Pecalang Ikut Amankan Ibadah Jumat Agung
DENPASAR, NusaBali
Umat Kristiani melaksanakan ibadah Jumat Agung (Perjamuan Kudus) memperingati wafatnya Isa Almasih di Gereja GPIB Maranatha Denpasar, Jalan Surapati Nomor 11, Banjar Abasan, Kelurahan Dangin Puri, Denpasar Timur, Jumat (15/4) pagi.
Pelaksanaannya mendapat pengawalan ketat dari Satgas Covid-19 gereja dan TNI/Polri. Menariknya, ibadah umat Kristiani juga mendapat pengawalan dari para pecalang Banjar Abasan, Desa Adat Denpasar. Tampak pecalang membantu mengatur lalu lintas di sekitar gereja dan parkir. Kepala pecalang Banjar Abasan, I Nyoman Gede Astana, menuturkan terlibatnya pecalang dalam ibadah Jumat Agung di Gereja Maranatha Denpasar sebagai bentuk toleransi antarumat beragama. Selain itu, keamanan di wilayah Banjar Abasan menjadi tanggung jawab pihaknya untuk menjaga.
Lebih lanjut, Astana mengungkapkan sebanyak 13 anggota pecalang Banjar Abasan dilibatkan dalam pengamanan ibadah Jumat Agung di Gereja Maranatha Denpasar. "Kita bekerjasama dengan Satgas Covid gereja, kepolisian, dan TNI," terang Astana.
Ia mengungkap, dalam lima tahun terakhir pecalang Banjar Abasan memang selalu dilibatkan dalam pelaksanaan ibadah di Gereja Maranatha Denpasar. Bukan saja pada saat perayaan hari raya umat Kristiani, ibadah setiap hari Minggu pun pecalang Banjar Abasan terlibat namun dengan jumlah personel yang lebih terbatas. "Ini sudah kami lakukan sejak sekitar 5 tahun terakhir," ujar Astana.
Sementara itu Ketua Satgas Covid-19 Gereja GPIB Maranatha Denpasar, Samuel Uruilal, menuturkan meski situasi pandemi mulai melandai Gereja Maranatha Denpasar tetap melaksanakan ibadah dengan protokol kesehatan yang ketat. Samuel menuturkan, pengamanan ibadah selain melibatkan unsur Satgas Covid-19 gereja juga mengajak pihak Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan pecalang.
Setiap sesi ibadah pun hanya boleh diikuti 500 orang jemaat. Ada tiga sesi ibadah yang dilaksanakan, yakni pukul 06.00 Wita, 09.00 Wita, dan 18.00 Wita. "Pelaksanaannya dibatasi, jumlah umat yang mengikuti ibadah 75 persen dari kapasitas gereja 800 orang," ujar Samuel kepada NusaBali.
Samuel pun mengajak umat Kristiani untuk memaknai peringatan wafatnya Isa Almasih untuk melakukan instropeksi diri dalam situasi pandemi saat ini, dengan mengingat pengorbanan yang dilakukan Yesus.
"Kita instropeksi diri dengan pengorbanan yang dilakukan Tuhan Yesus, bagaimana kita hidup selalu takut akan Tuhan," ujar Samuel yang juga anggota Majelis Gereja GPIB Maranatha Denpasar.
Dilansir situs resmi Kementerian Agama (Kemenag RI), perayaan Jumat Agung sendiri adalah pengingat serta dorongan bahwa Yesus Kristus senantiasa mencintai dan memelihara seluruh dunia, mengatasi kematian dengan kehidupan, menaklukkan ketakutan dan ketidakpastian dengan harapan. *cr78
1
Komentar