapi berbagai fasilitas pendukung seperti ruang meeting, kafetaria, dan sarana olahraga. Di dalam kamar pun sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, sehingga mahasiswa bisa langsung menempati kamar.
Senja Pratiwi menyebut secara total luas bangunan asrama dan berbagai fasilitas penunjangnya mencapai 66.000 meter persegi. Lebih jauh dijelaskan, pihak Unud sendiri dalam pembangunan hanya menyediakan lahan (milik negara), sementara pengerjaan bangunan dilakukan sepenuhnya oleh PT Waskita Realty. Pengembalian biaya pembangunan gedung asrama tersebut akan didapat dari biaya sewa yang diterima dari mahasiswa.
Setelah nilai investasi pembangunan asrama yang diperkirakan berjumlah ratusan miliar tersebut berhasil diraih PT Waskita Realty, maka sejak itu pula gedung UISD sepenuhnya jadi milik Unud.
"Setelah 25 sampai 30 tahun, hitungan investasi tercapai, setelah itu bangunan akan menjadi milik Unud, lengkap dengan segala fasilitasnya," sebut Senja. "Ketika nanti sudah menjadi milik Unud, mahasiswa yang akan mendaftar tidak dikenakan biaya atau gratis," tambah dia.
Adapun kamar di dalam asrama rencananya terbagi dalam 5 tipe kamar. Dengan total jumlah tempat tidur sebanyak 6.000. Selain dibedakan dari jumlah tempat tidur, setiap tipe kamar juga dibedakan dari segi fasilitas.
Tipe pertama (executive) dengan biaya sewa Rp 3,5 juta per bulan dengan satu tempat tidur, tipe kedua (private) satu kamar tidur seharga Rp 2,5 juta per bulan, tipe ketiga (previlage/disability) seharga Rp 2 juta safu kamar tidur per bulan. Tipe berikutnya (deluxe) kamar dengan 2 tempat tidur seharga Rp 1,3 juta per bulan, dan tipe kamar (superior) dengan 4 tempat tidur dengan biaya sewa Rp 700.000 per bulan.
Senja Pratiwi mengatakan, tujuan dibangunnya asrama adalah untuk memfasilitasi mahasiswa baru beradaptasi dengan kehidupan baru di kampus, saling mengenal dengan mahasiswa lain dari berbagai daerah di Indonesia. Di dalamnya nanti akan diadakan sejumlah kegiatan terkait pengembangan leadership hingga enterpreneurship.
Calon mahasiswa baru pun diwajibkan membayar sewa asrama jika ingin mendaftar ulang setelah diterima kuliah di Unud. Namun sejumlah orangtua calon mahasiswa baru mengeluhkan biaya tersebut, hingga akhirnya pihak kampus mengeluarkan Surat Edaran yang menyatakan kewajiban membayar iuran asrama bagi mahasiswa baru dibatalkan. *cr78
Dalam Surat Edaran Nomor 6/UN14/SE/2022 tentang Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Udayana Tahun Akademik 2022/2023 yang ditandatangani Rektor Unud Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara MSc IPU
disebutkan setiap calon mahasiswa baru Unud angkatan tahun 2022 dapat melakukan pendaftaran ulang tanpa harus mendaftarkan diri untuk bertempat tinggal di UISD dan tidak diwajibkan untuk tinggal di UISD.
"Keputusan ini merupakan pilihan yang terbaik untuk kepentingan publik di tengah gempuran isu ekonomi pasca pandemi Covid-19," sebut Rektor Prof Antara.
Lebih jauh disebutkan dalam surat edaran, bagi calon mahasiswa baru yang tetap memilih untuk tinggal di UISD masih diberikan kesempatan untuk mendaftar melalui sistem. Apabila calon mahasiswa baru Unud telah melakukan pembayaran untuk keperluan bertempat tinggal di UISD dan selanjutnya membatalkan pilihannya untuk tinggal di UISD maka pembayaran tersebut pun akan dikembalikan secara utuh oleh pihak Unud. Disampaikan pula bagi setiap calon mahasiswa baru Unud yang dinyatakan lulus melalui jalur SNMPTN diberikan perpanjangan waktu pembayaran UKT (Uang Kuliah Tunggal) sampai dengan Senin, 18 April 2022. Selanjutnya, bagi setiap calon mahasiswa baru Universitas Udayana, diharapkan hadir dalam pelaksanaan verifikasi berkas asli, tes kesehatan, dan tes bebas narkoba, di tempat dan waktu yang telah ditentukan oleh pihak Unud.
Tetapi, bagi calon mahasiswa baru Unud yang dinyatakan lulus melalui jalur SNMPTN, namun tengah mengikuti Ujian Sekolah dan telah mengajukan permohonan penjadwalan ulang verifikasi berkas asli tes kesehatan dan tes bebas narkoba akan dilayani secara khusus pada hari Kamis, 28 April 2022, dari pukul 09.00-15.00 Wita.
