Gubernur Pastika : Raja Salman Puas dengan Bali
Setelah selama sepekan lebih berlibur di Pulau Dewata sejak 4 Maret 2017 lalu, Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al Saud, bersama rombongan akhirnya meninggalkan Bali, Minggu (12/3) siang.
MANGUPURA, NusaBali
Gubernur Made Mangku Pastika yang ikut melepas kepergian baginda di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung kemarin, menyatakan Raja Salman puas dengan Bali.
Raja Salman bersama rombongan Kerajaan Arab Saudi berjumlah ratusan orang, take off dari Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Minggu siang sekitar pukul 11.14 Wita, langsung menuju Jepang. Selain Gubernur Pastika, turut melepas kepergian Raja Salman di bandara, antara lain, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko dan Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose. Sedangkan dari pemerintah pusat yang ikut melepas kepergian Raja Salman adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.
Gubernur Pastika mengatakan, meski Raja Salman disebut menikmati Bali, namun pihaknya tetap ingin mengetahui kekurangan dari pariwisata Pulau Dewata untuk diperbaiki. "Kami kan mewakili bangsa Indonesia. Jadi, kesan beliau (Raja Salman) terhadap Indonesia juga baik. Saya juga tidak lupa menyampaikan kepada Duta Besar kita di Arab Saudi bahwa kalau ada keluhan,. mohon disampaikan untuk diperbaiki," jelas Pastika usai melepas keberangkatan Raja Salman di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Minggu kemarin.
Menurut Pastika, keluhan pasti ada, karena rombongan Raja Salman mencapai 1.500 orang. "Karena pastilah dari 1.500 orang itu barangkali merasakan hal-hal yang kurang berkenan. Kita ingin semuanya baik, tapi pasti ada kesalahan, ya ini harus diperbaiki ke depan," ujar Gubernur yang mantan Kapolda Bali ini.
Pastika sendiri mengaku mendapatkan laporan positif dari rombongan Raja Salman. Intinya, rombongan Raja Salman puas terhadap pariwisata di Bali. "Rupanya beliau puas dengan Bali. Ya, mudah-mudahan (kembali lagi), siapa sajalah dari Timur Tengah. Bagus kan untuk pariwisata, belanjanya banyak-banyak lumayanlah untuk ekonomi Bali," kata Pastika.
Paparan senada juga disampaikan Menlu Retno Marsudi, yang sempat lakukan kunjungan kehormatan ke Hotel St Rejis Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung di mana Raja Salman menginap. Menurut Menlu Retno, Raja Salman sangat senang tinggal di Bali. “Beliau menyampaikan udara di Bali lebih dingin daripada di Jeddah,” katanya.
Sementara, Polda Bali klaim pengamanan untuk Raja Salman dan rombongannya berjumlah 1.500 orang selama 8 hari liburan di Pulau Dewata, berlangsung lancar dan sukses. Dalam pengamanan ini, personel Polda Bali terlibat dalam Operasi Puri Agung II Tahun 2017.
Kabid Humas Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja, mengatakan meski ada beberapa gangguan, namun semua bisa diatasi aparat kepolisian yang mengawal Raja Salman dari darat hingga laut. “Pengamanan berjalan lancar dan aman,” ujar AKBP Hengky.
Sedangkan Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Kustanto Widyatmoko, juga mengatakan pengamanan Raja Salman dan rombongan berlangsung dengan baik selama berlibur di Bali. Memang ada peristiwa 5 orang yang sempat nyelonong ingin bertemu Raja Salman di Hotel St Regis Nusa Dua, namun semua itu telah ditangani dengan baik.
"Tidak ada hal-hal luar biasa. Ada masyarakat yang ingin menghadap Raja Salman, tapi alhamdulilah bisa diselesaikan dengan baik," ujar Mayjen Kustanto dikutip detikcom terpisah di Lapangan Lagoon Nusa Dua, Minggu kemarin. Dia menyebutkan, 5 orang yang ingin menemui Raja Salman itu memiliki motif beragam. "Ada yang mau usul, mau menunjukkan produk batunya, ada juga yang ingin menyampaikan konsep umroh. Tapi, semua sudah kita tampung dan nanti diserahkan kepada Kedutaan Besar," ujarnya.
Minggu kemarin, 1.000 personel pasukan gabungan pengamanan VVIP Raja Salman sudah dibubarkan. Apel pembubaran yang dipimpin oleh Pangdam Mayjen Kustanto digelar di Lapangan Lagoon Nusa Dua, dengan dihadiri jajaran Polda Bali, Pemprov Bali, dan masyarakat Bali.
"Di akhir tugas, biasanya kita melakukan evaluasi sekaligus pembubaran. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, Polri, TNI, Pemprov, dan masyarakat Bali, yang telah memungkinkan pelaksanaan pengamanan kunjungan Raja Arab Saudi di Bali dengan aman, tertib, dan lancar selama kurang lebih 9 hari," jelas Mayjen Kustanto.
