Kebakaran Hanguskan Kantor Samsat Renon
DENPASAR, NusaBali
Peristiwa kebakaran terjadi di dua lokasi berbeda di kawasan Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar Timur, Kamis (14/4).
Untungnya, dua peristiwa kebakaran itu hanya menimbulkan kerugian materi dan tidak menyebabkan adanya korban jiwa dan luka-luka. Kebakaran pertama terjadi di Kantor Samsat milik Badan Pendapatan (Bapenda) Provinsi Bali di Jalan Cok Agung Tresna Nomor 14 pada pukul 00.15 Wita. Kebakaran tersebut menghanguskan 3 ruang kantin beserta isinya, 1 ruang Sim B milik Polda Bali yang isinya arsip-arsip dan peralatan komputer, dan 1 ruang percetakan pelat kendaraan bermotor beserta alat cetak pelat kendaraan bermotor. Kebakaran yang menimpa kantor tersebut diduga akibat korsleting listrik.
Kebakaran yang menimpa Kantor Samsat pertama kali justru diketahui oleh Made Carada, 42, yang merupakan Satpam di Kantor Pos yang berada di seberang lokasi TKP. Setelah mendapat informasi dari Made Candra, barulah dua orang Satpam Kantor Samsat Wayan Mulia, 38, dan I Wayan Eka Sentana, 33 mengetahui bahwa aset yang mereka jaga ditimpa kebakaran.
Awal mula peristiwa kebakaran itu diketahui oleh Made Candra saat patroli keliling Kantor Pos tempatnya bekerja. Saat tiba di depan Kantor Pos, saksi asal Buleleng itu melihat kepulan asap dan cahaya api dari bangunan sebelah timur Kantor Induk Bapenda Bali.
Melihat pemandangan berbahaya itu, Made Candra keluar dari lingkungan kerjanya dan menuju ke lokasi TKP. "Pada saat itu, api sudah besar. Kejadian itu saya beritahu kepada dia orang Satpam yang sedang jaga di lokasi. Selang beberapa menit kemudian mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi TKP dan langsung melakukan pemadaman," ungkap Made Candra.
Guna mengetahui penyebab kebakaran tersebut aparat kepolisian mendatangi lokasi dan langsung olah TKP setelah api dapat dipadamkan regu pemadam pukul 01.15 Wita. "Dugaan sementara kebakaran itu terjadi akibat korsleting listrik. Sementara kerugian meteriil belum bisa diperkirakan, karena masih dalam pengecekan," ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi.
Selang 13 jam kemudian, tepatnya pukul 13.00 Wita kebakaran kedua terjadi di Gelato by Massimo Kampoeng Renon, Jalan Cok Agung Tresna Nomor 116, Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur. Kebakaran itu menghanguskan seluruh bangunan rumah makan yang terbuat dari kayu itu. Penyebab kebakaran itu terjadi akibat tabung gas di dapur rumah makan itu bocor.
Kebakaran yang menimpa Gelato by Massimo Kampoeng Renon terjadi pada saat Kadek Suwastini, 39, yang merupakan salah sat karyawan hendak menggoreng daging ayam. Tiba-tiba api pada tungku kompornya membesar dan langsung merembet hingga terjadi kebakaran.
Para karyawan coba memadamkan api itu dengan cara menutup api dengan kain lap basah. Sayangnya api tak padam dan malah membesar. Takut terjadi hal yang tak diinginkan, para karyawan kabur keluar dari dalam dapur untuk menyelamatkan diri dari kobaran api.
Pukul 12.45 Wita 3 unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kota Denpasar tiba di lokasi untuk memadamkan api. Api dapat dijinakkan regu pemadam sekitar pukul 14.00 Wita. Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian Rp 15 miliar.
"Kebakaran itu terjadi diduga akibat kelalaian karyawan di dapur pada saat memasak, sehingga api menjalar dari tungku ke penggorengan. Api dengan cepat membesar karena bangunan itu sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar," ungkap Iptu Ketut Sukadi. *pol
Komentar