Wisatawan Rusia Kebanyakan Mendaki Gunung Agung
AMLAPURA, NusaBali
Ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Bali, I Ketut Mudiada, mengatakan wisatawan manca negara mulai ramai mendaki Gunung Agung.
Wisatawan mendaki melalui Jalur Pura Pasar Agung, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat dan jalur Pura Pengubengan Besakih, Banjar Batumadeg, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem. Wisatawan yang mendaki Gunung Agung kebanyakan dari Rusia.
Ketut Mudiada mengatakan, mengantar wisatawan mendaki Gunung Agung melalui dua jalur pendakian. Wisatawan diberikan kebebasan memilih jalur pendakian yang diinginkan. Pendakian melalui jalur Pura Pasar Agung sekitar 4 jam sampai puncak. Wisatawan jalan terus tanpa henti. Setelah hutan pinus, lanjut mendaki hingga ke puncak. Sementara jalur pendakian melalui jalur Pura Pengubengan Besakih, sampai puncak memerlukan waktu hingga 7 jam. Pendakian dari jalur ini banyak istirahatnya. “Mendaki 30 menit istirahat, begitu seterusnya. Sampai di puncak sekitar 7 jam,” ungkap Mudiada, Rabu (20/4).
Dijelaskan, pendakian ke puncak Gunung Agung tidak selamanya mulus. Jika di tengah perjalanan dihadang hujan lebat, maka langsung balik. Mendaki Gunung Agung saat hujan lebat sangat berbahaya karena jalur licin, jalan kerkabut dan gelap, dan khawatir tersesat. Pemandu juga khawatirkan petir dan banjir. “Sebelum mendaki, wisatawan kami berikan pengertian tata tertib mendaki,” jelas Mudiada.
Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Kariasa, mengatakan wisatawan asing mulai berdatangan termasuk yang menyukai wisata mendaki Gunung Agung. “Hunian hotel mulai terisi sekitar 15 persen, nanti puncaknya wisatawan domestik datang selama liburan Idul Fitri,” ungkap Wayan Kariasa. Wisatawan asing biasanya berdatangan pada Juli-September karena musim liburan. Wisatawan asing mulai memesan kamar hotel. “Selama Juli-September hunian diperkirakan mencapai 30 persen.” jelas Wayan Kariasa. *k16
Komentar