Sementara itu, BEM Unud menanggapi dingin Surat Edaran yang dikeluarkan Rektor Unud. Presiden BEM Unud, Darryl Dwi Putra menuturkan pihaknya sejak awal menolak kebijakan pembayaran biaya sewa asrama bagi mahasiswa baru. Menurut Derryl adanya surat edaran juga tidak banyak mengubah situasi. "Kemarin ada pengumuman, sekarang surat edaran, tapi SK-nya masih tetap sama masih mewajibkan itu yang harus diubah," serunya.
Dia pun mengkritik isi surat edaran yang ternyata masih mewajibkan mahasiswa baru melakukan verifikasi dokumen secara langsung di kampus Unud. "Bayangkan kalau mahasiswa baru berasal dari luar Bali seperti Sumatera, berapa harga tiket yang harus dikeluarkan hanya untuk keperluan verifikasi dokumen?," ujar Darryl. "Udayana pernah kok melaksanakan itu secara hybrid, tetapi kenapa sekarang harus dilakukan secara offline," sambungnya.
Sementara asrama mahasiswa baru Unud yang hendak dibangun menuai polemik. Pasalnya biaya sewa per kamar cukup memberatkan bagi orangtua mahasiswa yang harganya bervariasi mulai Rp 700.000-Rp 3,5 juta per bulannya.
Juru bicara Rektor Universitas Udayana, Putu Ayu Asty Senja Pratiwi, Rabu kemarin menuturkan bahwa asrama Unud atau Udayana Integrated Student Dormitory (UISD) rencananya dibangun di atas tanah seluas 4,5 hektare, terletak di Jalan Raya Kampus Unud, Jimbaran, Badung, persisnya di depan Kampus Politeknik Negeri Bali.
Namun pantauan NusaBali di lokasi belum tampak ada aktivitas pembangunan. Padahal menurut Senja, pihak pengembang berjanji pada 1 September 2022 asrama siap dihuni mahasiswa baru angkatan 2022.
"Proses peletakan batu pertama telah dilaksanakan pada 22 Februari 2022," terang Senja Pratiwi.
Senja Pratiwi menjelaskan, bangunan UISD rencananya akan dibangun 4 lantai dengan total luas bangunan 19.800 meter persegi dilengkapi berbagai fasilitas pendukung seperti ruang meeting, kafetaria, dan sarana olahraga. Di dalam kamar pun sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, sehingga mahasiswa bisa langsung menempati kamar.
Senja Pratiwi menyebut secara total luas bangunan asrama dan berbagai fasilitas penunjangnya mencapai 66.000 meter persegi. Lebih jauh dijelaskan, pihak Unud sendiri dalam pembangunan hanya menyediakan lahan (milik negara), sementara pengerjaan bangunan dilakukan sepenuhnya oleh PT Waskita Realty. Pengembalian biaya pembangunan gedung asrama tersebut akan didapat dari biaya sewa yang diterima dari mahasiswa.
Setelah nilai investasi pembangunan asrama yang diperkirakan berjumlah ratusan miliar tersebut berhasil diraih PT Waskita Realty, maka sejak itu pula gedung UISD sepenuhnya jadi milik Unud.
"Setelah 25 sampai 30 tahun, hitungan investasi tercapai, setelah itu bangunan akan menjadi milik Unud, lengkap dengan segala fasilitasnya," sebut Senja. "Ketika nanti sudah menjadi milik Unud, mahasiswa yang akan mendaftar tidak dikenakan biaya atau gratis," tambah dia.
Adapun kamar di dalam asrama rencananya terbagi dalam 5 tipe kamar. Dengan total jumlah tempat tidur sebanyak 6.000. Selain dibedakan dari jumlah tempat tidur, setiap tipe kamar juga dibedakan dari segi fasilitas.
Tipe pertama (executive) dengan biaya sewa Rp 3,5 juta per bulan dengan satu tempat tidur, tipe kedua (private) satu kamar tidur seharga Rp 2,5 juta per bulan, tipe ketiga (previlage/disability) seharga Rp 2 juta safu kamar tidur per bulan. Tipe berikutnya (deluxe) kamar dengan 2 tempat tidur seharga Rp 1,3 juta per bulan, dan tipe kamar (superior) dengan 4 tempat tidur dengan biaya sewa Rp 700.000 per bulan.
Senja Pratiwi mengatakan, tujuan dibangunnya asrama adalah untuk memfasilitasi mahasiswa baru beradaptasi dengan kehidupan baru di kampus, saling mengenal dengan mahasiswa lain dari berbagai daerah di Indonesia. Di dalamnya nanti akan diadakan sejumlah kegiatan terkait pengembangan leadership hingga enterpreneurship.
Calon mahasiswa baru pun diwajibkan membayar sewa asrama jika ingin mendaftar ulang setelah diterima kuliah di Unud. Namun sejumlah orangtua calon mahasiswa baru mengeluhkan biaya tersebut, hingga akhirnya pihak kampus mengeluarkan Surat Edaran yang menyatakan kewajiban membayar iuran asrama bagi mahasiswa baru dibatalkan. *cr78
1
Komentar