Qantas Airlines Kembali Buka Rute Melbourne-Bali
Dijadwalkan Terbang Tiga Kali dalam Sepekan
Penerbangan dari Australia sudah dilayani 3 tiga maskapai, yakni Garuda Indonesia, Jestar Airways, dan Qantas Airlines.
MANGUPURA, NusaBali
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, kembali menerima satu maskapai yang melayani rute penerbangan langsung dari luar negeri. Maskapai tersebut adalah Qantas Airlines yang mulai membuka rute penerbangan dari Melbourne, Australia pada Kamis (14/4). Dalam penerbangan perdana, maskapai tersebut mengangkut sebanyak 155 penumpang. Sesuai jadwal Qantas Airlines akan melayani penerbangan ke Pulau Dewata tiga kali dalam sepekan.
General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Herry AY Sikado, menerangkan pada penerbangan perdana, Qantas Airlines dengan nomor penerbangan QF45 menggunakan pesawat jenis Boeing 737-838 registrasi VH-XZA. Pesawat yang terbang dari Melbourne, Australia itu mendarat mulus di landasan pacu Bandara Ngurah Rai pada Kamis pukul 21.17 Wita. Pada penerbangan perdana disambut istimewa dengan seremonial water salute dan bentangan spanduk selamat datang. “Hal ini mengawali operasional Qantas Airlines kembali ke Bali. Sebelumnya rute penerbangan terhenti sekian lama karena pandemi Covid-19,” jelas Herry, Jumat (15/4).
Herry mengaku sangat antusias dengan beroperasi kembalinya Qantas Airlines yang melayani rute penerbangan internasional. Seperti yang diketahui, sejak koridor penerbangan internasional sudah dibuka, maskapai berangsur-angsur bertambah dan yang terbaru adalah maskapai Qantas Airlines. Menurut Herry, beroperasinya maskapai yang melayani rute Melbourne ini, melengkapi trafik rute penerbangan ke negara Australia. “Menjadi awal operasional yang baik bagi penerbangan perdana Qantas Airlines, pesawat dengan tipe 737-838 dapat mengangkut 173 penumpang dengan konfigurasi bisnis dan kelas ekonomi hampir terisi penuh,” sebutnya.
Terkait jadwal penerbangan Qantas Airlines, Herry mengatakan akan melayani rute penerbangan ke Bali tiga kali dalam sepekan, yakni Selasa, Kamis dan Sabtu. Dengan beroperasinya Qantas Airlines ini, sudah ada 12 maskapai internasional yang beroperasi dan melayani rute ke Bali.
Di sisi lain, dari statistik WNA terbanyak sesuai data 3 bulan terakhir hingga Maret 2022, berasal berasal dari Australia, Amerika, dan Inggris. “Australia dilayani 3 rute penerbangan yakni Sydney, Melbourne dan Perth, menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Qantas Airlines, dan Jestar Airways,” rinci Herry.
Dengan terus bertambahnya maskapai yang kembali membuka penerbangan ke Bandara Ngurah Rai, lanjut Herry, PT Angkasa Pura I selaku pengelola akan terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. “Kami optimis penerbangan internasional akan kembali pulih ke depannya. Saat ini penerbangan internasional telah menambah jam operasional yang sebelumnya pukul 07.00 - 20.00 Wita menjadi pukul 07.00 - 02.00 Wita,” beber Herry.
Sementara, Konsulat-Jenderal Australia Bali, Anthea Griffin menyambut baik kembalinya Qantas Airlines ke Bali. Penerbangan langsung ini bersama penerbangan yang dioperasikan oleh Garuda dan Jetstar merupakan pertanda tingginya permintaan dari wisatawan Australia yang akan memainkan peran penting dalam mendukung pemulihan ekonomi Bali dan hubungan jangka panjang antar masyarakat. Kembalinya Qantas Airlines menandai tonggak sejarah penting dalam memulihkan hubungan antar masyarakat yang luas antara Australia dan Bali. “Selain meningkatkan arus wisatawan, penerbangan ini juga menghubungkan kembali keluarga dan orang-orang terkasih dari kedua negara kita, sekaligus mendukung mobilitas pelajar dan pekerja, bisnis serta hubungan kargo yang penting,” sebut Griffin dalam keterangan pers yang diterima.
Sebelum pandemi, lanjutnya, Bali adalah salah satu tujuan paling populer bagi warga Australia. Lebih dari 1,2 juta kedatangan langsung ke Bali di tahun 2019 dan menyumbang lebih dari seperempat pendapatan pariwisata Bali.