Sementara itu, Raja Salman tak off dari Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Minggu siang pukul 11.14 Wita, langsung menuju Haneda, Jepang untuk lanjutkan kunjungannya ke Negeri Matahari Terbit. Pesawat yang digunakan Raja Salman merupakan pesawat khusus Saudi Arabian Airlines jenis Boeing 747-400/800, nomor registrasi HZ-HM1, dengan call sign SVA 1.
Ada pun rombongan yang menyertai keberangkatan Raja Arab Salman ke Jepang, antara lain, HRH Prince Mr Talal Bin Saud al Saud, HRH Prince Mr Faisal Bin Khalid al Saud, HRH Prince Mr Abdullah Bin Bandar al Saud, dan HRH Prince Mr Mohammed Bin Abdulrahman Al Saud.
Selama 8 hari berada di Bali, 4-9 Maret 2017, Raja Salman dan rombongannya berjumlah 1.500 orang sempat berkunjung ke berbagai objek wisata. Di antaranya, Hotel St Regis Bali Resort, Nusa Dua, yang menjadi persinggahan Raja Salman. Hotel St Regis Nusa Dua menawarkan kemewahan yang luar biasa. Di resor yang telah mendapatkan beberapa penghargaan dunia ini, dihadirkan vila-vila pribadi di mana tamu akan mendapatkan akses langsung ke pantai pasir putih.
Objek wisata lainnya yang dikunjungi adalah Pantai Geger, Nusa Dua. Pantai yang terletak tepat di belakang Hotel St Regis tempat Raja menginap itu menawarkan keindahan pasir putihnya. Sedangkan di kawasan Gianyar, rombongan Raja Salman, antara lain, berkunjung Ceking Terrace (Ubud), Monkey Forest (Ubud), dan Kayu Galery (Ubud). Kawasan Ceking Terrace sendiri pernah menjadi lokasi syuting film Hollywood 'Eat Pray Love' yang dibintangi Julia Roberts, karena di-kenal dengan pemandangan persawahan terasiring di bukit.
Rombongan Raja Salman juga sempat berkunjung Masjid Agung Ibnu Batutah yang berlokasi di Puja Mandala Nusa Dua, yang disebut sebagai 'Rumah 5 Ibadah'. Selain itu, juga berkunjung ke Bali Collection di kawasan Indonesia Tourism Development Center (ITDC) Nusa Dua. Di Bali Collection ini, rombongan Raja Salman berbelanja suvenir. * cr64,rez
Raja Salman bersama rombongan Kerajaan Arab Saudi berjumlah ratusan orang, take off dari Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Minggu siang sekitar pukul 11.14 Wita, langsung menuju Jepang. Selain Gubernur Pastika, turut melepas kepergian Raja Salman di bandara, antara lain, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko dan Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose. Sedangkan dari pemerintah pusat yang ikut melepas kepergian Raja Salman adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.
Gubernur Pastika mengatakan, meski Raja Salman disebut menikmati Bali, namun pihaknya tetap ingin mengetahui kekurangan dari pariwisata Pulau Dewata untuk diperbaiki. "Kami kan mewakili bangsa Indonesia. Jadi, kesan beliau (Raja Salman) terhadap Indonesia juga baik. Saya juga tidak lupa menyampaikan kepada Duta Besar kita di Arab Saudi bahwa kalau ada keluhan,. mohon disampaikan untuk diperbaiki," jelas Pastika usai melepas keberangkatan Raja Salman di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Minggu kemarin.
Menurut Pastika, keluhan pasti ada, karena rombongan Raja Salman mencapai 1.500 orang. "Karena pastilah dari 1.500 orang itu barangkali merasakan hal-hal yang kurang berkenan. Kita ingin semuanya baik, tapi pasti ada kesalahan, ya ini harus diperbaiki ke depan," ujar Gubernur yang mantan Kapolda Bali ini.
Pastika sendiri mengaku mendapatkan laporan positif dari rombongan Raja Salman. Intinya, rombongan Raja Salman puas terhadap pariwisata di Bali. "Rupanya beliau puas dengan Bali. Ya, mudah-mudahan (kembali lagi), siapa sajalah dari Timur Tengah. Bagus kan untuk pariwisata, belanjanya banyak-banyak lumayanlah untuk ekonomi Bali," kata Pastika.
Paparan senada juga disampaikan Menlu Retno Marsudi, yang sempat lakukan kunjungan kehormatan ke Hotel St Rejis Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung di mana Raja Salman menginap. Menurut Menlu Retno, Raja Salman sangat senang tinggal di Bali. “Beliau menyampaikan udara di Bali lebih dingin daripada di Jeddah,” katanya.
