54 Topeng Dipamerkan di Puri Anyar Art Space
GIANYAR, NusaBali
Para seniman dari Asosiasi Seniman Singapadu menggelar Pameran Topeng Singapadu bertajuk 'Semita Wadana', 18 April - 2 Mei 2022, di Puri Anyar Art Space, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar.
Pameran dibuka langsung oleh Ketua Himusba (Himpunan Museum Bali) yang juga founder Arma Museum, Anak Agung Gede Rai, Senin (18/4) malam. 54 topeng hasil karya 18 seniman topeng asal Desa Singapadu, ditampilkan, antara lain topeng Rangda, Sidakarya, Arsawijaya, Tua, Bondres, Pedanda, Jauk Keras, Jauk Manis, Ratu Gede Mecaling, Penasar Delem, Penasar Mata Bolong, Penasar Mata Nelik, Wijil, Monyer Manis, Laksmana, Telek, Putri, Demung, Penamprat, Bujuh, dan Bawi.
Kurator pameran I Ketut Kodi menuturkan pameran topeng Singapadu akan meningkatkan wawasan dari para peserta dan masyarakat pecinta seni topeng pada umumnya. "Ini kegiatan sangat positif, karena kegiatan ini akan mampu mengangkat derajat manusia lebih bernilai, lebih berarti, karena meningkatkan wawasan budayanya," ujar maestro topeng Bali.
Dia berharap kepada para seniman muda yang mengikuti pameran berani menampilkan keunikan karya mereka dengan menambahkan pengalaman-pengalaman dalam pahatan-pahatan topeng. Dalam meniru topeng-topeng yang sudah ada, kata Kodi, para seniman diharapkan meniru dengan menggunakan metode dekonstruksi dan rekonstruksi. Dengan kata lain, membongkar dan memasang kembali, dengan mengurangi bagian-bagian yang tidak pas dan menambahkan pengalaman-pengalamannya untuk membuat karakter topeng itu lebih hidup, baik sebagai hiasan maupun untuk ditarikan.
"Sesuai tema Semita Wadana, artinya bagaimana kita membuat topeng itu supaya mempunyai karakter yang kuat sesuai dengan tokoh topeng itu," ujar Kodi.
Kodi berharap para seniman dapat lebih sering melakukan pameran mandiri seperti yang dilaksanakan kali ini tanpa menunggu uluran tangan dari pihak lainnya.
Salah seorang peserta pameran, Cok Gde P Tresnayasa merasa bangga bisa menampilkan karya topengnya pada pameran kali ini. Dia mengungkapkan proses pembuatan topeng Rangdanya tidak mudah. Topeng ini menggunakan kayu Pule. Menurutnya kayu ini bertekstur yang cocok sebagai bahan topeng. Ia menuturkan, sebuah tantangan tersendiri membentuk topeng sesuai dengan karakter yang ingin ditampilkan. "Perlu kesabaran dalam membentuk karakter topeng, termasuk proses pengamplasan dan pewarnaan," ujar Cok Tresnayasa.
Pameran karya topeng 'Semita Wadana' juga menggelar sejumlah workshop selama pameran berlangsung. Seperti workshop topeng, gelungan, dan lukis. **cr78
1
Komentar