Polda Bali Efektifkan Peran Satgas Pangan Jelang Lebaran
DENPASAR, NusaBali
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah pada awal Mei 2022, Polda Bali efektifkan peran Satgas Pangan.
Satgas Pangan bertugas mengontrol kebutuhan pokok masyarakat. Hasil pengontrolan setiap hari dilaporkan ke Mabes Polri. Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra mengatakan yang menjadi perhatian saat ini adalah kelangkaan minyak goreng dan bahan bakar minyak (BBM). Sampai saat ini khusus di wilayah hukum Polda Bali semuanya masih terkendali. Meski demikian, Satgas Pangan tetap melakukan pengawasan setiap hari.
“Selama bulan Ramadhan hingga mendekati Lebaran tahun ini dalam keadaan kondusif. Situasi ini terbentuk tak terlepas juga dari peran masyarakat yang bisa menjaga kondusifitas di lingkungan masing-masing,” ujar Irjen Pol Putu Jayan, dikonfirmasi di sela kegiatan rilis ungkap kasus tindak pidana narkotika di Mapolda Bali, Jalan WR Supratman Nomor 7, Denpasar, Selasa (12/4).
Kapolda mengatakan, menghadapi segala kemungkinan terjadi, jajaran Polri menjalankan dan mempersiapkan berbagai operasi. Saat ini Polri sedang menggelar Operasi Aman Nusa. Selanjutnya menggelar Operasi Ketupat. Dikatakan, Operasi Ketupat sasarannya adalah pengamanan Hari Raya Idul Fitri, termasuk memantau kebutuhan pokok di masyarakat.
“Seperti biasanya menjelang hari raya ada kenaikan harga bahan pokok. Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, Satgas Pangan akan mengontrol kebutuhan pokok masyarakat. Hasil pengontrolan setiap hari harus dilaporkan ke Mabes Polri,” kata jenderal bintang dua di pundak ini.
Kapolda mengaku, sampai saat ini pada umumnya ketersediaan bahan pokok di Bali dalam situasi aman. “Khusus untuk masalah minyak goreng yang belakangan langka, di Bali stoknya cukup. Di dua distributor besar minyak goreng stoknya cukup, bahkan bisa sampai setelah Lebaran,” imbuh Irjen Pol Putu Jayan.
Selain masalah minyak goreng, yang jadi atensi saat ini adalah kelangkaan BBM. Sampai saat ini ketersediaan BBM di Bali juga cukup. “Tidak ada kekhawatiran apapun terhadap semua jenis bahan bakar, termasuk solar maupun Pertamax,” tegasnya.
Irjen Pol Putu Jayan membeberkan, dari 280-an SPBU di Bali ketersediaan BBM semuanya cukup. Ada satu atau dua SPBU yang sempat kosong, itu bukan karena kelangkaan tetapi faktor droping saja. “Itu biasa terjadi. Mungkin stoknya belum datang. Kita sudah sepakat dengan Pertamina untuk tidak terjadi lagi seperti itu,” tandasnya. *pol
1
Komentar