Warga Undisan Larang Berburu Rusa
BANGLI, NusaBali
Dua ekor rusa berkeliaran di Desa Adat Undisan Kaja, Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Bangli pasca erupsi Gunung Agung. Populasinya kini bertambah.
Warga buat larangan berburu untuk memastikan kelestarian rusa-rusa itu. Kawanan rusa sering masuk tegalan warga dan berbaur dengan sapi peliharaan warga.
Salah seorang pemilik tegalan, Wayan Jamin, 60, mengatakan penampakan rusa mulai terlihat saat erupsi Gunung Agung. Awalnya muncul satu ekor rusa, satu bulan kemudian menyusul dua ekor rusa. “Tiga bulan kemudian jumlah rusa bertambah jadi enam ekor,” ungkap Wayan Jamin, Rabu (13/4). Diperkirakan rusa-rusa ini sebelumnya tinggal di kawasan hutan Gunung Agung. Imbas erupsi, kawanan rusa memilih meninggalkan habitatnya dan mencari lokasi baru.
Wayan Jamin mengatakan, kawanan rusa itu biasanya menampakkan diri sekitar pukul 06.30 Wita dan sore hari sekira pukul 17.30 Wita. Kawanan rusa itu sudah terbiasa dengan masyarakat. “Saat pagi hari sering lihat rusa bermain dengan anak sapi di kandang,” kata Wayan Jamin. Kawanan rusa itu menyebabkan tanaman durian dan albesia yang baru ditanam rusak. Beberapa mati karena daunnya dimakan rusa. Sementara dahan albesia dikuliti. Walaupun merusak tanaman, warga tidak mengusir maupun memburu kawanan rusa, sebaliknya buat larangan berburu rusa.
Ketua Pecalang Desa Adat Undisan Kaja, Wayan Mulyana, mengatakan kawanan rusa sudah lama terpantau di tegalan warga. “Kami bersama warga berupaya melindungi kawanan rusa dengan membuat larangan berburu rusa maupun burung,” jelas Wayan Mulyana. Jika kawanan rusa terlindungi dan berkembang biak maka menjadi nilai lebih bagi warga. Kawanan rusa bisa dijadikan daya tarik wisata. Apalagi Desa Undisan Kaja sudah ditetapkan sebagi desa wisata. *esa
Komentar