Pelatih Jepang Pimpin Gashuku Forki Bali
Instruktur karate asal Jepang Sensei Ryosuke Shimizu menggembleng 200 karateka Forki Bali, di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Minggu (12/3).
DENPASAR, NusaBali
Gashuku (latihan bersama) selama satu hari itu langsung dirangkai dengan coaching clinic. Instruktur yang menyandang DAN V itu menekankan dalam bertanding karate titik fokus jangan sampai berubah. Yakni, mengarahkan pusar sebagai titik fokus keseimbangan.
"Dalam karate terutama poros badan dalam setiap melakukan pergerakan bersam-sama. Jadi tidak condong kemana-mana. Mengarahkan pusar titiknya di perut. Dengan harapan bisa bergerak maksimal. Tidak condong ke depan, bawah maupun ke sampung. Namun terfokus pada titik gerakan pusat yakni di pusar," ucap instruktur karate asal Jepang, Sensei Ryosuke Shimizu, didampingi mantan manjer Karate Tim PON Bali, Armand Joger.
Dalam gashuku, sensei Shimizu lebih menekankan reaksi kecepatan tangan. Bahwa apa yang dilakukan muncul dari pikiran dan hati saat melakukan pergerakan. Jangan memandang sesuatu itu sepele. Berharap reaksi lebih cepat pada saat pertandingan, terutama di kumite. "Saya harap setiap karateka mampu mengambil kesempatan dengan bagus," harap Sensei Shimizu.
Dalam latihan itu, para karateka Bali terlihat antusias mengikutinya. Dimulai dari pukul 09.00-hingga pukul 11.00 Wita. Acara berakhir ditandai dengan penyerahan cendera mata oleh Armand kepada sensei Ryosuke Shimizu didampingi Sekum FORKI Bali, Ardy Ganggas.
Sekum Forki Bali, Ardy Ganggas menambahkan, intruktur dari Jepang itu memang juara Asia dan atlet karate timnas Jepang. Termasuk perrnah mengikuti kejuaraan dunia. Dia berharap karateka Bali mencapai prestasi maksimal. Terutama usai mendapat dorongan dari aspek teknis.
"Sensi asal Jepang ini kan memberikan pelajaran terutama hal yang bersifat mendasar untuk kemajuan atlet Bali nantinya," terang Ardy Ganggas.
Mengingat dalam waktu dekat akan mengikuti Piala Mendagri di Lampung, 24-26 Maret. Sehingga ini diharapkan sebagai stimulus untuk merangsang lebih meningkatkan prestasi FORKI Bali kedepannya. *dek
Gashuku (latihan bersama) selama satu hari itu langsung dirangkai dengan coaching clinic. Instruktur yang menyandang DAN V itu menekankan dalam bertanding karate titik fokus jangan sampai berubah. Yakni, mengarahkan pusar sebagai titik fokus keseimbangan.
"Dalam karate terutama poros badan dalam setiap melakukan pergerakan bersam-sama. Jadi tidak condong kemana-mana. Mengarahkan pusar titiknya di perut. Dengan harapan bisa bergerak maksimal. Tidak condong ke depan, bawah maupun ke sampung. Namun terfokus pada titik gerakan pusat yakni di pusar," ucap instruktur karate asal Jepang, Sensei Ryosuke Shimizu, didampingi mantan manjer Karate Tim PON Bali, Armand Joger.
Dalam gashuku, sensei Shimizu lebih menekankan reaksi kecepatan tangan. Bahwa apa yang dilakukan muncul dari pikiran dan hati saat melakukan pergerakan. Jangan memandang sesuatu itu sepele. Berharap reaksi lebih cepat pada saat pertandingan, terutama di kumite. "Saya harap setiap karateka mampu mengambil kesempatan dengan bagus," harap Sensei Shimizu.
Dalam latihan itu, para karateka Bali terlihat antusias mengikutinya. Dimulai dari pukul 09.00-hingga pukul 11.00 Wita. Acara berakhir ditandai dengan penyerahan cendera mata oleh Armand kepada sensei Ryosuke Shimizu didampingi Sekum FORKI Bali, Ardy Ganggas.
Sekum Forki Bali, Ardy Ganggas menambahkan, intruktur dari Jepang itu memang juara Asia dan atlet karate timnas Jepang. Termasuk perrnah mengikuti kejuaraan dunia. Dia berharap karateka Bali mencapai prestasi maksimal. Terutama usai mendapat dorongan dari aspek teknis.
"Sensi asal Jepang ini kan memberikan pelajaran terutama hal yang bersifat mendasar untuk kemajuan atlet Bali nantinya," terang Ardy Ganggas.
Mengingat dalam waktu dekat akan mengikuti Piala Mendagri di Lampung, 24-26 Maret. Sehingga ini diharapkan sebagai stimulus untuk merangsang lebih meningkatkan prestasi FORKI Bali kedepannya. *dek
Komentar