Sementara, Polda Bali klaim pengamanan untuk Raja Salman dan rombongannya berjumlah 1.500 orang selama 8 hari liburan di Pulau Dewata, berlangsung lancar dan sukses. Dalam pengamanan ini, personel Polda Bali terlibat dalam Operasi Puri Agung II Tahun 2017.
Kabid Humas Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja, mengatakan meski ada beberapa gangguan, namun semua bisa diatasi aparat kepolisian yang mengawal Raja Salman dari darat hingga laut. “Pengamanan berjalan lancar dan aman,” ujar AKBP Hengky.
Sedangkan Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Kustanto Widyatmoko, juga mengatakan pengamanan Raja Salman dan rombongan berlangsung dengan baik selama berlibur di Bali. Memang ada peristiwa 5 orang yang sempat nyelonong ingin bertemu Raja Salman di Hotel St Regis Nusa Dua, namun semua itu telah ditangani dengan baik.
"Tidak ada hal-hal luar biasa. Ada masyarakat yang ingin menghadap Raja Salman, tapi alhamdulilah bisa diselesaikan dengan baik," ujar Mayjen Kustanto dikutip detikcom terpisah di Lapangan Lagoon Nusa Dua, Minggu kemarin. Dia menyebutkan, 5 orang yang ingin menemui Raja Salman itu memiliki motif beragam. "Ada yang mau usul, mau menunjukkan produk batunya, ada juga yang ingin menyampaikan konsep umroh. Tapi, semua sudah kita tampung dan nanti diserahkan kepada Kedutaan Besar," ujarnya.
Minggu kemarin, 1.000 personel pasukan gabungan pengamanan VVIP Raja Salman sudah dibubarkan. Apel pembubaran yang dipimpin oleh Pangdam Mayjen Kustanto digelar di Lapangan Lagoon Nusa Dua, dengan dihadiri jajaran Polda Bali, Pemprov Bali, dan masyarakat Bali.
"Di akhir tugas, biasanya kita melakukan evaluasi sekaligus pembubaran. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, Polri, TNI, Pemprov, dan masyarakat Bali, yang telah memungkinkan pelaksanaan pengamanan kunjungan Raja Arab Saudi di Bali dengan aman, tertib, dan lancar selama kurang lebih 9 hari," jelas Mayjen Kustanto.
Sementara itu, Raja Salman tak off dari Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Minggu siang pukul 11.14 Wita, langsung menuju Haneda, Jepang untuk lanjutkan kunjungannya ke Negeri Matahari Terbit. Pesawat yang digunakan Raja Salman merupakan pesawat khusus Saudi Arabian Airlines jenis Boeing 747-400/800, nomor registrasi HZ-HM1, dengan call sign SVA 1.
Ada pun rombongan yang menyertai keberangkatan Raja Arab Salman ke Jepang, antara lain, HRH Prince Mr Talal Bin Saud al Saud, HRH Prince Mr Faisal Bin Khalid al Saud, HRH Prince Mr Abdullah Bin Bandar al Saud, dan HRH Prince Mr Mohammed Bin Abdulrahman Al Saud.
Selama 8 hari berada di Bali, 4-9 Maret 2017, Raja Salman dan rombongannya berjumlah 1.500 orang sempat berkunjung ke berbagai objek wisata. Di antaranya, Hotel St Regis Bali Resort, Nusa Dua, yang menjadi persinggahan Raja Salman. Hotel St Regis Nusa Dua menawarkan kemewahan yang luar biasa. Di resor yang telah mendapatkan beberapa penghargaan dunia ini, dihadirkan vila-vila pribadi di mana tamu akan mendapatkan akses langsung ke pantai pasir putih.
Objek wisata lainnya yang dikunjungi adalah Pantai Geger, Nusa Dua. Pantai yang terletak tepat di belakang Hotel St Regis tempat Raja menginap itu menawarkan keindahan pasir putihnya. Sedangkan di kawasan Gianyar, rombongan Raja Salman, antara lain, berkunjung Ceking Terrace (Ubud), Monkey Forest (Ubud), dan Kayu Galery (Ubud). Kawasan Ceking Terrace sendiri pernah menjadi lokasi syuting film Hollywood 'Eat Pray Love' yang dibintangi Julia Roberts, karena di-kenal dengan pemandangan persawahan terasiring di bukit.
Rombongan Raja Salman juga sempat berkunjung Masjid Agung Ibnu Batutah yang berlokasi di Puja Mandala Nusa Dua, yang disebut sebagai 'Rumah 5 Ibadah'. Selain itu, juga berkunjung ke Bali Collection di kawasan Indonesia Tourism Development Center (ITDC) Nusa Dua. Di Bali Collection ini, rombongan Raja Salman berbelanja suvenir. * cr64,rez
1
Komentar