Wisatawan Indonesia juga semakin tertarik ke Australia, dengan lebih dari 220.000 mengunjungi Australia di tahun 2019. Permintaan yang kuat dari Australia telah mendorong peningkatan dari satu menjadi 21 penerbangan langsung per minggu antara Australia dan Bali sejak penerbangan langsung pertama pada Maret 2022. *dar
General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Herry AY Sikado, menerangkan pada penerbangan perdana, Qantas Airlines dengan nomor penerbangan QF45 menggunakan pesawat jenis Boeing 737-838 registrasi VH-XZA. Pesawat yang terbang dari Melbourne, Australia itu mendarat mulus di landasan pacu Bandara Ngurah Rai pada Kamis pukul 21.17 Wita. Pada penerbangan perdana disambut istimewa dengan seremonial water salute dan bentangan spanduk selamat datang. “Hal ini mengawali operasional Qantas Airlines kembali ke Bali. Sebelumnya rute penerbangan terhenti sekian lama karena pandemi Covid-19,” jelas Herry, Jumat (15/4).
Herry mengaku sangat antusias dengan beroperasi kembalinya Qantas Airlines yang melayani rute penerbangan internasional. Seperti yang diketahui, sejak koridor penerbangan internasional sudah dibuka, maskapai berangsur-angsur bertambah dan yang terbaru adalah maskapai Qantas Airlines. Menurut Herry, beroperasinya maskapai yang melayani rute Melbourne ini, melengkapi trafik rute penerbangan ke negara Australia. “Menjadi awal operasional yang baik bagi penerbangan perdana Qantas Airlines, pesawat dengan tipe 737-838 dapat mengangkut 173 penumpang dengan konfigurasi bisnis dan kelas ekonomi hampir terisi penuh,” sebutnya.
Terkait jadwal penerbangan Qantas Airlines, Herry mengatakan akan melayani rute penerbangan ke Bali tiga kali dalam sepekan, yakni Selasa, Kamis dan Sabtu. Dengan beroperasinya Qantas Airlines ini, sudah ada 12 maskapai internasional yang beroperasi dan melayani rute ke Bali.
Di sisi lain, dari statistik WNA terbanyak sesuai data 3 bulan terakhir hingga Maret 2022, berasal berasal dari Australia, Amerika, dan Inggris. “Australia dilayani 3 rute penerbangan yakni Sydney, Melbourne dan Perth, menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Qantas Airlines, dan Jestar Airways,” rinci Herry.
Dengan terus bertambahnya maskapai yang kembali membuka penerbangan ke Bandara Ngurah Rai, lanjut Herry, PT Angkasa Pura I selaku pengelola akan terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. “Kami optimis penerbangan internasional akan kembali pulih ke depannya. Saat ini penerbangan internasional telah menambah jam operasional yang sebelumnya pukul 07.00 - 20.00 Wita menjadi pukul 07.00 - 02.00 Wita,” beber Herry.
Sementara, Konsulat-Jenderal Australia Bali, Anthea Griffin menyambut baik kembalinya Qantas Airlines ke Bali. Penerbangan langsung ini bersama penerbangan yang dioperasikan oleh Garuda dan Jetstar merupakan pertanda tingginya permintaan dari wisatawan Australia yang akan memainkan peran penting dalam mendukung pemulihan ekonomi Bali dan hubungan jangka panjang antar masyarakat. Kembalinya Qantas Airlines menandai tonggak sejarah penting dalam memulihkan hubungan antar masyarakat yang luas antara Australia dan Bali. “Selain meningkatkan arus wisatawan, penerbangan ini juga menghubungkan kembali keluarga dan orang-orang terkasih dari kedua negara kita, sekaligus mendukung mobilitas pelajar dan pekerja, bisnis serta hubungan kargo yang penting,” sebut Griffin dalam keterangan pers yang diterima.
Sebelum pandemi, lanjutnya, Bali adalah salah satu tujuan paling populer bagi warga Australia. Lebih dari 1,2 juta kedatangan langsung ke Bali di tahun 2019 dan menyumbang lebih dari seperempat pendapatan pariwisata Bali.
Wisatawan Indonesia juga semakin tertarik ke Australia, dengan lebih dari 220.000 mengunjungi Australia di tahun 2019. Permintaan yang kuat dari Australia telah mendorong peningkatan dari satu menjadi 21 penerbangan langsung per minggu antara Australia dan Bali sejak penerbangan langsung pertama pada Maret 2022. *dar
Komentar