Rapat Bersama Tim TPID Denpasar, Perum Bulog Sebut Stok Beras di Bali Capai 3.656 Ton
DENPASAR, NusaBali
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar menggelar rapat bersama Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Provinsi Bali di Ruang Praja Utama Kantor Walikota, Selasa (19/4).
Rapat tersebut membahas stabilitas harga dan inflasi jelang Hari Raya Idul Fitri 2022. Rapat tersebut dihadiri Kepala BI Perwakilan Bali Trisno Nugroho, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Kepala BPS Kota Denpasar Eman Sulaeman, Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik pada Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Provinsi Bali Kurnia Rahmawati, perwakilan Kadin, pimpinan OPD Pemkot Denpasar serta stakeholder yang tergabung dalam TPID Denpasar.
Kurnia Rahmawati mengatakan stok beras untuk bulan Ramadhan 2022 ini mencapai 3.656 ton. Untuk tahun 2022, Perum Bulog menargetkan pengadaan beras sebanyak 400 ton beras. Akan tetapi saat ini sudah ada 2.800 ton atau 700 persen dari target setahun.
“Untuk stok beras di Bali aman, sebanyak 3.656 ton. Kami terus melakukan pengadaan mandiri lokal. Pencapaian di Perum Bulog ini merupakan yang tertinggi di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Selain beras, untuk stok gula pasir juga masih mencukupi, dimana Bulog memiliki stok sebanyak 65 ton. Perum Bulog juga mendapat penugasan untuk distribusi daging kerbau, dimana peminat daging kerbau di Bali sangat tinggi.
Saat ini pihaknya memiliki stok daging kerbau 71 kilogram dan sedang proses pengiriman sebanyak 5 ton dari DKI Jakarta. “Kapasitas kami 2,5 ton untuk daging kerbau dan itu sudah ada pembeli yang antre. Kami akan bersurat minta alokasi 10 ton daging kerbau. Karena permintaannya tinggi untuk pedagang kecil di Denpasar termasuk di Buleleng,” ungkap Kurnia Rahmawati.
Perum Bulog juga dapat penugasan pengadaan kedelai, dimana untuk perajin tempe dan tahu dapat selisih harga pembelian Rp 1.000 per kilogram. “Tahap awal, program ini akan dimulai April hingga Juli 2022. Untuk awal ada empat kabupaten di bulan April ini meliputi Denpasar, Jembrana, Buleleng, dan Tabanan,” kata Kurnia Rahmawati.
Wawali Arya Wibawa menjelaskan, pertemuan kali ini bertujuan untuk menguatkan soliditas antara anggota TPID serta stakeholders pendukung dalam menjaga stabilitas harga, sekaligus memulihkan kondisi perekonomian di masa pandemi Covid-19.
“Berbagai strategi pemulihan perekonomian sudah dilaksanakan dalam upaya mendorong perekonomian Kota Denpasar agar terus tumbuh positif, terlebih di masa adaptasi kebiasan baru serta menjelang Idul Fitri ini,” ujar Wawali Arya Wibawa.
Dikatakannya, peningkatan kebutuhan bahan pokok menjelang Idul Fitri dapat berimplikasi kepada kelangkaan barang dan kenaikan harga. Karenanya, Wawali Arya Wibawa menginstruksikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar agar terus menggencarkan monitoring harga bahan pokok. Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan agar memastikan ketersediaan pangan. Dinas Perhubungan agar memastikan kelancaran distribusi pangan, dan Dinas Pariwisata untuk meningkatkan promosi dan membangkitkan pariwisata agar jumlah wisatawan meningkat. Dinas Pertanian dapat meningkatkan produk-produk pangan terutama beras.
“Kita perlu melakukan berbagai antisipasi dan percepatan dalam memulihkan ekonomi pada masa adaptasi kebiasaan baru, salah satunya adalah dengan menjaga harga-harga kebutuhan pokok masyarakat tetap stabil (inflasi yang terkendali), dan daya beli masyarakat tetap terjaga,” tandas Wawali Arya Wibawa. *mis
1
Komentar