Harga Daging Kerbau Kemahalan
Asosiasi Pedagang Daging Indonesia keluhkan agen yang mematok harga mahal
JAKARTA, NusaBali
Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia Asnawi mengungkapkan, pedagang harus membeli daging kerbau impor asal India dengan harga yang cukup mahal dari agen atau distributor.
Padahal, Asnawi menjelaskan ongkos yang dikeluarkan untuk mengimpor daging kerbau sekitar Rp55 ribu - 59 ribu sampai ke Indonesia. Namun, agen atau distributor menjual dengan harga jauh lebih mahal.
"Yang menjadi soal ketika kami dan teman-teman membutuhkan daging itu (kerbau). Kami beli di agen dan distributor mencapai Rp110 ribu untuk secondary cut, kalau untuk orientasi daging industri berkisar Rp87 - 91 ribu per kilogram," kata Asnawi dalam Profit CNBC Indonesia, Senin (18/4).
"Artinya begitu besar importir mendapatkan fasilitas dari Bulog. Ini satu hal yang tidak dapat dibenarkan," tambahnya.
Menurutnya Asnawi instruksi Presiden Joko Widodo pada 2016 lalu terkait importasi daging kerbau harus di jual di bawah Rp80 ribu.
"Artinya logikanya pedagang beli harusnya gak sampai Rp80 ribu artinya mulai dari Rp55 ribu hingga Rp70 ribu tertinggi. Itu logis tapi ini tidak wajar," katanya.
Selain itu Asnawi menyebut Bulog juga hanya memberikan kuota terbesar daging kerbau kepada beberapa perusahaan tertentu saja. Artinya ada satu hal yang dipermainkan dalam sisi harga yang membuat persaingan pasar tidak sehat.
"Persis," saat ditegaskan ada yang membuat permainan dalam daging sapi. Siapa yang bermain? Menurut Asnawi masyarakat umum sudah mengetahui hal ini, karena penugasan daging impor kerbau itu dilakukan oleh Bulog. Dimana menjadi importir tunggal yang diberikan penugasan oleh pemerintah.
"Kita tahu lah siapa yang punya barang dan ini menjadi permainan suatu oknum tertentu," katanya. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengatakan daging kerbau yang harga di bawah ini menjadi alternatif daging sapi. Distribusi daging kerbau saat ini akan dikoordinasikan dengan Bulog.
"Memang distribusi daging kerbau ini harusnya ada salah satu dari distributor harusnya itu teman pedagang, tapi di Bulog sudah ada perencanaan yang baik nanti kita ketemu pedagang dan Bulog berapa yang didistribusikan lewat asosiasi. saat ini tidak ada barangnya lalu apa yang mau di bagi? Kalau yang hari ini paha depan dan belakang stok sudah tidak ada," katanya. "Nanti kita tunggu importasi ini masuk di bantu pedagang untuk sama sama distribusi," tambah Arief. *
Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia Asnawi mengungkapkan, pedagang harus membeli daging kerbau impor asal India dengan harga yang cukup mahal dari agen atau distributor.
Padahal, Asnawi menjelaskan ongkos yang dikeluarkan untuk mengimpor daging kerbau sekitar Rp55 ribu - 59 ribu sampai ke Indonesia. Namun, agen atau distributor menjual dengan harga jauh lebih mahal.
"Yang menjadi soal ketika kami dan teman-teman membutuhkan daging itu (kerbau). Kami beli di agen dan distributor mencapai Rp110 ribu untuk secondary cut, kalau untuk orientasi daging industri berkisar Rp87 - 91 ribu per kilogram," kata Asnawi dalam Profit CNBC Indonesia, Senin (18/4).
"Artinya begitu besar importir mendapatkan fasilitas dari Bulog. Ini satu hal yang tidak dapat dibenarkan," tambahnya.
Menurutnya Asnawi instruksi Presiden Joko Widodo pada 2016 lalu terkait importasi daging kerbau harus di jual di bawah Rp80 ribu.
"Artinya logikanya pedagang beli harusnya gak sampai Rp80 ribu artinya mulai dari Rp55 ribu hingga Rp70 ribu tertinggi. Itu logis tapi ini tidak wajar," katanya.
Selain itu Asnawi menyebut Bulog juga hanya memberikan kuota terbesar daging kerbau kepada beberapa perusahaan tertentu saja. Artinya ada satu hal yang dipermainkan dalam sisi harga yang membuat persaingan pasar tidak sehat.
"Persis," saat ditegaskan ada yang membuat permainan dalam daging sapi. Siapa yang bermain? Menurut Asnawi masyarakat umum sudah mengetahui hal ini, karena penugasan daging impor kerbau itu dilakukan oleh Bulog. Dimana menjadi importir tunggal yang diberikan penugasan oleh pemerintah.
"Kita tahu lah siapa yang punya barang dan ini menjadi permainan suatu oknum tertentu," katanya. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengatakan daging kerbau yang harga di bawah ini menjadi alternatif daging sapi. Distribusi daging kerbau saat ini akan dikoordinasikan dengan Bulog.
"Memang distribusi daging kerbau ini harusnya ada salah satu dari distributor harusnya itu teman pedagang, tapi di Bulog sudah ada perencanaan yang baik nanti kita ketemu pedagang dan Bulog berapa yang didistribusikan lewat asosiasi. saat ini tidak ada barangnya lalu apa yang mau di bagi? Kalau yang hari ini paha depan dan belakang stok sudah tidak ada," katanya. "Nanti kita tunggu importasi ini masuk di bantu pedagang untuk sama sama distribusi," tambah Arief. *
Komentar